.
.
.
.
.
❤
❤
❤
❤
❤
.
.
.
.
.
"Ini adalah kelima kalinya kau terlambat bekerja dalam 2 minggu terakhir daniel. Harus dengan kata apa lagi aku memarahimu jika hasilnya masih sama!"
Seorang pria yg cukup berumur memijit pelan pelipisnya yg terasa berdenyut akibat berteriak dan marah-marah sejak tadi. Pemuda bernama Kang Daniel yg sedang berdiri disebrang mejanya hanya bisa menunduk sambil meremas kedua tangannya dengan takut.
"Maafkan aku boss lain kali aku akan berusaha untuk tepat waktu." Daniel membungkuk beberapa kali di depan bossnya itu.
"Kau selalu mengatakan hal yg sama saat terlambat. Untuk kau ini keponakanku daniel, jika tidak sudah pasti kutendang keluar kau dari cafe ku." Pria pemilik cafe tempat daniel bekerja yg notebaneNya adalah paman kandungnya-Kim Jonghyun itu berdiri dari kursi tempat ia duduk. "Mulai besok datanglah lebih pagi dari biasanya, jangan terlambat lagi!" Paman Kim menatap daniel dengan penuh penegasan.
"Baik boss. Besok akan aku usahakan tidak terlambat lagi." Daniel mengepalkan kedua tangannya di depan dada, berusaha meyakinkan paman Kim dengan tekatnya itu.
"Bagus. Kembali bekerja!" Daniel mengangguk dan membungkuk memberi hormat kepada paman sekaligus bossnya itu. Setelahnya ia keluar dari ruangan tempat jonghyun berada. Sepeninggalan daniel jonghyun menghela napasnya dengan pelan. "Kau lihat sendiri dongho? Anakmu itu selalu saja membuat kepalaku sakit." Jonghyun tertawa pelan saat berbicara pada foto mendiang adiknya itu.
🌸🌸🌸
Daniel merapikan kursi dan juga mengelap meja tempat salah satu pelanggan duduk tadi. Setelah selesai ia kembali menuju bagian belakang cafe kepunyaan jonghyun itu. Daniel mengelap gelas dan juga piring-piring yg masih terlihat basah menggunakan kain lap khusus. Ia dengan telaten mengelap gelas mahal yg ada ditangannya. Takut-takut kalau ia kembali memecahkan gelas lagi seperti 3 hari yg lalu. Jonghyun sangat marah karena gelas yg dipecahkan daniel terbilang antik dan tentunya berharga mahal.
"Daniel tolong antarkan pesanan untuk meja nomor 12." Teriak seseorang pada daniel.
"Baiklah." Daniel langsung bergerak untuk mengerjakan perintah yg ditujukan padanya itu. Ia mengambil nampan yg berisi jus mangga dan juga salad buah itu untuk segera dia antarkan kepada pelanggan.
Daniel tersenyum dan meletakkan nampan itu. "Pesanan anda nona.." daniel meletakkan jus dan juga salad buah itu dengan rapi di depan sang pelanggan "selamat menikmati. Semoga harimu menyenangkan." Daniel tersenyum ramah kepada pelanggan wanita itu hingga membuat sang wanita terpesona akan senyuman manis yg diberikan oleh daniel tadi.
...
Pukul sudah menunjukkan jam 4 sore, itu berarti jam kerja daniel sudah selesai. Kini ia sedang berada di ruang ganti. Melepas seragam kerjanya dan menggantinya dengan kemeja biru bergaris hitam putih, sedikit menggulung lengannya hingga kesiku. Tak lupa ia merapikan tatanan rambutnya yg sedikit berantakan itu.
"Mau kemana? Rapi sekali." Daniel menoleh kesuara itu. Senyuman kecil ia lemparkan kepada pria yg baru saja masuk keruangan yg sama.
"Pergi kencan buta lagi?" Pria itu kembali bertanya kepada daniel. Daniel hanya membalas dengan senyuman dan anggukan kecil sebagai jawaban. Pria itu hanya mangut-mangut pelan.
"Dengar, lebih baik cari pasangan yg sesungguhnya dari pada terus melakukan kencan buta dengan gadis-gadis yg sama sekalu tidak kau kenal daniel. Setidaknya kau punya tempat untuk berteduh dikala hujan akan mengguyurmu kalau kau mempunya kekasih." Pria itu mulai mengganti bajunya dengan baju seragam cafe itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'amóur 🌸 ONGNIEL [GS] ▪COMPLETE▪
Fanfiction"karena untuk mencintaimu aku tidak membutuhkan alasan yg banyak. hanya satu kata yg bisa kuucapkan padamu PARCE QUE JE T'AIME" -KDN Ps* Nanti akan ada adegan yg aku ambil dari beberapa cuplikan film. So, jangan pada protes nanti! √ Gender Switch √...