ASTORET 12
Story by
Santi Lumban Gaol
********
Happy Reading*******
Apa yang dapat kau lakukan untuk mempromosikan perdamaian dunia? Pulanglah dan cintai keluargamu.Perasaan pantas dapat tumbuh subur pada situasi dimana perbedaan individu dihargai, kesalahan ditolerir, komunikasi terbuka, aturan fleksibel. Jenis situasi ini hanya ditemukan pada keluarga yang bahagia.
****
Udara pagi yang masih menembus kalbu, membuat kedua mata penghuni bumi manusia enggan untuk memulai pembicaraan. Terlebih ketika mentari yang masih malu-malu untuk memunculkan sinarnya dan embun-embun yang terlihat sedang menari-nari di atas daun segar.
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga, bayang matahari pagi yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Namun langkah-langkah kaki yang bersemangat mulai memecahkan kesunyian, dan berbagai aktivitas mulai berdatangan di pagi yang katanya menyenangkan.
Katanya
Kata sebagian orang, karena tidak semua orang senang dengan pagi. Terutama oleh insan dengan masa lalu menyedihkan. Diingat terlalu sakit, namun terlalu sulit untuk dilupakan.
Bicara masa lalu memang tidak akan pernah ada habisnya, pun Siwon yang pada akhirnya memilih untuk menutup ponsel, pagi sudah datang menyambut Siwon yang sudah sangat berkemungkinan untuk pulang. Keadaannya tentu saja sudah berangsur membaik karena perawatan di sana.
Dipindahkannya tatapan yang tadi menuju ponsel menjadi ke arah Yoona. Berpikir jika Yoona mungkin saja masih terlelap, maka dengan pelan Siwon menggeser tubuh untuk menjauh dari Yoona. Berencana untuk keluar sejenak, dan mungkin akan mencari udara segar di luar sana.
Begitulah rencana Tuhan untuk membongkar semua yang berusaha ditutupi dari mereka selama ini. Tuhan lebih berkenan untuk membuat Siwon yang malang berhenti menjadi seonggok daging yang memerankan tokoh ciptaan orang tuanya untuk dirinya.
Infus yang tergantung di sana tak lagi berisi, maka Siwon memutus sepihak saluran itu dari tangannya dengan mencabutnya sendiri. Perlahan mendudukkan dirinya dan cukup yakin bahwa dia sudah bisa berjalan sendiri keluar sana atau bahkan mencari udara segar mengganti asupan kepengapan di dalam ruangannya.
Sekilas Siwon mencuri pandang ke arah Yoona yang terlihat masih sangat terlelap. Merasa berhasil untuk tidak menganggu tidur Yoona, akhirnya Siwon berhasil berdiri dan menciptakan langkah pertamanya hari itu.
Selangkah demi selangkah Siwon pacukan untuk keluar dari pintu, seperti dugaannya dia akan berhasil untuk itu. Rumah sakit yang belum terlalu ramai justru memancing Siwon untuk semakin keluar dan kemudian mendapatkan segelas kopi jenis apapun untuk dikonsumsinya.
Dilanjutkannya langkah untuk sampai di lift dan kemudian turun hingga lantai dasar. Hanya saja itu tidak terjadi seperti rencana Siwon, karena pada saat proses dimana Siwon berjalan dan melewati beberapa ruangan pasien, Siwon justru melihat sosok yang sangat mirip dengan ayahnya.
Untuk beberapa saat Siwon hanya melewatkan sosok itu menghilang dari pandangannya, namun beberapa detik berlalu ternyata otaknya tetap saja memerintahkan untuk Siwon terus penasaran. Keadaan yang membuat Siwon mengembalikan tatapannya lagi ke arah dimana tadi sosok itu berjalan buru-buru dan kemudian memasuki salah satu ruangan di sana.