"Hei, apa kau tidak pernah membersihkan kamarmu?"
"Ck, kenapa debunya banyak sekali?"
"Lihat, ini bahkan bisa dibilang bukan kamar seorang perempuan."
"Kamarku bahkan jauh lebih bersih dari kamarmu."
"ARRGGGHHH!" (y/n) menggeram kesal, menatap seseorang yang sedang berkeliling layaknya room tour di kamarnya.
Levi–seseorang itu menatap (y/n) datar, "Kenapa kau?" tanyanya dengan intonasinya favoritnya–datar.
"Berhenti berkeliling di kamarku dan keluar! Argh, aku tidak bisa membayangkan ibu membiarkanmu masuk ke kamarku seenaknya. Huh! Kau memelet ibuku ya?!" (y/n) berseru kesal.
"Hah? Kau gila?"
"Kau yang gila!" teriak (y/n).
Tok tok tok
Levi dan (y/n) sontak menoleh ke arah pintu kamar.
"Apakah semuanya baik-baik saja?" tanya ibu (y/n) dari luar kamar.
Mampus!
"Err—tidak ada apa-apa kok bu!" seru (y/n) dari dalam kamar.
Levi berdecak kesal. Ia berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Maaf karena berisik, ibu. Kami hanya sedang membicarakan sesuatu tadi," ucap Levi sambil membungkukkan badannya ke arah ibu (y/n).
HAH?! KOK DIA JADI SOPAN?! -batin (y/n)
"Ah, tidak apa Levi. Maafkan (y/n) ya, dia memang agak berisik," ucap ibu (y/n) sambil tersenyum.
ARGHHH!!! PENIPUAN! MUKA DUA! HIHHH!!!! DASAR MUKA DATAR!!
"Kalau gitu ibu permisi dulu. Oh ya, (y/n), sebaiknya kau memasakkan sesuatu untuk Levi untuk makan malam. Ayah dan ibu akan pergi sore ini, kemungkinan pulang saat larut malam atau besok. Adikmu juga sepertinya akan pulang larut. Kau jaga rumah, ya! Ibu sudah meminta Levi menemanimu kok!"
Setelah mengatakan hal itu, ibu (y/n) menutup pintu kamar.
Meninggalkan Levi dan (y/n) di kamar berdua. Dengan Levi yang segera duduk di kursi belajar (y/n) dan (y/n) yang diam mematung.
"Hei, kau kerasukan? Kenapa tiba-tiba jadi diam, hah?" tanya Levi.
(y/n) mengerjapkan matanya. Lalu menoleh ke arah Levi.
"Hu——HUWAA!!!!!!!"
~ first love ~
(Reader pov)
15:58.
Ini gila! Gila! Gila! GILAAAA!!!
BAGAIMANA IBU DENGAN SANTAINYA MENYURUH LEVI UNTUK MENEMANIKU DI RUMAH?!!!!
HUAAAAAAAAAAAAA!!!
Dia sudah berada sekitar tiga jam lebih di kamarku. Kalian tahu apa yang ia lakukan? MEMBERSIHKAN KAMARKU.
Ya! Dia membersihkan kamarku yang menurutnya itu sangat kotor! SANGAT KOTOR.
ARGH!! APA SIH YANG DIA LAKUKAN?!
"Kau akan benar-benar kerasukan jika terus melamun seperti itu."
Suara Levi membuat lamunan buyar. Aku segera menoleh ke arahnya sambil memberikan tatapan galak.