"Heh! Balik gak lo, enak aja dipikir gue penampungan anak apa?!" - Park y/n
"Sorry khilap, bikos gua mabok" - Hwang Hyunjin
❝Ini kisah Hyunjin, dia harus bertanggungjawab atas kesalahan yang dia lakukan, terlebih lagi kepada gadis itu.❞
Enjoy!♡
~ S...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berarti jangan-jangan lo Hyunjeen yang dulu di tk pernah nangis gara-gara makanan lu jatoh ke got ya?"
"Got? Bentar gua inget inget dulu" kata Hyunjin ke gua.
Setelah itu hening di atas motor. Gua mau mainan hp takut hp gua disambet orang. Kan matek kalo kejadian.
"LAH MASA LO Y/N YANG DULU SERING DI KUNCIR DUA ITU?"
Plakk
"Kaget goblok gua nya, iya lo Hyunjeen kan? Anaknya om mMinyun sama tante Jichu"
"Iya iya gue inget. Kayaknya bukan kebetulan ya kita barengan lagi, jodoh mah ga kemana"
Sa ae lo bambank, kan author jimayu.
"Gatau dah ya, udah lama ga ketemu kali ya. Lo juga daridulu ga nyapa gue" kata gue di jok belakang, yakali di jok depan ehehe.
"Lo nya juga kaga inget gue, kan gue juga ga inget. Gue aja gatau lo sepupunya piliks."
"Yaudah sekarang inget pan, awas lo ampe lupa lagi. Gue gibeng."
"Lo daridulu masih galak ae dah, daridulu ditabok mulu gue."
"Ya lo nya nyeselin kan gue ga suka"
"Iya iya udah jan ngambek. Ice cream mau gak?"
Mata gue yang awalnya biasa aja jadi gede segede bulan, siapa yang bisa nolak ice cream matcha dan vanilla tercinta coba.
"Yaudah kuy mau mau aja gue mah. Tapi--"
"Tapi apaan nyet, gantung lu kek hubungan."
"--Tapi lo yang bayar hehe."
Hyunjin sweatdrop.
- 若いパパ -
Gue dan Hyunjin sampai di salah satu kedai es krim gelato yang terkenal disini, iya terkenal, terkenal mahal.
Gue belum pernah kesini, jadi ya agak ndeso. Bukan karena ga mampu, inget, gue kan holkay, gue gapernah kesini karena jauh dari rumah, 45 menit. Gila aja lo, mau tua di jalan apa.
"Lo mau rasa apa?" Tanya Hyunjin ke gue.
"Double scoop matcha vanilla, pake cup ya, jangan cone." Pesenan gue ke Hyunjin.
"Yaudah tunggu bentar." Kata Hyunjin lalu jalan ke kasir, pesen sekalian bayar.
"Nih, punya lo." Katanya ngasih satu cup es krim ke gue.
Gue menikmati dalam keheningan, karena gue tuh suka banget sama matcha vanilla. Gatau kenapa gue gabisa hidup tanpa mereka.
