"Gara-gara lu tau gak."
Yejira menoleh cepat kesebelah kanannya. Dimana ada Samudra tengah hormat bendera di pagi yang terik ini.
Gak lupa, dia juga sama. Sedang hormat bendera tanpa topi yang menghalangi wajahnya yang terpapar sinar matahari langsung.
"Loh, kok malah nyalahin gue?" seru Yejira. Masih dalam posisi hormatnya, ia maju selangkah dan memposisikan tubuhnya menghadap Samudra. "Lo sendiri kok yang dateng jemput gue, kenapa gue yang disalahin?" omelnya.
Samudra tertawa meremehkan, "Alibi." celetuknya. "Gua bilang kan gua gak bisa, gua juga telat terus lo marah-marah di telepon, akhirnya gua jemput dan lu liat, makin telat jadinya!"
Senin pagi.
Yejira kesiangan, begitu juga dengan Samudra.
Biasanya Yejira selalu di antar oleh papahnya atau memesan ojek online. Tapi sayangnya, pagi itu di rumah gak ada siapa-siapa.
Ojek online nya sama sekali gak ada yang take orderan dia. Sialan kan? Senin super sial.
Samudra pun sama.
Semalaman suntuk dia menginap dirumah Hwallendra bersama Ilham dan Haikal.
Bahkan baru pulang subuh tadi. Mereka kira, malam tadi tuh malam minggu, taunya malam senin.
Lebih sialnya lagi, ketika sampai rumah Samudra malah ketiduran.
Jadilah kesiangan.
Udah kesiangan begini, Yejira minta jemput pula. Ya semakin jelas deh hukumannya akan mereka dapatkan.
Yakni hormat bendera.
Bukan masalah panasnya, tapi malunya itu!
Biasanya, kalau ada kayak begini selalu up to date nih instagramnya @lambe_garuda yang isinya gosip semua itu.
Kadang sampai dipasang di mading kalau yang bikin ulah salah satu anak hits Garuda.
Dan Yejira men. Yejira Titania, satu dari empat gadis IPS 1 yang sering dipuja-puja anak Garuda karena paras dan kepribadiannya.
Tunggu aja. Di jam istirahat nanti, pasti ada titipan salam dari anonim yang dititipkan pada anak radio, lalu fotonya disebar di akun @lambe_garuda.
Ckckck, sekolah gosip!
Fokus kembali pada Samudra dan Yejira yang hanya berdua berdiri di lapangan upacara.
Mendengar omelan Samudra tadi, Yejira udah bodo amat sama hormat bendera.
Gadis yang nyatanya lebih pendek dari Samudra itu kini benar-benar berdiri di hadapan si pemuda sembari memasang wajah marahnya.
"Denger ya, gue udah bilang kan kalo gak bisa ya gak usah. Tapi lo maksa gue katanya iya, tunggu aja. Bener kan gue tunggu? Kok malah nyalahin?!" seru Yejira.
"Lu bilang gak usah nya aja gak ikhlas sambil marah-marah, gimana gua mau gak mau jemput lu lah?" sengit Samudra semakin emosi.
Cekcok.
Baru kali ini mereka cekcok saling nyalahin begini. Terlebih, di lapangan.
Baru kali ini baik Yejira maupun Samudra di teriakin, di marah-marahi di lapangan seluas ini dan jadi tontonan gratis anak-anak yang seliweran.
Biasanya, 30 menit setelah upacara bendera akan ada waktu kosong. Guru-guru biasanya briefing, lalu siswa-siswi Garuda biasanya sarapan atau sekedar seliweran.
Dan pengurus OSIS juga anak-anak Paskibra yang biasanya mengamankan dan memberi hukuman siswa yang telat.
Macam Samudra dan Yejira ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita
Short StoryIni kisahnya Samudra dan Yejira, sepasang sahabat yang berani meruntuhkan satu opini tua di masyarakat. pancaka mantra series written by jlldal © 2019