#2

11 4 0
                                    

----

"Maaf hyung...." Sunwoo menggaruk tengkuknya dan mengalihkan perhatiannya pada Jinkyung yang hanya diam mematung "Hyung.. perkenalkan ini Song Jinkyung. Dia salah satu muridku di Le Ciel Dance Company."

"Annyeonghasseyo" Jinkyung membungkukan badannya untuk menyapa pria tersebut dan kemudian menatap wajah pria itu dalam-dalam.

Bukankah dia??

---

Priatersebut berdiri dan menjulurkan tangannya pada Jinkyung "Perkenalkan saya ParkSunho." Jinkyung menjabat tangan Sunho dan kemudian menatapkeduanya     

"Kalian bersaudara?"

"Apa tampak jelas?" tanya Sunwoo

"tidak nama kalian hampir sama." Jawab Jinkyung "Tapi kenapa kalian tidak mirip?"

"Aku lebih tampan dari hyung?"jawab Sunwoo sembarang

Kenapa pria ini sikapnya aneh sekali sih? kenapa dia memiliki sifat yang berbeda saat mengajar dan saat keluar dari dunia itu?

Sunho mencubit lengan adiknya itu "Kami memang tidak sedarah. Tapi kami di besarkan oleh orangtua yang sama."

Jinkyung menganggukan kepalanya dengan mulut terbuka. "Ahh! Bukannya kau pemilik SH Entertainment?" dia tiba-tiba teringat dengan wajah Sunho yang pernah ia lihat di televisi. Benar! Dia sunho!

Tatapankagum Jinkyung kini terarah pada Sunho yang hendak berbicara

"Benar."Sunho tersenyum melihat ekspresi Jinkyung yang begitu "mengagumi apa yang ia lihat di depannya". "Apa kau tertarik untukbekerjasama dengan kami? Aku dengar kau memiliki ambisi besar untuk menjadiseorang penari. Ini adalah satu kesempatan besar yang sulit kau dapatkankembali."

Tiba-tiba bayangan orangtuanya akan marah kepadanya melintas dibenaknya. Namun ia benar-benar ingin cita-citanya menjadi kenyataan. Aku harus mengambil kesempatan ini. Tapi... apakah akan baik-baik saja? Tidak! Pasti tidak akan baik-baik saja.. tapi aku harus!

Tatapan mata Jinkyung kembali tertuju pada Sunho yang menunggu jawabannya "Apakah aku boleh meminta waktu untu memutuskan?" Jinkyung menarik nafas sebentar untuk mengendalikan nafsunya untuk mengambil kesempatan itu "Bukan apa-apa.. tapi keputusan seperti ini adalah keputusan besar yang tidak boleh di putuskan secara langsung. Karena keputusan yang akan aku ambil dapat benar-benar mengubah hidupku."

"Baiklah." Sunho membuka dompetnya dan mengeluatkan sebuah lembaran kecil berwarna biru langit "Hubungilah nomor ku jika kau sudah memutuskan. Fikirkanlah baik-baik."

Jinkyung mengangguk dengan senyuman di wajahnya.

"Kau ingin ice cream? Biar aku yang traktir" tawar Sunho pada Sunwoo dan Jinkyung

***

Langit telah berubah menjadi gelap. Lampu-lampu jalan menerangi sepanjang langkah orang-orang yang masih sibuk di luar rumah. Cuaca malam yang dingin begitu menusuk. Banyak orang yang menghangatkan diri di dalam kedai-kedai di pinggir jalan. Daun-daun mulai berguguran untuk mempersiapkan diri dengan datangnya musim dingin.

Jinkyung melangkah menuju halte bus dengan mata yang terfokus pada kartu nama berwarna biru langit tersebut. Otak-nya dan hati-nya terus bertengkar. Dia ingin sekali menari di atas panggung. Menari di bawah sinar lampu yang hanya tersorot padanya. Menunjukan keahlian menarinya kepada semua orang dari atas panggung. Bahkan sebelum masuk ke dalam jurusan kimia di universitasnya, ia ingin mendaftarkan diri untuk masuk ke jurusan tari. Lagi-lagi orang tuanya menyuruhnya untuk masuk ke jurusan sains. Jadi, secara sembarang dia memilih kimia. Dia sendiri tidak tau bagaimana ia bisa diterima di jurusan tersebut. Ia juga tidak tau bagaimana ia bisa bertahan menjadi mahasiswa jurusan tersebut.

Just Believe In MeWhere stories live. Discover now