Vote dan komen jangan lupa♡
...
Seongwoo membuka matanya perlahan. Sekujur tubuhnya terasa sangat sakit, seolah tulang-tulang yg ada remuk.
Air matanya tumpah seketika saat ia mengingat kejadian beberapa saat yg lalu, dimana chanyeol-yg sekarang sudah reami menjadi suaminya semenjak 5 bulan yg lalu-memaksa seongwoo untuk melayaninya seperti biasa.
Seongwoo membalik badannya dan membelakangi chanyeol yg kini sedang terlelap. Air mata seongwoo jatuh dengan deras. Rasa sakit dan kecewa menghantui dirinya sendiri.
"Aku tidak akan meminta ataupun memaksamu untuk melakukan itu sekarang. Kau begitu suci dan berharga bagiku seongwoo-ya. Jadi, jika nanti waktunya sudah tiba-"
Daniel menjeda ucapnnya, tangannya merambat untuk mengusap wajah seongwoo. "-aku akan mencium mu dan mungkin bisa meminta hal yg lebih padamu nantinya." Daniel menggenggam erat tangan seongwoo yg berada di sisi tubuhnya.
Daniel sedikit mengikis jarak diantara mereka, dan kemudian mengecup pelan kening seongwoo. "Untuk sekarang kita hanya bisa melakukan sebatas ini dulu saja."
Seongwoo mengangguk dan kemudian memeluk tubuh daniel.
Seongwoo menggigit tangannya sendiri, takut kalau nanti chanyeol akan mendengar suara tangisannya. 'Maafkan aku daniel.'
Seongwoo turun dari kasurnya dan memunguti pakain miliknya yg berserakan di lantai kamar. Mengenakannya di dalam kamar mandi. Setelahnya seongwoo keluar dari kamar itu dan berjalan menuju kamar kecil yg ada di dapur. Biasanya kamar itu tempat para maid berganti baju.
💙
"Pagi bidadariku semua." Chanyeol turun dari lantai atas dengan menenteng jas mahal di lengannya.
Ia berjalan menuju meja makan yang dimana sudah ada taeyong dan seongwoo disana. Chanyeol mendekat kearah taeyong, mencium keningnya cukup lama. Lalu beranjak mendekati seongwoo untuk melakukan hal yang sama.
"Duduklah. Pagi ini kita sarapan dengan masakan seongwoo." Chanyeol yg hendak duduk dikursinya terhenti saat mendengar ucapan taeyong barusan.
"Apa?"
"Kita sarapan dengan makanan buatan seongwoo, chan." Taeyong kembali mengulang ucapannya.
Chanyeol tertawa kecil.
Pranggg!
Semua yang ada disana tersontak kaget. Baru saja chanyeol membanting piring yg akan ia gunakan untuk makan ke lantai hingga pecah. "Kemana semua maid dan juru masak dirumah ini hah?! Kenapa istriku harus susah payah untuk menginjakkan kakinya ke dapur!" Rahang chanyeol mengeras seketika.
"Dan kau, siapa yang menyuruhmu untuk mendekati perabotan di dapur?! JAWAB!" Seongwoo tersentak kaget mendengar bentakan dari chanyeol.
"Ak-aku hanya berpikir untuk menjadi i-istri yg baik untukmu. Aku ha-"
Plakkk!
"Chanyeol!"
Seongwoo terjatuh dari kursinya. Tangannya memegangi pipinya yg terasa panas karena baru saja ditampar oleh chanyeol cukup kuat.
Taeyong langsung menghampiri seongwoo dan memeluknya. "Apa yang kau lakukan hah?! Dia hanya memasak untukmu! Tidak ada yang salah dengan istri yg ingin membuatkan suaminya sarapan!"
"Tapi aku tidak menyukainya! Untuk apa aku mempekerjakan puluhan pelayan di rumah ini kalau istriku masih harus menyentuh dapur!"
Seongwoo memejamkan matanya dengan erat, ia tanpa sadar meremas baju taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'amóur 🌸 ONGNIEL [GS] ▪COMPLETE▪
Fanfic"karena untuk mencintaimu aku tidak membutuhkan alasan yg banyak. hanya satu kata yg bisa kuucapkan padamu PARCE QUE JE T'AIME" -KDN Ps* Nanti akan ada adegan yg aku ambil dari beberapa cuplikan film. So, jangan pada protes nanti! √ Gender Switch √...