[:] ONE LOVE

899 152 11
                                    

.
.
.
.
.





.
.
.
.
.









"Ayo kejar aku kalau bisa wlee"

Seorang gadis bersurai hitam itu semakin mempercepat larinya, berusaha untuk menjauhi seorang pria tampan yg kini sedang mencoba untuk menggapainya.

"Yak! Awas kau ya! Jika aku berhasil menangkapmu, akan kucium kau ribuan kali." Pria itu berteriak dan semakin mempercepat larinya.

Gadis itu berlari di tepian pantai suara gelak tawanya ikut mengiringi langkahnya itu.

"Dasar jelek! Lambat! Payah!" Gadis itu berbalik dan menjulurkan lidahnya mengejek kearah pria itu. Posisi gadis itu sekarang adalah berlari dengan langkah mundur. Ia tertawa melihat ekspresi kesal lelaki tampan itu.


"Hei, awas—"

"Kyaaa!"


Baru saja pria tampan itu hendak memperingatkan, tapi gadis itu sudah terlebih dahulu tersandung dengan batu yg ada dibelakangnya. Tubuhnya limbung dan oleng, namun dengan cepat pria tampan itu menghampirinya dan menarik pinggang gadus itu. Alhasil mereka berdua jatuh bersama dengan posisi sang pria tampan yg berada diatas aang gadis.


Mata mereka bertemu, Saling menatap satu sama lain. Gadia itu tersenyum sangat manis, rona merah menghiasi kedua pipinya yg tentu dapat dilihat langsung oleh sang pria tampan.

"Bagaimana bisa wajah ini terlihat begitu sempurna." Tangan pria itu mengusap permukaan wajah sang gadis, sedangkan sang empunya hanya bisa memejamkan matanya—menikmati sentuhan lembut itu.



"Aku sangat mencintaimu, Ratuku. Sangat mencintaimu"


Pria tampan itu mendekatkan wajahnya, dan mengecup lama kening gadis yg ada di bawahnya. Kecupan itu terasa begitu lembut dan penuh cinta. Sang gadis tersenyum.


"Aku juga sangat mencintaimu."


.
.
.









"Selamat menikmati makanan anda nona." Daniel membungkuk hormat dan tersenyum kearah pelanggan wanita itu. Ia langsung bergerak lagi saat mendengar namanya kembali dipanggil dari arah yg lain.

Daniel membereskan meja-meja yg sedikit berantakan, ia mengelap permukaan atas meja itu dengan telaten dan kemudian membawa beberapa gelas yg kotor itu menuju dapur untuk segera dicuci.

Daniel menyandarkan punggungnya pada kulkas dan menenggak air mineral yg baru saja ia ambil tadi. Ia menyeka keringat yg mengalir dari dahi hingga rahangnya. Ia mengibaskan baju bagian depannya untuk sekedar menghilangkan rasa gerahnya itu. Cuaca memang sedang panas siang ini.




"Daniel,"



Daniel menoleh saat paman kim memanggilnya dan berjalan menghampirinya. Daniel menegapkan posisi tubuhnya dan membungkuk pelan. "Ada apa paman?"


Paman kim tersenyum dan menepuk pelan bahu daniel. "Kau sudah bekerja cukup keras hari ini. Kau boleh beristirahat dulu." Paman kim kembali tersenyum kepada daniel.


"Terimakasih paman, kurasa itu tidak perlu. Lagi pula kan jam kerja ku akan segera selesai sebentar lagi." Daniel tersenyum lebar hingga membuat matanya menghilang.


"Sekarang masih jam 1, sedangkan jam kerjanya itu habis jam 4 daniel." Paman kim tertawa kecil, menggoda daniel yg sekarang malah mengerjapkan matanya beberapa kali.

L'amóur 🌸 ONGNIEL [GS] ▪COMPLETE▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang