Part 7

1.7K 79 42
                                    

Kemudian, Prilly memiringkan kepalanya ketika melihat raut wajah Ali yang menegang tanpa perlawanan ataupun niatan untuk mengukung Prilly kembali. Prilly mendekatkan bibirnya dengan bibir seksi merah alami milik Ali. Mengikis jarak yang dibatasi hidung mereka. Semakin dekat.


Dekatt.





Dekatttt.






Daannnnn.










Bruakkk.....

Prilly mendorong tubuh Ali dengan sangat keras, sehingga membuat Ali kehilangan keseimbanganya, kemudian jatuh dari sofa dengan keadaan bokongnya yang mecium lantai sampai dia meringis kesakitan. Prilly yang melihat itu pun tertawa dengan raut wajah kemenangannya. Misinya untuk mengerjai Ali berhasil. Sudah tau mood Prilly sedang tidak baik malah di goda seperti itu. Alhasil, itulah balasannya.

"Ahahahahahahaa.... sumpah, muka lo. Hahahaha lo, muka lo hahaha lucu banget hahaha" bukannya membantu Ali yang jatuh dengan kesakitan, Prilly malah sibuk menertawainya.

Ali yang melihat itu, mengetatkan rahang kokohnya dengan marah. Inilah mungkin yang dinamakan manis di depan, pahit di belakang! Awalnya sih, manis-manis saja sampai 'membangunkannya'. Ujung-ujungnya dia di jorokkan dengan tak berperikemanusiaan kemudian menertawakannya.

Ali fikir, Prilly akan menciumnya dengan liar kemudian akan melakukan adegan yang mungkin berguna untuk mengasah sesuatu yang mengeras dibawah sana karna ulahnya. Hey, Ali juga pria normal yang akan bangkit gairahnya ketika dia tergoda/digoda dengan lawan jenis bukan!?

Mengenaskan sekali. Beruntung tidak ada staff atau karyawan lain di ruangannya. Kalau itu sampai terjadi, jatuh sudah harga dirinya. Bukan hanya itu saja, gelar yang selama lima tahun disandangnya, mungkin akan hilang dengan adanya kejadian memalukan barusan.

Ali tidak bisa membayangkan jika posenya yang terjatuh dilantai tadi tertangkap kamera, kemudian ke-esokan harinya muncul beritanya di majalah-majalah sialan itu dengan judul "Seorang Kenali Reynard. CEO Muda Tampan Serta Berwibawa Dengan Sifat Dingin, Arogan, dan Tegasnya. Terjengkang Dengan Mengenaskan Didalam Ruanganya Karna Tergoda dan Didorong Oleh Putri Dari Salah Satu Pengusaha Ternama Yaitu Tn.Raka Admaja" Oh, itu sangat memalukan sekali. Tidak ada 'Kenal', si CEO yang Dingin, Arogan, dan Berwibawa lagi mungkin.

Ali bangkin dari lantai, dengan ekspresi yang di buat sedatar mungkin, untuk menutupi rasa malunya. Matanya menatap tajam kepada Prilly yang masih asik menertawakannya. Tapi, tatapan tajam itu tidak berlangsung lama, Karna digantikan dengan seringaian devilnya.

Tawa Prilly masih saja menggema di seluruh ruangan Ali. Tanpa Prilly fikir, bahaya sedang mengancam dirinya. Dengan seringaiannya, Ali mendekatkan tubuhnya pada tubuh Prilly. Prilly yang melihat Ali mendekatkan tubuhnya, langsung menghentikan tawanya.

Kegugupan mulai melanda Prilly. Tangan Prilly dengan sepontan memegang dada Ali yang mulai mendekati tubuhnya. Kedua tangan Ali memegang pinggang ramping Prilly, menguncinya seolah tidak membiarkan Prilly untuk kabur. Prilly semakin memundurkan tubuhnya, sehingga Ali kini berada di atasnya.

"A,,,,a,,ali, el,,l,,lo ma,,ma,,,mau nga,,ngap,,,ngappa,,in?" ucapnya gugup dan terbata-bata karna muka Ali yang semakin mendekat pada mukanya. Ali yang melihat itu, semakin melebarkan seringaiannya.

"Kenapa?

Bukannya lo kangen sama gue?

Gue, mau ngasih lo sesuatu biar lo ngrasain gimana rasanya ngelepas rasa rindu lo sama gue" bisik Ali tepat didepan bibir Prilly dengan suara serak yang membuat Prilly merinding.

Awal & Akhir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang