[:] PERTEMUAN KEDUA

806 155 24
                                    

.
.
.
.
.





.
.
.
.
.

~Vote dan komen juseyONG~










Seorang pria yg sudah berumur hampir 50-an berjalan dengan sempoyongan saat memasuki pintu rumahnya, ditangan kanannya terdapat sebuah botol berisi minuman beralkohol. Beberapa orang yg melihat kehadirannya menunduk hormat.

Pria tua itu menggelengkan kepalanya pelan untuk sekedar menghilangkan rasa pening pada kepalanya itu. Ia berjalan sempoyongan menaiki anak tangga. Setelah sampai diatas pria itu langsung memasuki sebuah kamar yg pintunya terbuka. Langkahnya terhenti, dan tubuh yg sudah tidak kuat lagi itu ia sandarkan pada mulut pintu yg terbuka.

Ia tersenyum miring saat melihat kearah seorang gadis yg sedang sibuk membereskan tempat tidurnya, hingga membuat rok bahan yg ia pakai sedikit terangkat hingga memperlihatkan celana dalam yg ia gunakan.

Pria tua itu menenggak lagi minumannya dan bersiul pelan kearah gadis itu. Karena kaget, gadis itu reflek menoleh dan menatap tak suka kearah pria tua yg sedang menatapnya lapar. "Apa yg kau lakukan dikamarku hah?!" Gadis itu berbicara dengan nada yg tinggi.

Pria tua itu berjalan mendekat kearah gadis yg mulai panik karena mengetahui keadaan pria itu yg sedang mabuk berat. Pria itu langsung mendekap tubuh sang gadis dan menyerang lehernya dengan kecupan yg memaksa.

Gadis itu memberontak dan memukuli kepala pria tua itu. "Lepaskan aku bajingan! Tolong... lepaskan brengsekk!" Gadis itu terus memberontak dengan air mata yg mulai mengalir.

Pria tua itu menghempaskan tubuh sang gadis keatas ranjang dengan cukup kuat dan langsung menindihnya. Gadis itu masih berusaha untuk memberontak dan memukuli kepala hingga punggung pria tua itu. "Ayolah sayang, jangan munafik aku tau kau menyukai sentuhanku. Lagipula suami mu yg bodoh itu tidak akan tau soal ini, dia itu bodoh. Bagaimana bisa barang sebagus ini tidak pernah ia jamah." Pria itu terus mengecupi leher dan bahu si gadis yg masih setia memberontak.





Dorr!!

Prangg!!


Pria tua itu tersentak kaget saat mendengar sebuah tembakan yg mengenai kaca jendela hingga pecah. Dibelakangnya sudah berdiri pria yg lebih muda dengan masih mengenakan setelan jas dan memegang sebuah pistol ditangannya. Tatapan pria—suami dari si gadis itu terlihat begitu datar.

Pria tua itu langsung bangkit dan menjauh dari atas si gadis. "Ini tidak seperti yg kau kira aku hanya—Akkhhh!" Ucapan pria itu terhenti saat lengannya ditembak oleh suami gadis itu.

Si gadis langsung memejamkan matanya sembari sesenggukan. "Padahal aku sangat mempercayaimu. Bahkan kau sudah kuanggap sebagai ayahku sendiri, beginikah caramu membalas budiku? Kau harus mati!" Ucap suami si gadis.


"Tu-tunggu, aku tidak bermaksud, aku hanya-"


Dorr! Dorr! Dorr! Dorr!


Si gadis menutup mulutnya dengan kedua tangan saat melihat pria tua itu tergeletak dilantai dengan bersimbah darah. Suaminya menembaki kepala dan perut pria tua itu tanpa ampun. Napas lelaki itu terdengar sangat ribut dan tak beraturan terlihat dengan jelas kalau dia sedang menahan amarah dan emosi. "Kemarilah.," lelaki itu mengulurkan sebelah tangannya pada gadis itu. Dengan cepat sang gadia menghampirinya dan memeluknya, menangis di dada sang suami.

L'amóur 🌸 ONGNIEL [GS] ▪COMPLETE▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang