-05-Pupus

79 15 2
                                    


Terombang ambing di atas biru mu.
Dengan sebuah perahu kecil nya.
Kadang suka kadang tidak.
Sejenak aku berfikir.
Engkau sama seperti nya.
Layaknya perahu kertas.
Terombang ambing di tengah lautan tanpa tujuan yang pasti.
Sampai akhirnya kau berlabuh di lain tempat.

****

"Perhatian teman - teman, bu Wita lagi keluar kota jadi hari ini nggak masuk"

Teriak salah satu murid membuat seisi kelas bersorak, menggebrak - gebrakan meja, sampai naik atas meja.

"Kenapa nggak waktu bahasa Jawa aja sih" ucap Khara dengan menghela nafas berat.

"Alhamdulillah ya Allah" sahut Kaila.

Aktivitas kelas X IPA 2 begitu beragam. Mulai dari para cowok sedang mabar, segerombol cewek sedang bergosip. Sedangkan Kaila hanya membaca novel dengan earphone terpasang di telinga nya.

"Arthaa..." panggil seseorang dari ambang pintu kelas.

Membuat seisi kelas menghentikan aktivitas nya dan memandang asal suara tersebut. Khara yang melihatnya hanya memutarkan bola matanya seraya kesal melihat siswa yang memanggil Artha tersebut. Yaa siapa lagi kalau bukan Putri, mungkin dia gebetan Artha atau mungkin pacar baru nya.

"Sabar kai, tenang, ga usah lagi kamu mikirin dia. Come on move on Kai"ucap Kaila berusaha tegar.

"Gitu dong baru Kaila sahabat gue" sahut Dira dan Vanya.

Putri meninggal kan kelas, setelah memberikan sesuatu kepada Artha. Khara yang tidak segan - segan menghampiri Artha, berhasil menahan dirinya karna tidak mau ada keributan di kelas gara - gara ribut dengan Artha.

Kring kring...

Suara bel istirahat menggelegar kan seisi kelas. Satu persatu siswa kelas meninggalkan kelas dan menuju kantin. Tersisa Khara dan juga Artha yang sedang memakai earphone di telinga nya.

Brakk!!

Suara gebrakan tangan membuat Artha kaget dan segera melepaskan earphone nya.

"Maksut lo apa nyakitin Kaila kayak gini?" Ucap Khara emosi.

"Ini bukan urusan lo, jadi sebelum gue bertindak sama lo mendingan lo berhenti ngurusin gue!" Seru Artha.

"Jelas urusan gue lah, Kaila sahabat gue. Dan tolong se enggak nya lo jelas in yang sebenarnya ke Kaila tentang semua yang terjadi dengan lo. Nggak harus diem, sikap lo yang kayak gini ngebuat Kaila tambah benci." Sahut Khara dengan meninggikan suara nya.

"Terserah gue, gue udah nggak mau sama dia. Gue punya alesan, tapi gue nggak mau kasih tau siapa - siapa tentang hal ini. Termasuk Kaila ngerti lo!" Seru Artha lagi - lagi.

Kaila mendengar ucapan Artha baru saja, saat sampai di ambang pintu, setelah dari kantin. Kata - kata Arta seolah menusuk jantung nya. Membuat Kaila meneteskan air mata dan segera meninggal kan kelas menuju lapangan basket belakang yang selama ini memang sepi.

"Semoga lo sadar apa yang lo lakuin itu nggak adil buat Kaila" ucap Khara sebelum pergi meninggal kan Artha lalu mengejar Kaila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Khara dan KailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang