#FL 8

19 5 0
                                    

Hari ini rafa di ajak oleh dafa untuk mengunjungi kekasihnya yang bernama mia.

Kini rafa dan dafa sudah berada di dalam mobil milik dafa. Di sepajang jalan rafa terus saja memperhatikan jalan yang menurutnya tidak asing. Tidak sadar mobil yang di tumpangi oleh rafa sudah berhenti. Rafa benar benar tidak percaya dengan apa yang di lihat di depanya ini. Kini mobil dafa sudah berhenti di depan rumah mia.

"Kamu mau masuk?" tanya dafa.

Ucapan dafa membuat lamunan rafa terbuyar seketika. Rafa masih mencari cara untuk tidak ikut bersama dafa. Beberapa menit kemudian rafa mendapatkan ide cermerlang dari otaknya.

"Aduhh" ringis rafa sambil memeganggi perutnya.

"Kayaknya gue di sini aja deh, perut gue tiba tiba sakit" ucap rafa sembil terus memegganggi perutnya.

"Kalo lo sakit mending kita balik aja deh" cemas dafa.

"En- engak usah. Aku bisa tahan sedikit kok" gugup rafa. Rafa tidak mau merusak rencananya.

Terdengar elahan nafas dafa "Oke, gue cuma sebentar aja kok"

ucap dafa kemudian membuka pintu mobil dan bergegas keluar. Lalu menuju rumah mia.

Rafa yang terus memperhatikan gerak gerik dafa dari dalam mobil. Kemudian rafa sedikit terkejut saat melihat mia yang keluar dari rumah. Walaupun rafa tidak bisa mendengar percakapan mereka. namun sedikit sedikit rafa mengerti pembicaraan mereka. Beberapa menit kemudian mereka berdua tertawa sangat bahagia menurut rafa.

Apa dia bahagia?

Memang akhir akhir ini aku jarang bertwmu dengan mia. Tapi semudah itu kah dia lupa?

Jika dia benar benar bahagia dengan dafa. Aku bisa apa?

Apa aku harus merelakanya??

Pertanyaan pertanyaan seperti itu yang menghantui pikiran rafa.

💜💜

Kini rafa berada di balkon kamarnya. Menatapi langit yang gelap namun dengan
Bulan dan bintang menjadi pelengkap yang sangat indah.

Rafa masih saja memikirkan kejadian yang tadi. Rafa benar benar bingung harus bagai mana. Menurut rafa satu satunya cara rafa harus merelakan mia ke dafa.

Kemudian rafa mengambil hanpone yang rafa letakan di sebelahnya. Rafa terus mencari kontak mia kemudian chat mia.

Mia 💜

P
P
Mia

Iya kenapa raf?

Besok kamu ada acara gak?

Kayaknya ngak ada
Emang kenapa?

Besok kita bisa ketemu?

Bisa dong
Dimana?

Di taman. Tempat aku nembak kamu dulu

Oke sipp

Lalu rafa mematikan data seluler yang ada di hanponenya lalu mematikanya dan meletakanya di meja yang dekat dengan kasurnya.

Semoga ini tepat batin rafa

💜💜

Hari ini di mana Rafa menuju tempat yang sudah ia janjikan bersama Mia, setiba Rafa di taman ternyata Mia sudah lebih dulu tiba.

Posisi Mia membelakangi Rafa sehingga membuat Mia tidak sadar akan kehadiran Rafa.

Saat Rafa sudah tepat di belakang Mia, Rafa langsung memangil Mia dan orang yang di panggilpun menoleh dan membalikan badanya.

Mia yang melihat Rafa sudah datang langsung memberikan senyuman khasnya "eh sudah datang fa" ucap Mia dengan senyumnya yang masih terhias di wajahnya. Rafa hanya menjawab dengan senyuman saja.
"Fa, langsung aja ke point " perintah Mia ke pada Rafa.

Rafa yang mendengar perkataan itupun langsung menghela nafas kasar. Berat rasanya Rafa harus mengungkapkan ini semua.

"Emm ki-ta pu-tus!" jawab Rafa terbata bata.

Mia yang mendengarnyapun sangat terkejut, mengapa tiba tiba saja Rafa memutusinya. Apa Mia mempunyai masalah, jika itu benar apa masalahnya. Perkataan perkataan itu lah yang terus ada di pikiranya.

"Kenapa kamu putusin aku?" tanya Mia yang berusaha untuk menahan tangisnya yang dari tadi ingin keluar.

"Nanti malam akan ada yang melamarmu dan kamu tunggu saja nanti malam dia akan datang" ucap Rafa akhirnya dan terus berusaha menahan air matanya yang ingin jatuh.

Mia yang mendengarnya pun hanya bisa senyum kecut ke pada Rafa, lalu membalikkan badanya karena tak mau memperlihatnkan tangisnya. Dia tidak mau di anggap lemah di hadapan Rafa.

Rafa yang melihat Mia membalikan badanya hanya busa pasrah akan semuanya, demi kabahagianya.

Satu kata yang mampu Rafa ucapkan untuk Mia , "MAAF"

💜💜

Setelah itu mia langsung masuk kedalam kamar. Dan membaringkan tubuhnya di kasur. Mia terus saja memperhatikan pelapon kamarnya yang berwarna putih.

Pikiranya masih melayang tentang kejadian barusan.

Lamar

Putus

Kata kata itu masih menggiang giang di telinga mia. Mia ingin menangis namun air mata tidak bisa keluar.

Kemudian mia mengambil hanponenya dan melihat foto foto rafa denganya bahkan ada juga foto yang mia ambil secara diam diam. Tapi hasilnya sangat bagus.

"Apa kamu udah bosan sama aku raf??"

"Kenapa kamu dengan mudahnya bilang putus"

"Aku yakin jika kamu bercada. Ya kan??"  ucap mia sambil mengetuk ngetuk hanponya yang terdapat foto rafa di situ.

"Kamu udah janji sama aku dulu. Kalau kamu mau lamar aku"

"Apa dengan seperti ini cara lamar kamu??"

Tidak sadar air mata mia menetes dan membasahi pipinya. Mia begitu sangat ragu. Di sisi lain mia sangat yakin jika rafa ingin melamarnya dengan cara seperti itu. Tapi mia saat menatap rafa. Mia benar benar tidak bisa melihat kebohongan saat rafa mengatakan putus.

-–-------

Garing gak sih 😅

Bagai mana kelanjutanya??

Aku kasih tau nih cerita ngak sampai sini aja.

Bukan berarti bentar lagi tamat. Beberapa bagian lagi baru tamat.

Oh iya aku juga mau kasih tau jadwal hari hari publis cerita ini.
Ingatin yaa.

SELSA - KAMIS  - SABTU

Baca terus ya ceritanya.

Kau di sini juga masih belajar. Jadi kalau ada kesalah mohon maaf 🙏. Jadi jangan sungkan untuk komen.

Hargai setiap usaha seseorang
Jadi, jangan lupa komen dan vote (like) di bawah ini
👇👇👇

Forever Love [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang