3. Memperbaiki

4.9K 1.3K 85
                                    

Sejak hari itu setelah Samudra dan Yejira terjadi kesalahpahaman, keduanya yang emang gak pernah dekat di kelas semakin gak dekat.

Dan sialnya, dipelajaran Prakarya hari ini dan dua minggu kedepannya, mereka berada disatu kelompok yang sama.

Dengan Caca, Ilham, Haikal, Cici dan Yejira.

Samudra gak tau harus bersyukur atau malah sedih kedapatan satu kelompok dengan Yejira Titania yang masih perang dingin dengan dirinya.

Sore ini di kediaman Haikal. Tepatnya diteras belakang rumahnya yang terhubung dengan dapur.

Cici dan Ilham udah berantem cekcok gak tau lagi di dapur rebutan siapa yang mau masak adonan kue lumpur mereka. Haikal dan Caca lagi ke depan beli bahan lagi karena adonan mereka ternyata kurang. Sedangkan Samudra dan Yejira ditugaskan untuk mengupas kentang yang hendak mereka rebus.

Keadaannya berbanding terbalik sama yang di dapur. Disini, hawa dinginnya Yejira kayak udah menusuk sukma Samudra saking ngerinya dia disini sekarang. Tiap Yejira kibasin rambutnya atau gerak dikit aja, rasanya Samudra mau cabut aja dari situ.

Merasa bersalah iya, mau minta maaf iya, tapi takut juga. Beneran setakut itu.

Sampai akhirnya begitu kentangnya sisa satu, mereka saling lirik seolah bertanya dalam bisu; mau siapa yang kupas?

Samudra akhirnya mundur perlahan sembari melepas sarung tangan plastiknya.

Yejira mengerti, dan akhirnya gadis itu yang menyelesaikan tugas kelompok memasaknya.

Sambil menekuk kakinya, Samudra terus memperhatikan Yejira yang duduk disebrangnya.

Ketika Yejira sadar, pemuda itu hanya menyunggingkan senyum canggungnya.

"Emangnya siapa?" tanya Yejira tiba-tiba.

Samudra yang gak ngerti maksud pertanyaan Yejira malah balik bertanya, "Siapa yang siapa?" tanyanya.

"Temen gue." sahut gadis bersurai hitam pekat nan cantik ini. "Siapa temen gue yang mau lo deketin?"

Mulanya Samudra diam sejenak mencerna pertanyaan Yejira. Emang rada-rada, ganteng tapi lemot ya itu dia Samudra Noa Salendra.

Ketika pikirannya udah click, ia langsung membuka mulutnya.

"Bukan siapa-siapa." jawab Samudra. "Maksud gua, gua gak ada niat mau deketin temen lu sama sekali."

Mendengar jawaban Samudra, Yejira melirik sejenak. "Terus?" tanyanya.

"Tempo hari yang mau gua tanyain tuh gini; 'temen-temen lu ada yang tertarik sama Ilham gak?' gitu."

Ucapan Samudra tadi membuat Yejira benar-benar berhenti melakukan pekerjaannya untuk sejenak. Ditangannya masih ada kentang yang baru setengah ia kupas, sedangkan wajahnya clueless setelah mendengar penjelasan Samudra.

"Maksudnya?" tanya Yejira lagi.

Samudra membasahi bibirnya sejenak, "Gua gak mau deketin temen lu, tapi mau bantu Ilham. Katanya dia suka sama salah satu temen lu itu."

"Lo sendiri?" Yejira kembali memotong pembicaraan Samudra. "Lo juga pasti ada niat buat deketin temen gue, makanya lo nanya ke gue 'kan?"

Buru-buru Samudra menggelengkan kepalanya, "Gak ada dan gak akan pernah ada." jawab Samudra yakin. "Begitu pas lu marah ke gua dan bilang kalau lu tuh berasa The Duff gua langsung bingung, Ra." jelas Samudra lagi.

"Ngapain bingung?" tanya gadis ini. "Faktanya gue emang The Duff nya temen-temen gue kok."

Samudra menggeleng sembari menggerakkan tangannya, "Kagak, kagak. Sebelah mananya lu The Duff?"

Yejira terdiam sejenak sembari menunggu Samudra melanjutkan bicaranya.

"Gini ya, masing-masing orang tuh punya pesonanya sendiri. Asalkan dia gak mulu insecure dan gak memandang dirinya rendah duluan." jelas Samudra semangat sendiri.

Ia bahkan menyandarkan punggungnya pada pilar tembok yang berada di dekatnya sembari menumpakkan tangannya pada lutut.

"Lagian sebelah mananya sih lu The Duff? Gak ada ugly nya, gak ada fat nya." sahutnya lagi melanjutkan.

Yejira sore itu yang tengah mencengkram kentang di tangannya terkekeh kecil.

Dan untuk pertama kalinya Samudra melihat kekehan itu langsung di hadapannya.

Dengan rambut hitamnya yang dicepol asal bersama beberapa helai rambut yang menggelitiki wajah pucat gadis itu, terlihat begitu indah dimata pemuda ini.

Damn, sensasi macam apa ini? Pikir Samudra.

Gadis bernama lengkap Yejira Titania tak membuka mulutnya lagi. Ia lanjut menyelesaikan pekerjaannya tanpa sedikitpun suara yang keluar dari mulutnya.

Sisa Samudra yang entah mengapa seperti ada satu beban yang lepas dari tubuhnya.














KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang