Aku memasuki rumah dengan sangat malas. Hari ini adalah hari yang sangat sial bagi ku. Bagaimana bisa cewek secantik dan seimut aku di permalukan seperti tadi. Brengsek sekali si Dava itu! Gantengnya pas-pasan saja berani memutuskan aku di kantin kampus! Mana anak kampus pada ngeliatin lagi. Awas saja nanti!
"Aku gak mau ah bun, Prilly aja yang di jodohin!" itu seperti suara kak Revan.
wessss..... tunggu dulu, kok ada yang bawa-bawa nama aku sama soal perjodoha! Aku mengendap-ngendap seperti maling untuk menguping pembicaraan mereka.
"Shuttt, jangan kenceng-kenceng! Nanti kedengeran sama dia!" itu suara bunda yang sedang berbisik.
"Iya bun, maaf"
"Yaudah, bunda mau kedapur dulu" aku lihat, kak Revan menganggukkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya kearah televisi.
Siapa memang yang mau dijodohkan? Aku? Kak Revan? Atau bagaimana?! Menyebalkan sekali sih! Bunda pakek pergi ke dapur segala lagi. Aku memutuskan untuk menghampiri kak Revan yang sedang asik menonton televisi.
"Kak!"
Sontak saja dia menengok kearahku dengan ekspresi cengo. Sepertinya dia kaget melihat aku yang tiba-tiba sudah ada di depanya. Ah, masa bodo! Aku tidak memperdulikan itu.
"Ehh, lo udah pulang dek?" Pertanyaan bodoh! Ya jelas saja aku sudah pulang! Dia fikir aku disini setan gitu?
"Tadi lo sama bunda ngomong soal apaan? Pakek bawa-bawa nama gue sama perjodohan!" berhubung aku kepo yang udah bertingkat-tingkat, jadi aku langsung aja tanya sama kak Revan dan mengabaikan pertanyaannya.
Aku lihat, muka kak Revan jadi tegan saat aku melontarkan pertanyaan itu. Namun sedetik kemudian dia mengubah ekspresinya jadi biasa saja. "Emm.. emm itu tu.... itu"
"Itu apaan si kak? Kalau ngomong tu yang bener dong jangan amm emm amm emm aja!" sekali kali harus aku tegasin nih kakak tengil dan nyebelin ini. Nggak tau apa kalau aku itu lagi kepo!?
"Itu lho Prill... anu.. gue mau nikah sama pacar gue, iya gue mau nikah sama pacar gue" aku menatapnya dengan memicingkan mataku. Menjawab saja gelagapan sepeerti itu! Bagaimana aku mau percaya?
"Serius.."
"Ehh sayang, kamu udah pulang dari tadi?" omongan ku belum selesai tapi sudah di potong saja sama bunda!
"Enggak kok bun, baru aja aku pulang" huftt, hampir aja aku introgasi kak Revan! Bunda pakek datang segala lagi, gak jadi 'kan.
"Yaudah kalau gitu"
"O'iya, kamu jangan kemana-mana ya sayang, soalnya temen bunda nanti malam mau dateng!" Temen bunda? Siapa? Temen arisan? Kok malem si?
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang ada di otakku "Temen arisan ya bun?" aku lihat, bunda hanya tersenyum kepadaku.
"Udah ah jangan bawel! Bunda mau masak dulu, kamu jangan lupa dandan yang cantik ya! Bunda udah siapin baju buat kamu!" aku hanya menatap bunda dengan cengo. Gila! Ini gila! Siapa sih yang mau dateng?! Pake acara baju di siapin bunda segala! Wah, gak enak nih perasaan aku kalo baju udah di siapin sama bunda.
Aku memandang kak Revan yang sedang menahan tawanya. Dasar kakak menyebalkan. Ingin sekali rasanya aku bertanya pada kak Revan. Tapi suara teriakan bunda sudah terlebih dahulu mencegahku.
"PRILLY..... BURUAN SIAP-SIAP!" hufttt, menyebalkan! Mamangnya jam berapa temanya itu datang kerumah? Katanya nanti malam! Kenapa siap-siapnya sekarang? Inikan masih sore bunda. Aku hanya memutar bola mataku malas.
"Emangnya teman bunda mau kesini jam berapa sih bun?" Aku menghampiri bunda yang sedang memasak di dapur dan menjatuhkan bokokngku di kursi meja makan.
"Kok kamu malah kesini si!? Bundakan nyuruh kamu siap-siap!" di tanya apa jawabnya apa! Dasar emak-emak rempong! Ups, sorry bunda......
"Iya iya bun, ini juga otw!" ucapku malas dan pergi dari tempat dudukku. Aku mendengar bunda sedikit mendumel, tapi aku abaikan begitu saja.
######TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal & Akhir
RomanceFollow dulu baru Baca, dan jangan lupa Comment dan Vote-nya.... - Pernikahan! Yah, pernikahan biasanya didasari dengan adanya cinta dan kasih sayang yang tulus dari kedua belah pihak. Tapi, bagai mana dengan pernikahan yang satu ini?, pernikahan yan...