Suara pintu terbuka membuat Rio dan Mia memalingkan wajahnya menatap pintu masuk.
"Dari mana aje non?" tanya Mia kembali menatap makanan yang ada di meja makan
"Dari rumah teman" jawab Elena asal
"Yuk gabung" sela Rio memberi sedikit ruang untuk duduk
Elena yang menyadari itu langsung mengikuti perkataan Rio. Duduk di sebelahnya dan menatap beberapa makanan yang telah disiapkan.
"Kamu yang bawa semuanya, Rio?" tanya Elena sedikit curiga. "Pasti ada batu dibalik udang nih" batin Elena
"Iya" jawabnya mengangguk
"Ayo makan, keburu dingin nih" mengalihkan pembicaraan lalu mengambil beberapa pizza dan membaginya ke satu² piring Elena dan rio
Beberapa menit setelah makan akhirnya piring yang tadi dipenuhi makanan kini telah habis ludes plus kinclong.
"Alhamdulillah gue bisa tidur enak malam ini" Mia memegang perutnya yang telah gembung yang hampir diperkirakan hamil 3 bulan
"Sama. Gue juga" balas Elena
"Oh iya. Besok aku mau ke pulau karna ada tugas disana. Ada yang mau ikut, ngak?" tanya Rio kepada Elena dan Mia yang kekenyangan
"Boleh tuh. Kita ikut yah" Pinta ulang Mia semangat
"Kamu ikutkan, Elena?" tanya Rio seperti meyakinkan
"Apa? Aku? Ya ti.." kalimat Elena langsung di potong Mia dan langsung mencubit pelan lengan Elena yang terletak di atas meja
"Ya ikut lah. Mana mungkin aku pergi tanpa sahabatku" ucapnya memeluk Elena lalu berbisik seperti mengancam
Dengan terpaksa Elena mengikuti perintahnya.
....
Pukul 06.00 Elena telah berada dikapal. Disekeling hanya terlihat laut dan beberapa pulau kecil lainnya. Kini, Elena hanya sendiri. Menatap keindahan alam yang sangat asri tanpa ada campur tangan dari manusia. Sungguh ciptaan tuhan yang maha sempurna.
"Hey. Melamun aja. Ntar kesambet loh" seseorang memegang bahu Elena dari belakang dan tak lain adalah Rio
"Hi. Dari mana" tanya Elena mengalihkan pembicaraan
"Ada urusan yang perlu di selesaikan" jawabnya santai. "Mia mana?" tanya Rio lagi yang sedari tadi belum melihat Mia
"Dia ngak bisa pergi soalnya toko sekarang lagi rame" suara Elena sedikit pelan lalu tersenyum kembali
"Jangan sedih. Kan ada aku. Jika ada perlu bilang aja jangan malu²"
"Oke makasi yah" Elena tersenyum lalu kembali menatap keindahan laut yang diiringan dengan angin sepoy²
I Promise You
3 jam berlalu. Akhirnya Elena dan Rio sampai di pulau. Banyak wisatawan lokal maupun internasional yang berkunjung disini.
Elena membawa kopernya untuk dibawa ke resort tapi Rio telah membawanya terlebih dahulu. Dengan senang hati Elena membiarkannya dan berjalan mengikutinya menuju resort.
Kamar yang berukuran sedang pas untuk dirinya sendiri. Dinding berwarna biru laut membuat nya terasa nyata dilengkapi dengan pemandangan laut di seberangnya. Elena menghempaskan tubuhnya ke kasur lalu menatap langit² kamar.
"Akhirnya kita sampai dengan selamat" ucapnya lega lalu berguling² di kasur supaya membangun tenaga lagi untuk siap menyusun barang bawaannya
Elena mengeluarkan beberapa baju dari dalam koper, lalu meletakkan ke dalam lemari kecil. Mengeluarkan beberapa makan,snack dan minuman kaleng dan memasukkan ke dalam lemari es. Tak lupa membawa boneka beruang berwarna pink yang tak pernah ditinggal.
Jam dinding menunjukan pukul 11.00, Elena lebih memilih untuk tidur dari pada berkeliling pantai. Tubuhnya terasa sakit dan tulang² nya juga hampir patah karena tidak mampu menahan tubuhnya.
Rio berjanji akan membawa Elena pergi melihat sanset saat sore nanti. Maka dari itu, Elena tidak mau kehilangan kesempatan melihat sanset bersama seseorang lagi.
Elena berlari² kecil menuju pantai. Disana Rio telah menunggunya beberapa menit yang lalu. Elena menggunakan pakaian yang sedikit transparan, tidak berlengan dan tali yang mengantung dilehernya sebagai pondasi baju yang dia kenakan serta celana jeans pendek di atas lutut sehingga menampakkan paha putih yang akan membuat iman seseorang tergoda.
"Apa tidak ada baju yang lain?" tanya Rio yang sedari tadi melihat dari ujung kaki sampai ujung rambut
"Tidak. Aku senang memakai baju ini. Apa aku terlihat cantik sekarang?" berputar ² di hadapan Rio yang menggelengkan kepadanya tanpa henti
Rio tidak bisa berkata² lagi. Dia hanya menatap kecantikan wanita yang ia idamkan selama ini walaupun Rio telah mengungkapkan perasaannya tapi apalah daya jika cinta itu bertepuk sebelah tangan. Rasanya sakit bagaikan luka yang di asami.
Elena hanya menganggap Rio sebagai seorang sahabat bukan seorang kekasih tapi itu sudah lebih dari cukup. Jika ia bisa menatap Elena dari dekat dan tersenyum saat Elena tersenyum dan sedih saat Elena menangis.
Langit yang terang kini perlahan² menjadi gelap. matahari yang berada di atas kini lama² turun memasuki laut disertai semburan langit merah membuat semuanya sangat indah.
"Cantik" Elena menatap langit dengan tersenyum
"Iya. Sangat cantik. Ini pertama kali aku melihat indahnya alam yang sangat indah"
Kenangan indah bersama Boy terlintas begitu jelas di pikiran Elena. Elena tidak mau pikiran itu kembali lagi. Mungkin ini saatnya untuk memberi Rio kesempatan. Elena menatap Rio, lalu menggenggam kedua tangannya dan sontak membuat Rio menatap Elena aneh.
"Apa kamu baik² saja, Elena? Apa ada yang sakit?" tanya Rio sedikit khawatir dengan sikapnya
"Apa kamu masih mencintaiku?" Elena menatap Rio lekat
"Kamu kenapa?" Rio merasa tidak mengerti maksud Elena sehingga membuatnya sedikit resah
"Jawab"
"Ya. Aku..aku masih mencintaimu" ucapnya ragu²
"Apa kamu mau membuatku melupakan masa laluku?"
"Aku akan berusaha" Rio mengangguk yakin
"Jangan seperti dia. Aku mau kamu seperti ini terus. Menjagaku walau aku menjauh darimu. Menghiburku ketika aku bersedih"
"Ya. Aku pastikan itu akan terjadi"
"Pleassee. Bantu aku!!" Elena menangis lalu Rio membawanya ke dalam pelukannya
"Sudah. Jangan menangis lagi. Ayo kita bersenang² sekarang. Aku kesini membawamu untuk melihat senyum yang telah lama kamu simpan untuk orang lain"
"Makasih" tersenyum di hadapannya.
"Itu kan cantik" menggoda Elena lalu menggelitik pinggangnya dan pergi berlari sambi tertawa
"Iiih kamu nakal ya" mengejar Rio dan berlari²
Elen merasa lega dengan kehadiran Rio yang membuat beban yang dipikulnya perlahan² berangsur-angsur hilang. Mereka bermain air bersama dan berkejar²an di tepi pantai.
.....
TBC
Jangan lupa vote dan comment nya ya. Diharapkan banget kritik sama sarannya😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise You
FanfictionAku memohon kepada rembulan sampaikan salam rinduku untuknya yang berada jauh disana. Dalam dinginnya malam, tak kuingat lagi, berapa sering aku memikirkanmu juga merindukanmu. Disaat aku merindumu, disitulah aku mengingat kenangan bersama denganmu...