#1

25 4 0
                                    

Suara langkahan kaki yang sedang berlari menggema di satu lorong gedung tersebut. Suara nafas yang terengah-engah dan batuk akibat berlari dengan kecepatan penuh mengalihkan perhatian semua orang yang tengah berlatih menari. Seorang pria berumur 30-an tersebut menatap wanita yang berlari tersebut melalui cermin yang terpasang di sekeliling ruangan tersebut.

"Apa lagi alasan mu kali ini?"

"Maaf.. aku..." jin kyung menelan ludah dan mengatur nafas agar dapat berbicara dengan jelas "Dosen ku telah mengambil jatah pulang ku. Dia tidak ingat waktu kalau kuliahnya sudah selesai. Aku sungguh minta maaf".

"Baiklah.. tapi saya tidak mau mengulang hanya untuk mengajarimu. Kau belajarlah koreografi yang kau lewati dari teman mu" pria tersebut membenarkan posisinya "baik kembali konsentarsi semuanya saya akan mengajarkan koreografi selanjutnya".

Song jin kyung. Mahasiswa jurusan kimia yang memiliki cita-cita menjadi seorang penari dari kecil. Ya.. tidak sesuai dengan kuliah yang diambilnya. Orang tuanya –terutama ayahnya sangat menentang anaknya menjadi seorang penari. Entah apa yang membuatnya seperti itu, jin kyung-pun tidak mengerti jalan fikiran ayahnya itu. Tapi jinkyung tetap bersikeras untuk mewujudkan cita-citanya itu. Ia tidak peduli jika harus di usir dari rumah atau konsekuensi lain yang harus ia terima nantinya.

"ya dosen botak itu tidak ingat waktu lagi?" seorang wanita kurus berambut pendek tersebut menyambut jinkyung yang kini berdiri di sebelahnya.

Jinkyung mendesah dalam dan mengikuti gerakan yang diarahkan oleh pria tadi yang merupakan pelatihnya "Begitulah. Seol-a.. kau ada rencana setelah latihan ini?".

"Tidak. Kenapa? Kau ingin berkencan dengan ku?" kim seol meledek sahabatnya itu dengan tatapan menggoda.

"Aduuhh kalau aku pria aku pasti akan langsung mengajakmu menikah alih-laih berkencan" Jinkyung membalas tatapan menggodanya.

Kim seol berdecak sebal "Aku masih kecil tau.. masa langsung nikah".

"Jinkyung! Seol!" pria itu menatap tajam mereka berdua melalui cermin lagi.

"joesonghamnida..kami tidak akan melakukannya lagi.."

***

"Mau pulang?" suara berat tersebut memecahkan keheningan sepanjang lorong tersebut.

Jinkyung memutar badannya untuk mencari asal suara tersebut. Ah... Park sunwoo. Pelatih koreografi itu selalu tidak pernah membiarkan jinkyung pulang dengan tenang.

"Mau jalan-jalan denganku? Di seberang jalan ada kedai ice cream baru dan tampaknya sangat ramai" Sunwoo melanjutkan perkataannya sebelum jinkyung membalas pertanyaannya.

Mata jinkyung melebar mendengar kata ice cream. Dia memang penggemar berat ice cream. Seperti anak kecil memang tapi itu lah dia. Itulah kelemahannya. "Maaf aku harus pulang". Jinkyung memaksa dirinya untuk menolak dan kemabali melangkahkan kakinya yang terhenti.

"Aku ingin mengenalkanmu pada seorang produser" perkataan Sunwoo mengehentikan langkah jinkyung lagi. Kali ini dia hanya terdiam tanpa membalikan badannya.

"Apa kau tertarik untuk menjadi seorang penyanyi?" lanjut Sunwoo

Penyanyi? Jelas dia ingin menjadi penari, bukan penyanyi!

"Maaf aku ingin menjadi penari bukan penyanyi" tolak jinkyung tanpa membalikan badan.

"Kau bukan hanya menjadi menjadi penyanyi, kau juga menjadi seorang penari. Kau akan debut sebagai idol. Apa kau tidak tertarik? Kau akan dilatih menari oleh seorang pelatih profesional. Bukankan kau ingin menari diatas panggung?"

Jinkyung membalikan badannya dan melangkah mendekati Sunwoo. Dia menatap mata pria itu serius dan membaca garis wajahnya. Ia masih tidak percaya jika Sunwoo benar-benar menawarkannya sesuatu yang sangat besar.

"Kau tidak percaya padaku?" Sunwoo mendesah dan memutar bola matanya. "kau benar-benar.. sudahlah kalau tidak mau aku akan menawarkannya kepada orang lain."

"Tunggu saem!"perkataan jinkyung menghentikan langkan Sunwoo

Perhatian Sunwoo kembali terpusatkan kepada wanita itu "Kau mau mendengarnya lebih spesifik?"

Jinkyung tanpa sadar menganggukan kepalanya.

"Kalau begitu kau yang traktir aku di kedai ice cream di seberang jalan itu." Sunwoo melihat ekspresi jinkyung bingung "kau tadi menolak aku untuk menraktirmu, jadi sekarang kau yang menraktirku. Aku tidak suka di tolak jika menawarkan niat baik, kau tau?"

"Baiklah ayo! Saem tolong tunjukan jalannya.." jinkyung meminta Sunwoo untuk berjalan terlebih dahulu.

"kenapa? Kau ingin memeriksa dompetmu di belakangku?" perkataan Sunwoo mengagetkan jinkyung. Bagaimana dia bisa tau? Apakah aku membawa cukup uang?

***

Antrian panjang sebuah toko terlihat hingga memakan sebagian trotoar. Jinkyung melihat Sunwoo yang langsung masuk kedalam toko tersebut tanpa ikut mengantri. Jinkyung secara otomatis menarik tangan pria itu.

"Kau tidak melihat ada antrian ya? Kita harus mengantri."

"Kenapa harus mengantri? Dan tadi kau panggil aku "kau"?"

Jinkyung tersentak. Tadi aku panggil dia "kau"?

"Ayo ikut saja." Kini Sunwoo yang menarik tangan Jinkyung hingga masuk dan mendapati seorang Pria memanggil nama Sunwoo di tengah keramaian.

"Hyung!" Sunwoo memeluk pria yang tadi memanggilnya dengan hangat.

Jinkyung hanya dapat berdiri sambil menatap kedua pria tersebut dengan bingung dan kosong. Tunggu! Sepertinya aku pernah melihat pria ini..

"Ya! Kau benar-benar! Bagaimana bisa tidak menghubungi ku? Kenapa harus aku yang menghubungi mu duluan?" tanya pria itu

"Maaf hyung...." Sunwoo menggaruk tengkuknya dan mengalihkan perhatiannya pada Jinkyung yang hanya diam mematung "Hyung.. perkenalkan ini Song Jinkyung. Dia salah satu muridku di Le Ciel Dance Company."

"Annyeonghasseyo" Jinkyung membungkukan badannya untuk menyapa pria tersebut dan kemudian menatap wajah pria itu dalam-dalam.

Bukankah dia??


1 Maaf

2 guru

3 Ucapan salam



setelah fakum 3 tahun... wkwkwk fakum 3 tahun?? ngapain aja??

Maaf yang Aussie longtemps ga bisa dilanjutin. sebenernya udah selesai dari 3 tahun lalu di facebook. tapi lupa email sama password facebooknya wkwk. file yang ada di laptop juga udah kehapus. jadi yaaa.. nge gantun gitu aja. please support if you enjoy it.. thank you...

Just Believe In MeWhere stories live. Discover now