Terdapat kesakitan di dalam hati yang tertutupi oleh luka yang tak terlihat.
[]
Sejak malam itu dirinya tak lagi bekerja dan tinggal di apartementnya. Sejak malam itu segalanya berubah dan dirinya telah menetap di rumah sang kekasih yang bermarga Jeon.
"Selamat pagi." Ia mendapatkan kecupan di ujung hidungnya, "Aku sudah menyiapkan sarapan."
Eunha menguap dan melihat wajah Jungkook, "Kau selalu bangun cepat."
Jungkook mengelus kepala Eunha, "Ya, sudah menjadi kebiasaanku untuk bangun pagi."
Eunha mendekatkan kepala ke atas paha Jungkook yang duduk di sampingnya, "Jungkook."
"Ya? Ada apa?"
Eunha terdiam beberapa saat, "Jika aku hamil... bagaimana?"
Jungkook tersenyum lalu melihat kedua mata Eunha, "Kau mau tau rahasia kecilku?"
Mendengar itu Eunha beranjak dan mendekatkan telinganya dengan wajah Jungkook.
"Tak perlu begitu juga, Eunha," ucap Jungkook dengan raut wajah datar.
"Kau bilang itu rahasia, jadi harus bisik-bisik," sahut Eunha yang malah membuat Jungkook menepuk jidatnya.
Eunha pun menjauhkan dirinya dan mempersilakan Jungkook untuk berbagi rahasia.
"Tadi kau bertanya, jika kau hamil bagaimana?"
Eunha mengangguk.
"Kau sudah melihat isi tong sampah malam itu'kan?"
Eunha mengangguk pelan, "Lalu rahasianya apa?"
Jungkook mendekatnya bibirnya dengan telinga Eunha, "Kau tahu dan sadar kalau kau bukan wanita pertama yang aku tiduri, tapi kau wanita pertama yang aku tiduri tanpa menggunakan pengaman. Kau tahu maksudnya?"
Eunha menggelengkan kepalanya.
"Aku menginginkan dirimu untuk menjadi istriku," bisik Jungkook pelan, "Dan aku juga sangat menginginkan anak darimu, sayang."
Eunha menoleh dan menatap kedua matanya serius, Eunha juga menelan ludah setelah itu. Dirinya merasa gugup dengan perkataan Jungkook yang sangat serius dan tidak main-main.
"Kenapa? Kau tak percaya dengan rahasia itu?" tanya Jungkook sembari tersenyum.
"Jung-kook, kau bergurau? Kau mau menikahi wanita sepertiku? Maksudku... diluar sana banyak yang lebih sempurna dariku."
Jungkook mengusap pipi Eunha, "Diluar sana banyak yang cantik, dan sempurna. Tapi bagiku, dirimu ini sudah melebihi kesempurnaan mereka. Kau wanita yang berbeda, membuatku tergila-gila dan aku menjadi sulit tidur waktu itu karena penasaran dengan dirimu. Aku akui, aku sering memainkan wanita. Tapi bertemu denganmu, aku mulai paham artinya cinta. Kau seperti malaikat, kau datang dan membuat semuanya berubah."
Eunha tetap tidak percaya dengan apa yang ia dengar, rasanya seperti mimpi dan cerita dongeng.
Jungkook memeluk tubuhnya, "Siang ini aku ingin mengajakmu bertemu dengan ibu mertuamu. Aku rasa dia akan senang melihat menantunya datang menjenguk."
"Menjenguk?" tanya Eunha bingung lalu melepaskan pelukan tersebut, "Apa maksudmu dengan menjenguk? Apa beliau sakit?"
Jungkook menyelipkan rambut Eunha ke belakang telinga, "Seharusnya tidak sakit, tapi karena masalah dia menjadi sakit."
Kemudian Jungkook beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar. Eunha melihat pintu kamar tertutup dengan sendirinya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not an Angel : Jungkook-Eunha
FanfictionComplete ✔ Dia terlalu tergila-gila dengan wanita berambut sebahu tersebut. Date : 29-12-2018 Finish : 24-02-2019 Project 2018/2019 cr. Jovinka_Agatha