Dia menaruh pesanan pria sedikit tua di atas meja nomor 08. Segelas kopi hangat dan roti panggang.
"Anda selalu terlihat sedih, apa terjadi sesuatu pada keluarga anda?" tanyanya pelan.
"Hm? Entahlah, aku lelah akhir-akhir ini," balas pria tersebut lalu menghirup kopinya.
Langit telah gelap dengan bintang cantik menghiasi langitnya. Bulan sedikit tertutup dengan awan, angin musim gugur masuk ke dalam kafe dan membuat pramusaji wanita bertubuh mungil itu merasa dingin.
Dia kembali ke ruang ganti pakaian, mengambil jaket sedikit tebal dan ia pakai untuk mengurangi rasa dingin.
Sudah jam 10 malam, sebentar lagi dirinya akan kembali pulang. Masih ada beberapa pramusaji yang akan bekerja hingga pukul 12 tepat nanti.
Jung Eunha, wanita muda yang berusia 23 tahun. Anak tunggal dari Tuan Jung Min Jae yang merupakan pemilik bar cukup terkenal di Seoul.
"Eunha, ini gajimu." Teriakan dari bos berhasil menyadarkan Eunha dari lamunan. Dia melangkah menuju meja kasir dan melihat sebuah amplop berisi gajinya yang dapat menghidupi dirinya selama 2 bulan penuh, angka yang besar untuk gaji seorang pramusaji biasa.
"Terima kasih, Tuan Yoon. Apa aku sudah boleh kembali ke rumah? Cuaca sepertinya tidak bersahabat," ucap Eunha kepada bos yang sedang mengobrol dengan pramusaji lain.
"Ya, kau sudah bisa kembali. Terima kasih atas kerja kerasmu, hati-hati dijalan," balas Bos Yoon ramah.
Untungnya atasan sangat baik dan ramah pada pekerja kafe. Sudah masuk tahun ketiga dia bekerja di kafe tersebut.
Setelah lulus SMA, Eunha sempat melanjutkan studi di salah satu universitas ternama, hanya saja masalah biaya sehingga membuatnya harus mengundurkan diri dari universitas tersebut. Kemudian dirinya memilih bekerja di kafe tersebut.
Ia kembali ke ruang ganti pakaian, mengambil ras ransel serta kunci motor yang ia taruh di dalam loker.
"Aku pulang dulu, sampai jumpa besok." Dirinya berjalan sedikit cepat menuju parkiran motor. Tetesan dari langit mengenai rambut sebahunya.
"Hujan."
Bergegas ia menjalankan motor kesayangannya dan pergi menuju rumah.
Jalanan mulai basah karena hujan dimalam hari, pejalan kaki pun bergegas mencari tempat untuk berteduh.
"Sial! Mengapa harus hujan sebesar ini?" umpatnya kesal. Tak ia sadari sebuah mobil tiba-tiba mengerem dari arah kanannya dan membuat motor yang ia kendarai terjatuh.
"Aw!"
Helm yang ia gunakan untungnya tidak lepas dari kepala walau dirinya harus jatuh dari motor. Pemilik mobil dengan setelan rapi pun turun, "Maaf, nona. Apa kau baik-baik saja?"
Eunha berusaha berdiri walau pergelangan kakinya sempat tergores.
"Aku baik-baik saja," balas Eunha sembari melihat mobil mewah sedan hitam.
Di dalam mobil terlihat dua orang pria yang duduk diam, seorang pria muda memperhatikan Eunha.
"Dia itu-"
"Apa anda mengenali nona ini, Tuan?" tanya seorang pria selaku asisten pribadinya.
"Hm, tidak. Aku hanya merasa... pernah melihatnya," balas Tuan yang masih melihat Eunha.
Berbeda di luar mobil, pria itu membantu Eunha mengangkat motor.
"Maafkan aku, nona. Aku tidak bisa banyak membantumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not an Angel : Jungkook-Eunha
FanfictionComplete ✔ Dia terlalu tergila-gila dengan wanita berambut sebahu tersebut. Date : 29-12-2018 Finish : 24-02-2019 Project 2018/2019 cr. Jovinka_Agatha