#FL 4

32 5 0
                                    


°-°-°-°

Baju school Nasional sudah mia pakai. Pagi pagi sekali mia sudah siap. Mia terus saja memikirkan kejadian kemarin. Itu kejadian yang paling terindah bagi mia.

Kira kira sudah 2 menit mia berdiri di cermin. Mia terus saja memperbaiki rambutnya dengan berbagai gaya. Hingga akhirnya mia mengunakan bando polos berwana biru. Dengan rambut yang tetap terurai.

Mia rasa tidak perlu yang ribet, jika sekolah biasanya mia menggunakan yang cukup sederhana.

Mia rasa dia cukup lama di kamar akhirnya mia memutuskan menuju ruang makan. Saat ingin menuruni tangga mia sangat terkejut melihat seseorang yang tadi malam terus saja mia pikirkan. Rafa.

Rafa yang melihat mia hanya tersenyum ke mia. Mia yang melihatnya tersenyum tak kala lebar. Hingga tidak sadar mia sudah berada di ruang makan sekarang.

"Nah princess mama udah turun"

Ucap rara -- mama mia yang membawa makanan dari dapur dan akan di taruh di meja makan. Mia yang melihat mamanya yang sepertinya sibuk, mia membantu mamanya.

Saat makanan sudah siap tidak lama kemudian ridho --- papa mia datang bersama rafa. Ridho yang duduk di sebelah rara dan berhadapan dengan rafa. Sedangkan rafa duduk di sebelah mia dan berhadapan dengan ridho.

Kemudian rara mengambil nasi goreng yang tadi dia buat dan di berikan ke ridho suaminya. Mia pun juga ikut mengambil nasi goreng dan meletakanya di piringnya. Rara yang melihat prilaku anaknya terkekeh kecil.

"Di ambilin juga dong rafanya mia"

Mia yang mendengarnya hanya cengegesan kemudian mengambili nasi goreng untuk rafa. Kemudian memberikan ke pada rafa.

"Lauknya mau apa?"

"Mau kamu" jawab rafa satai. Mia yang mendengarnya kemudian memukul pundak rafa pelan.

"Belum sah, tunggu sudah sah baruu" sahut ridho

Kemudian mereka semua tertawa. Mia yang milihatnya tersenyum bahagia. Dia sangat suka dengan suasana seperti ini dimana semua orang tertawa seperti tidak memiliki beban sedikit pun.

💜💜

Kini rafa dan mia berada di parkiran sekolah. Saat rafa dan mia turun semua orang yang berlalu lalang seketika terhenti melihat mia dan rafa.

Wihh gilaa ganteng banget cowonya

Tapi betar deh dia bukanya anak baru ya?

Kenapa sama mia?

Wah gila mia gercep banget

Kira kira seperti itulah ucapan mereka yang bisa mia dengar. Beberapa detik kemudian mia hembuskan nafas kasar.

Mari kita mulai batin mia menyemangati diri sendiri.

Di sepanjang jalan mia merasa risih dengan tatapan mereka semua. Mia tidak suka di perhatikan seperti ini. Sebisa mungkin mia berusaha untuk mulai terbiasa seperti ini.

Mia berusaha untuk tidak sejajar dengan rafa, sesekali mia memelankan jalannya agar tidak sejajar. Tapi rafa malah berhenti dan kembali sejajarkan langkahnya dengan mia.

"Tangan"

Ucap rafa dengan mengangkat tangan kirinya. Mia yang mendengarnya kemudian mengkerutkan keningnya karna tidak mengerti.

Rafa yang mulai geram karena mia yang masih tidak paham akhirnya mengambil tangan kanan mia. Mia terkejut karena prilaku rafa yang membuat jantung mia berdetak dua kali lipat dari biasanya.

"Bilang dong kamu mau gandengan"

Ucap mia sambil memamerkan senyumanya. Di sepanjang koridor sekolah mia terus saja menunduk sambil berjalan. Rafa yang melihat prilaku mia , kemudian kekeh kecil.

"Pacarnya di sini mba bukan di bawah"

Ucap rafa sambil mengangkat dagu mia dan mengarahkan ke rafa. Mia hanya tersenyum memperhatikan prilaku rafa.Hingga tak sadar kini mereka sudah berada di depan kelas mia.

"Aku masuk dulu ya raf"

Ucap mia dan dibalas dengan anggukan oleh rafa. Kemudian mia masuk ke dalan kelas dengan wajah sumringnya. Dina sudah berada di bangkunya di tengah asik memainkan handphonenya. Kemudian mia duduk di bangku sebelah dina.

Dina yang merasa ada seseorang yang duduk di sebelahnya kemudian melirik dengan ekor matanya. Dan ternyata mia. Dina menyudahkan aktifitas memainkan hanponya, dina bosan dari tadi hanya keluar masuk intagram, line. Dina memang tidak terlalu menyukai  permainan.

Dina yang dari tadi memperhatikan mia yang terus tersenyum dari awal masuk kelas.

"Kemaren tetangga gue senyum senyum sendiri, besoknya sakit loh"

Ejek dina ke mia. Mia yang mendengar perkataan dina kemudian menjitak kening dina. Ringis dina kesakitan karna kelakuan mia.

"Lo doa-in gue sakit?"

"Ya engak juga sih, habis kamu dari tadi seyum terus dari awal masuk. Udah gitu datang datang ngelamun lagi"

Perotes dina pada mia. Mia yang mendengarnya memutar bola matanya malas.

"Lagian seyumkan ibadah"

"Ya, aku tau itu"

"Ohh aku tau kamu baru jadiannya sama rafa?"

Tebak dina. Dan tebakan dina benar. Mia yang mendengarnya hanya tersenyum lebar ke arah dina. Dan menganggukkan kepalanya.

"Seriuss??, kapan?? Romantis ngak??"

Heboh dina saat mengetahuinya. Mia yang mendengarnya memijit keningnya karena pusing mendengar pertanyaan pertanyaan yang banyak itu.

Kini mia tau sifat yang lain dari dina adalah kepo. Suka ngurusin hidupnya orang, hidupnya sendiri aja belum beres. Hedehh.

"Din din, yang pacaran siapa yang heboh siapa" ucap mia mengeleng gelengkan kepalanya karana tidak mengerti dengan kelakuan dina. Dina yang mendengarnya hanya cengegesan dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

Next...

Forever Love [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang