Sepuluh tahun kemudian.
Leo membuka matanya perlahan dan tidak mendapati sang istri di pelukannya. Ia melirik jam di atas dinding kamar mereka yang menunjuk ke angka 6.45. "Sial. Aku hampir telat."
Leo pun terbangun dan membersihkan dirinya. Ia mengenakan setelan kantornya dan sebuah jam tangan Rolex melingkar di tangan kirinya. Ia tersenyum memandang cincin pernikahan yang melekat di jari manisnya. Hal itu memberikan boncahan rasa bahagia di dadanya dan selalu mengingatkan dirinya bahwa betapa bersyukurnya dia
Leo melangkahkan kakinya tu ruang makan. Di sana duduk putra tunggalnya yang berusia 6 tahun. Ia diberi nama Kiefer David Rico Halevi. Kiefer berarti cinta, David adalah raja yang taat akan Tuhan, Rico adalah pemimpin yang kuat, sementara Halevi adalah nama keluarga mereka. Jadi putranya adalah raja/pemimpin taat akan Tuhan yang kuat dan penuh akan cinta.
Pria berusia 36 tahun itu mengecup pipi sang istri dan anaknya sambil mengucapkan selamat pagi. Ia lalu duduk di hadapan Kiefer yang sibuk dengan buku anak itu.
"Buku apa itu, Kiefer?" tanya sang ayah.
"Buku tentang cara bayi terbuat, Pa," jawab Kiefer tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tebal itu.
Leo hampir menyemburkan susu cokelat hangatnya dan Keva hampir menjatuhkan nampan berisi sarapan mereka.
"Kau masih kelas 1 SD. Kenapa sudah belajar itu?" tanya Keva sambil meletakkan sarapan mereka.
"Aku ingin punya adik, maka aku akan mencoba membuatnya sendiri. Ini bukan pelajaranku, aku meminjam buku sains Bryan," kata Kiefer masih fokus pada buku sepupunya yang sudah duduk di bangku SMP itu, "Pa, Ma, apa itu sperma?"
Keva menendang pelan kaki suaminya di bawah meja.
"Err.. itu.."
"Di sini dikatakan bayi akan terbuat kalau sel sperma pria bertemu dengan sel telur betina. Aku sudah memiliki telur di kulkas, tapi aku bingung apa itu sperma," lanjut Kiefer membuat Keva menepuk keningnya.
"Begini saja," Leo mengambil buku Bryan, "nanti mama dan papa akan membuatnya untukmu. Yang kau harus lakukan hanyalah fokus pada pelajaran di sekolah, oke?"
Kiefer langsung mengangguk, "Tentu!" Anak itu kemudian melahap sarapannya dengan semangat.
"Aku sudah selesai," kata Kiefer beberapa menit kemudian. Keva dan Leo melihat piringnya sudah bersih dan gelas anak itu sudah kosong. "Baiklah, tunggu di mobil, oke? Papa akan mengantarmu ke sekolah." Kiefer mengangguk dan masuk ke mobil ayahnya di garasi.
Leo melirik Keva yang wajahnya sudah merah padam.
"Jangan diungkit!" kata wanita itu, seakan tahu apa yang akan Leo katakan.
"Tunggu saja nanti malam, istriku! Kau akan habis kubuat tidak bisa jalan!" Leo mengecup bibir istrinya sebelum pergi berangkat bekerja.
"Astaga dua lelaki itu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Possessive Bad Boy
Cerita PendekSeorang pemuda yang bersandar di kap mobil sport hitam legamnya sedari tadi menjadi pusat perhatian mahasiswa fakultas ilmu komunikasi di Universitas Eaglewood. Tato di sekujur tubuh atletisnya, pakaian dan mobil mahalnya, juga wajahnya yang tampan...