Typo
Dimana-mana.
.
.
.
♧♧♧♧♧Dua orang gadis terlihat sedang berjalan menyusuri hutan jura. Di satu sisi adalah seorang bersurai emas panjang, kulit seputih salju, telinga lancip, wajah cantik seperti malaikat yg turun dari langit, memiliki porsi tubuh yg benar-benar waww.. berpakaian ala putri kerajaan abad pertengahan berwana biru. Putri bungsu Arkandia, seorang 'High Elf Fairy', Aliciana Arkandia.
Di belakang nya berjalan seorang gadis 20 tahunan. Rambut kuning pucat panjang, dan telinga lancip khas elf. Berpakaian ala ksatria dengan pelindung dada dan flat di lengan dan kaki nya. Seorang prajurit pribadi putri Aliciana, laria elfira.
Seorang putri yg kabur dari kekaisaran nya dan sang pengawal setia.
"Alicia-sama, sebaik nya kita kembali. Hutan ini sangat menyeramkan sekali." ( laria)
"Aku tidak akan kembali sebelum Ayah membatal kan pertunangan bodoh itu." (Alicia)
"Saya mengerti, tapi hutan ini adalah hutan paling dihindari di benua Arkflame ini, Alicia-sama." (Laria)
"Kenapa begitu? Hutan ini kelihatan bersih, lagi pula kita sudah masuk terlalu dalam, tidak mungkin kan kita kembali ke Arkandia." (Alicia)
"Hutan ini adalah hu..."
Belum sempat Laria menyelesaikan kalimat nya, sebuah raungan terdengar oleh mereka. Aura kematian jelas terasa oleh mereka hingga membuat mereka bergetar ketakutan.
Roarrŕrrr
Buk
Buk
Buk
Brakkk
Seekor beast monster, memiliki postur tubuh seekor kuda dan berkepala setengah manusia berkepala banteng. Memegang sebuah tombak panjang di tangan kanan nya. Triconzerus
Triconzerus menatap nyalang Alicia dan Laria. Tatapan dengan aura membunuh pekat yg sangat berat.
"Mo..mon..monster apa itu..?"(Alicia)
"Sa..saya juga ti..tidak tahu A..a..alicia-sama."(Laria)
Triconzerus memutar tombaknya dan langsung menerjang kearah Alicia dan Laria. Laria yg tersadar segera menarik keluar pedang tipis panjang di pinggang nya menahan tombak Triconzerus.
Karna perbedaan kekuatan fisik, mereka terlempar beberapa meter karna ayunan kuat tombak Triconzerus. Laria segera berdiri dan menoleh ke arah Alicia. Dia melihat tuan putrinya itu meringis kesakitan dengan tubuh bergetar.
Triconzerus kembali berlari hingga pertempuran tak bisa di hindari.
"Alicia-sama, anda harus lari dan berlindung. Saya akan menghadang monster itu." Laria ikut berlari menerjang triconzerus.
Troconzerus mengayunkan tombak nya, laria lansung melompat ke arah samping, dalam keadaan melayang dia melafaz kan sebuah tehnik dan mengayunkan pedang ny ke arah triconzerus.
'"Wind bullet.."
Krashhh
Serangan Laria hanya menggores lengan triconzerus. Tak sampai disitu, laria langsung melompat dengan pedang yg dia angkat tinggi-tinggi dan melakukan tebasan vertikal di susul tebasan horizontal. Namun triconzerus menahan nya dengan mudah.
Triconzerus yg melihat kesempatan karna tubuh laria masih melayang langsung melakukan serangan dengan mengayunkan tombak nya kuat-kuat. Laria yg tak dapat menghindar menerima serangan itu dan terlempar hingga menabrak pohon di belakang ny.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISEKAI : kami-san no densetsu
FantasyHiragane ryuzei, seorang lajang berumur 30 tahunan. tak pernah merasakan yang nama nya pacaran, bahkan tak pernah berinteraksi dengan mahluk yang bernama perempuan. bekerja sebagai seorang perogramer di sebuah perusahan digital di jepang. karna suat...