L'amóur 🌸 ONGNIEL [GS] ▪COMPLETE▪

[:] Sorry Daniel

Vote dan komen jangan lupa♡
Semoga suka...

...

Sebuah mobil mewah luxury Bentley Continental Flying , berhenti tepat di halaman sebuah rumah mewah dan megah bak istana itu. Salah satu seorang pengawal yg ada di dekat sana langsung bergerak untuk membukakan pintu bagian belakang mobil tersebut.

Dari dalam mobil keluar seorang wanita dengan paras yang cantik. Dress panjang berwarna biru yg memiliki belahan dari bagian bawah sampai ke paha itu terlihat begitu pas ditubuh rampingnya. Jangan lupakan kacamat hitam yang bertengger di hidung mancungnya, serta tas mahal bermerk yang mungkin hanya ada beberapa di dunia itu menjadi pelengkap bagi wanita itu. Dandanannya yang tidak terlalu menor bahkan terkesan natural itu pun mampu membuat wajahnya enak untuk dipandang.

Kaki jenjangnya melangkah perlahan menaiki beberapa anak tangga yang ada dibagian depan teras rumah itu. Beberapa pengawal bahkan pelayan yg berjejer menyambut kedatangannya langsung menundukan kepala mereka—memberi hormat kepada sang nyonya besar mereka. Wanita itu hanya mengangguk sekilas dan terus melangkah memasuki rumah itu.

"Dimana gadis itu?" Wanita itu berhenti sejenak dan menatap ke salah satu pelayan yang ada disana.

"Nona Ong masih berada dikamarnya nyonya. Kami sudah berusaha untuk membujuk dia untuk makan dan bersiap untuk pergi melakukan perawatan seperri apa yang sudah tuan Park perintahkan."

Wanita yang dipanggil nyonya itu hanya mendecak pelan. "Bawa aku ke kamar gadis itu." Pelayan tadi langsung menuntun wanita tersebut untuk menuju kamar seongwoo. Atau lebih tepatnya tempat seongwoo dikurung.

Sesampainya di depan kamar tempat seongwoo berada. Pelayan tadi sempat mengetuk pintu itu 3 kali dan kemudian membukanya secara perlahan.

"Astaga! Nona Ong!" Pelayan itu langsung berlari memasuki kamar. Wanita yg tadi mengikuti pelayan itu membulatkan matanya saat melihat tindakan bodoh yang ingin dilakukan oleh seongwoo.

Seongwoo hendak menyayatkan pecahan kaca yg entah ia dapat darimana ke pergelangan tangannya. Dengan cepat pelayan tadi langsung menepis pecahan kaca itu dan membuangnya. Seongwoo kembali menangis tersedu. "Kumohon, biarkan aku mati. Kumohon." Seongwoo terduduk dilantai dengan kedua tangan yang memohon kepada pelayan itu.

Wanita yg sejak tadi berdiri di dekat pintu melangkah perlahan. Dari wajahnha terlihat begitu sesih saat melihat seongwoo yang ingin menghabisi nyawanya sendiri. 'Setega itukah kau ingin merusak diri dan jiwa gadis ini chan.'

Wanita itu mensejajarkan posisi tubuhnya di depan seongwoo dan mendekap erat tubuh gadis itu. Seongwoo yang tanpa tau siapa wanita yg sedang memeluknya ini, hanya bisa membalas pelukannya dengan air mata yg terus mengalir.

Sekarang seongwoo dan wanita itu duduk saling berhadapan di pinggir kasur yang ada dikamar seongwoo. Wanita itu terus mengusap lembut tangan seongwoo yg terkepal dipahanya. "Dia tidak sekejam yang kau pikirkan. Dia hanya menginginkan seorang anak, seorang penerus dikeluarga kami." Tangan wanita itu sudah mengusap bagian wajah seongwoo yang lembab.

Seongwoo sendiri masih setia menundukan kepalanya sejak tadi, menghindari kontak mata dengan wanita dihadapannya ini.

"Aku sudah 3 tahun lebih menikah dengannya. Tapi kami masih belum dikaruniai seorang anak. Mungkin sang pencipta belum mau memberikannya pada kami." Tangan wanita itu merapihkan rambut seongwoo dan menyelipkannya ditelinga seongwoo.

"Caranya memang mungkin terllau kasar untuk menikahimu. Yang kudengar juga kalian bekun saling mengenal kan? Entah apa yang ada di dirimh seongwoo, sampai membuat suamiku tertarik untuk menyuntingmu." Wanita itu mengehela napasnya dengan berat. "Mungkin setelah kau berhasil memberikannya keturunan, dia akan mau melepaskanmu dengan baik setelahnya."