ASTORET 9❤

1.2K 136 24
                                    

Merry Christmas

********

Nobody cares about your story until you win, SO WIN.....

#Happy Reading#

Langkah demi langkah diciptakan Nyonya Choi untuk mendekati Siwon serta Yoona yang sudah menjauh. Darah Yoona serasa menyeruak panas di bawah permukaan kulitnya dengan tatapan tajam seperti itu dari Nyonya Choi.

"Apa tak ada lagi yang bisa kalian lakukan selain tingkah memalukan ini setiap saat?"

"Omonim..."

"Apa? Kau akan mengatakan jika aku salah paham?"

Potong Nyonya Choi pada perkataan Yoona, wanita itu bergerak ke depan Siwon dan memukuli pria itu keras.

"Aku tak pernah mengajarimu untuk jadi pria sialan seperti itu"

"Eomma sakit"

"Kau pantas mendapatkannya"

Lanjut Nyonya Choi yang tidak beruntung mengadili Siwon serta Yoona saat melihat sudah ada sosok orang lain di mulut pintu kamar Yoona. Pria itu berdecak melihat tingkah istri serta anaknya demikian. Sudah cukup lama tidak terjadi seperti itu di rumah mereka paskah kejadian Siwon minggat dari sana.

"Aku menghabiskan uang membesarkan Siwon bukan untuk kau pukuli seperti itu"

Pria itu buka suara yang lantas membuat Yoona di sisi Siwon merapikan penampilan. Menelan ludahnya beberapa kali terlalu takut pada kemungkinan Tuan Choi juga akan membencinya seperti Nyonya Choi.

"Anak sialanmu ini memang pantas mendapatkannya"

"Eomma!!!"

Nyonya Choi serta Siwon saling menyahut lantaran tangan Nyonya Choi juga tidak kunjung berhenti saat memukuli punggungnya.

"Sayang cukup. Kau tak malu pada usiamu?"

"Aku lebih malu pada orang-orang karena punya anak yang tidak tau norma sepertinya"

Asik pada Siwon, Yoona terabaikan. Atau Yoonalah yang merasa demikian, melihat keadaan keluarga seperti itu, keluarga yang tidak pernah dirasakannya, Yoona tak lagi mampu menilai, apakah itu hubungan yang harmonis atau tidak. Tapi apapun namanya, Yoona merasa cemburu.

"Anakmu seperti itu, sekarang lihat juga menantu kebanggaanmu. Dia lebih memalukan lagi"

Amuk Nyonya Choi yang beralih pada Yoona, menatap Yoona dari ujung kaki hingga rambutnya. Membesarkan mata Yoona ketika kemarahan itu beralih padanya. Mulai tak nyaman ketika semua mata tertuju lagi padanya.

Bicara soal Yoona, apakah baru saja Nyonya Choi mengatakan Yoona sebagai menantu kebanggaan Tuan Choi?

Apa maksudnya itu?

"Yoona? Kau di sana? Aku sampai tidak melihatmu karena keributan ini"

Sapa Tuan Choi yang lantas memberi senyum untuk Yoona kemudian memeluknya.

"Kenapa kemari begitu lama?"

Astaga, apa lagi itu.

Yoona yang dipeluk hanya menahan napas, merasa apa yang didapatkannya saat ini terasa tidak pantas diterimanya. Dia masih sangat jelas mengingat wajah itu, ekspresi itu, bahkan suara itu. Diingat Yoona sangat jelas bahwa pria yang disebut Siwon sebagai ayah itu tau segala hal yang dilakukan Yoona. Itulah alasan utama mengapa Yoona setakut itu kepada Tuan Choi.

Yoona tidak bisa menjawab, dia hanya tersenyum kikuk. Tidak lagi bisa membedakan apakah senyum serta pelukan yang didapatnya dari Tuan Choi adalah pelukan tulus atau pura-pura hanya untuk membuat Yoona semakin merasa bersalah dan takut.

ASTORETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang