[Satsuki Aoi x Yuki Wakaba]

194 18 9
                                    

Wakaba tersenyum senang sekaligus merasa gugup yang memenuhi dirinya. Pasalnya kali ini di tahun baru, mereka mendapatkan waktu untuk berdua saja. Ya, dirinya dengan Aoi.

Tak biasanya para Gravy, Procella, Seleas dan Fluna menyuruh mereka berdua untuk berjalan-jalan. Alhasil sekarang mereka berada di taman, duduk sembari menatap ke langit. Sesekali irisnya melirik ke arah jam yang berada di taman tersebut.

"Ehm, Aoi-san. B-bagaimana pekerjaanmu?" Wakaba memulai percakapan. Bagus, ia sedikit merutuki dirinya yang gelagapan saat memberi pertanyaan.

Aoi meliriknya, lalu tersenyum,  dan terkekeh pelan. "Baik seperti biasa. Tentu saja dengan bantuan yang lain."

Melihat tawa hangat yang diberikan oleh Aoi, Wakaba mematung, diam lalu menunduk. Ingin rasanya ia berteriak, mengatakan kalau ia sudah tak tahan lagi karena orang yang terlalu manis ini.

Obrolan terus berlanjut, hingga jarum jam menunjukkan pergantian hari yang tak lain juga pergantian tahun. Suhu makin turun, membuat Wakaba bersin dan mengeratkan syal juga jaket yang ia pakai.

Sadar akan waktu yang telah mereka lewati, Aoi pun memutuskan untuk berdiri, mengajak Wakaba untuk berjalan-jalan ke kuil, sejenak untuk berdoa.

"Wakaba-chan, bagaimana kalau kita ke kuil?" ajak Aoi.

Wakaba sedikit mengerjapkan matanya, "Eh? baiklah. Ayo pergi kesana," ujar Wakaba sambil memamerkan cengirannya.

Keputusan sudah bulat. Mereka pun segera beranjak pergi dari taman itu. Namun, belum sempat mereka keluar dari area taman, sebuah bintang jatuh terlihat di langit.

Wakaba, orang yang pertama kali menyadari keberadaan benda angkasa yang langka itu segera saja menepuk-nepuk bahu Aoi dengan kencang.

"Aoi-san, lihat! Bintang jatuh!" seru Wakaba.

"A-ah, benar, bintang jatuh yah, haha." Wakaba tak menyadari ketika dirinya menepuk bahu Aoi, wajah sang korban memerah dengan sempurna.

"Oh! Segera panjatkan permohonan."

"Benar juga yah."

Wakaba dan Aoi pun memanjatkan keinginan mereka. Berharap jika bintang tersebut dapat mengabulkan keinginan mereka.

"Ehm, Aoi-san tadi meminta apa?" tanya Wakaba penasaran.

"Yah ... aku meminta---"

Drrt drrt

Handphone di saku milik Aoi berbunyi, tanda seseorang memanggil. Dengan cepat Aoi mengangkatnya, menjawab panggilan tersebut. Lalu kembali menutup panggilan tersebut.

"Ah, ayo kembali. Ada pekerjaan menunggu Gravy dan Fluna."

"Dan katanya berpasangan. Jadi sepertinya kita juga akan berpasangan deh," sambung Aoi.

Aoi tertawa, memasukkan kembali handphone-nya ke saku lalu menggandeng tangan Wakaba, menuntunnya untuk kembali ke dorm.

Sepertinya permohonanku terkabul ..., batin mereka berdua. Permohonan mereka? Tentu saja bersama dengan orang yang mereka cintai lebih lama.

Wish Upon a Star ↠Tsukiuta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang