[:] My Promise

464 95 16
                                    

Vote dan komen jangan lupa ya♡








...

Seongwoo bergerak gelisah dalam tidurnya. Tangannya meremat kuat selimut yg menutup sampai ke dadanya. Keringat dingin mengalir dari pelipis hingga ke dagunya. Dahinya berkerut dalam pertanda kalau mimpi buruk sedang melandanya.

"Ayah...." lirih seongwoo dalam tidurnya. Kepalanya bergerak ke kiri dan kanan dengan gelisah.

Tepat secara bersamaan, daniel memasuki kamar itu. Pria berbahu lebar itu melrbarkan matanya saat melihat seongwoo yg bergerak dengan gelisah dalam tidurnya. Dengan langkah yg lebar, daniel melangkah mendekati sisi ranjang dan menduduki tepiannya.

"Wu, hey.." Daniel mengusap pelan rambut seongwoo yg terasa sedikit lepek karena keringatnya. Daniel menoleh kearah tangan seongwoo yg kini sedang meremat kuat selimutnya.

"Ayah,, jangan... jangan sakiti ayahku hikss.." seongwoo tiba-iba terisak dalam tidurnya.

"Seongwoo, hey sayang bangunn. Buka matamu." Daniel menggenggam kuat tangan seongwoo dan mencium punggung tangannya. Setelahnya seongwoo tersentak dan bangun dari mimpi buruk yg ia alami.

Pandangan pertama yg seongwoo lihat adalah sarat akan kecemasan yg tercetak diwajah daniel. Seongwoo bangkit dari posisinya dan langsung memeluk tubuh besar itu dengan sangat erat.

Daniel membalas pelukan seongwoo dan mengusap pelan surai panjang yg menggerai dipunggung seongwoo. "Hanya mimpi. Jangan takut, aku disini-Bersama mu." Bisik daniel tepat di telinga seongwoo, mencoba untuk menenangkan seongwoo.

"Ayah niel, aku melihat seseorang sedang menyiksanya. Aku... aku,,"

"Sstt.. itu hanya mimpi seongwoo, tenanglah. Ayah dan ibumu akan baik-baik saja disana."

Daniel terus mengucapkan kalimat-kalimat penenang untuk seongwoo yg terus daja meracau kalau ia melihat sosok ayahnya yg sedang dicambuk dan disiksa dengan kejam oleh seseorang.

"Semua akan baik-baik saja." Daniel menangkup kedua belah sisi wajah seongwoo dan mengusapnya pelan. "Sekarang tidur lagi ya? Hm?" Daniel tersenyum hangat kearah seongwoo.

Seongwoo mengangguk pelan sembari memegangi tangan daniel yg berada diwajahnya. Perlahan daniel membuat tubuh seongwoo untuk kembali berbaring. Tangan daniel dengan telaten membenarkan letak selimut agar menutupi tubuh seongwoo dengan nyaman. "Selamat malam my sweetheart." Daniel kembali tersenyum dan sedikit merundukan tubuhnya untuk mencium dahi seongwoo cukup lama hingga membuat gadis itu memejamkan matanya.

Mata seongwoo kembali terbuka saat merasakan permukaan bibir daniel tidak lagi berada didahinya. Matanya menatap dalam ke mata daniel.

"Janjiku masih sama wu. Aku tidak akan menyentuh mu sebelum waktu itu tiba. Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu daniel, melebihi apapun itu."

Daniel tersenyum hangat. Ia mengusap punggung tangan seongwoo pelan. "Tidurlah." Seongwoo langsung mengangguk kecil dan menutup kedua matanya perlahan.

Daniel menunggu heberapa menit untuk memastikan kalau seongwoo sudah benar-benar terlelap dalam tidurnya. Setelahnya pria itu bangkit dan berjalan mendekati sofa yg ada di sudut ruangan itu. Daniel merebahkan tubuhnya disana dan mulai terlelap.

7 bulan yang lalu, setelah seongwoo datang menghampiri daniel untuk meminta pada pria itu agar membawanya pergi jauh, sejauh mungkin.

Daniel yang awalnya bingung, hanya mengiyakan saja permintaan seongwoo dan membawanya pulang ke flat kecil miliknya yg tidak jauh dari cafe milik paman kim.

L'amóur 🌸 ONGNIEL [GS] ▪COMPLETE▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang