"dear dairy
Tanggal 2 february 2014
Aku sangat suka saat dia duduk di depanku,
Karna terlalu sering aku memberanikan diri untuk bertanya....
Hem yaa hehehehe .. "
"ditt ditt.. adiitt"
Seketika dia menoleh dan daku terdiam. Sambil menggangguk seolah menjawab iya
Dan tentu saja menatapku
"aditt bagi no hp nya dong.." dan sella sedang tertawa mendengar perkataanku, sella yang jahat menertawakan ku saat aku mencoba melawan untuk berani hmff
"tak ada,.. "
"serius"
"iya aku tak punya"
Kalian bayangkan saja apa yang ku pikirkan pasti kalian mengira dia bohong kan. Ya kan . tapi kenyataanya dia benar.
Ahh aku benci kebenaranya.
Siapa yang bisa berbohong dengan wajah polos itu ? siapa?
Aku hanya bilang "sumpahh wajahnya gayss bolos bat dah"
Aku tidak tau pasti bagaimana keluarganya,
Dirinya kakaknya semuaaaaaaanya gayss wkwkw
Tapi aku suka, aku mencintainya bahkan sebelum aku tau kenyataanya
Cieeleh kata anak remaja bat dah.
Bukan sekali dua kali aku seperti itu, jika di tanya aku adalah wanita pemberani,
Yaa benari, sangat maluu aaaaaaaaaaaa (dalam hati aku menjerit tapi entah kenapa aku menikmatinya)
Wkwkwk
Tanpa terasa waktu semakin cepat berlalu, dan aku masih meminta nomornya serta menyukainya,
Pernah suatu ketika ada seorang yang menggangu ku dia dengan beraninya
menghasut orang lain untuk menghajar orang yang mengganguku, iya benar dia bukan orang yang preman secara garis besarnya emang tidak, tapi anak yang takut jika dirinya bakal dapat masalah dan tidak ikut campur dalam hal apapun, tiba tiba datang menolong ku, sebenarnya aku juga masih mampu menghadapi orang itu, tapi entah kenapa hari itu semuanya terasa melelahkan,
dan kau terlihat seperti pahlawan. Aku hanya menatap dengan senyum tipis dan kau tersenyum mengalihkan pandanganmu, ah lucunya saat itu kau malu.
Ketika jam istirahat dimulai, dan ketika jam istirahat berakhir aku hanya mencarinya,
Terkadang dia sedang bermain bola bersama anak lainya,
Terkadang juga dia hanya duduk di seberang kelas menonton anak lain bermain bola,
Terkadang dia juga berada dikantin, atau bisa bertemu di koperasi.
Dan yang terpenting dia selalu menatapku menatap mataku.
"syah.. ayo temanin aku ke kantin sebentar"
"sebentar nadd.."
"ayoo bentar aja syah"
Dengan kemampuan yang dimiliki nadia, aku kalah. aku ditarik hanya untuk menemaninya kekantin.
Aku dengan senang hati akan menemani nadia, tpi sekarang saatnya tak tepat nadd,
Aku mau lihat adit ya tuhan...
Aku berasa dipisahkan dri kekasihku yang tlah lama tak kulihat,
Eh kekasih bercanda ya?wkwkwk ya doakan lah saja. Saat itu radit melihatku yg ditarik tarik oleh nadia jdi aku mesara seperti itu hhmm nad nad.
Aku seperti ini sebenarnya karna kami telah selesai liburan kenaikan kelas dan selama itu aku tidak melihat radit, wlpun sebenarnya tidak juga hahahha,
Karna terkadang kami bertemu dijalan, atau saat aku sengaja bermain sepedah ke tempat temanku dan melihatnya disana.
Saat itu aku pikir melihatnya hanya ilusi nyatanya aku kembali melihat kebelakang dan mata kami saling menatap, seolah tak percaya apa yang dilihat dengann mata sesuai dengan apa yang dipikirkan didalam kepalaku, yah tentu saja hatiku pun menjadi bergetar dan senyum pun menghiasi bibir ini.
Dan hari ini adalah hari pembagian kelas, semua berkumpul tak terkecuali kami,
Sama seperti tahun kemarin saat pembagian kelas dan ternyata aku dan adit tidak satu kelas namun kelas kami berdampingan,
Dan sekarang pun aku tak terlalu berharap, banyak rumor yang aku dengar tentang radit setelah insiden itu seolah selama ini tak pernah ada yang terjadi tatapan mata itu, senyuman itu ah sudahlah semuanya tidak berarti.
Namun ternyata keberuntungan tak berpihak terhadapku, setelah semua itu mengapa kami harus satu kelas lagi, apakah ini masih keberuntunganku? Dan wanita itu, yang katanya sangat disukai adit.
Oh tuhan aku bisa apa, kenapa harus kau tunjukan semuanya didepanku mengapa, belum cukupkah sakit hatiku, belum cukupkah.
"syahh, kita duduk sini aja ya"
"oh disni? Ini gak terlalu depan nad"
"abis klo dibelakang aku gak lihat sama gak kedengeran klo guru jelaskan" pinta nadia dengan nada merengek kepadaku
Dan aku hanya tersenyum, yah selama 3 tahun ini aku terus bertemu dengan nadia, entah mengapa kami jadi satu kelas dan tetap begitu :))
"syah ayo kita keluar liat kelas sella, indri, dwi, mawar mereka dapat kelas mana yaa? Wkwkwk"
"ihh nadia mulai deh -__-"
Setelah kami meletakkan tas kami dibangku, kami mengelilingi sekolah dan setiap kelas, tentu akhirnya kami sama-sama pergi ke koprasi dan kekanti sebagai akhir dari tujuan yang hqq,
Karna sebentar lagi bel kelas akan berbunyi kami memutuskan untuk segera kekelas karna jarak kelas baru dengan kanti lumayan jauh, dan aku tak melihatnya di sepanjang perjalanan kami , ya dia siapalagi selain adit.
Padahal dulu, setiap mau kekantin aku selalu melihatnya, tersenyum kearahku
Karna kelas kami dekat jadi anggap saja aku tau semuanya dan begitupun dia, bahkan saat aku kena hukumpun hmm,
Krna tempat duduk kami sama walaupun beda kelas, iya benar dia mengikutiku duduk barisan pertama dekat dengan jendela di nomor ke empat.
Namun karna kejadian itu ah kesalah pahaman yang tak kunjung usai, hm aku kira dia sama seperti anak yang lain, anak nakal aku dengar dia berkelahi lalu tak lama dri itu teman sekelas ku bilang bahwa anak kelas sebelah ada yang naik kursi buat liat anak perempuan ganti baju olahraga, karna kesal dan panas, saat aku keluar aku melihatnya tersenyum kearahku ya spontan saja aku pasang muka datar sekaligus marah, dan mengabaikannya. Sempat ku lihat wajahnya seperti orang bodoh yang binggung.
Dan semenjak saat itu sudah tak ada senyumman dri kedua kelas.dan kabarnya mendekati anak kelas lain terus menerbab kayak angin terus datang, terus terdengar meskipun kau tak mau.
"hey syahh.. syahh.."
"aah."
"kenapa sih benggong begitu ayo cepat nanti bel masuk"
"ah iyaiya"
YOU ARE READING
hanya aku, perasaan dan rindu masa lalu
Genç Kurgupada cerita ini aku akan menceritakan tentang masa putih biru bukan putih abu abuku, di mana aku merasakan dan melihat seseorang yang ku anggap sebagai cinta, cinta pertamaku serta aku yang sangat merindukan masa lalu ku tanpa nya. aku pun binggung...