Aku mencintai seseorang itu sejak pertama kali bertemu. Cinta yang entah kapan datang dan hinggapnya tanpa ada pemberitahuan. Saat aku berada di dekatnya, aku merasa dia adalah milikku. Jika aku berada jauh darinya, jiwa ini ikut pergi bersamanya. Ingin ku berkata "AKU MENCINTAIMU"dan ingin aku menggenggam erat tangannya dan tak ingin aku lepaskan.
Sekarang, apalah dayaku yang hanya bisa mengingat masa-masa indah dahulu. Kini, dia telah bahagia, sedangkan aku hanya menahan semua perasaan kecewa di dalam hati. Hati ini menolak dan memberontak apa yang telah aku ucapkan kepadanya tapi, mulut ini dengan mudah mengeluarkan kata-kata manis dan terkadang tersenyum bahagia walaupun ia memberontak untuk tidak mengatakan.
I Promise You
Elena menatap 2 orang yang duduk tidak jauh dari hadapannya. Berusaha bersembunyi di bawah meja makan sambil menutup wajah dengan menu makanan.
"Kenapa?" tanya Rio yang berada di hadapannya dan menyadari Elena gelisah
"Apa? Tidak ada. Aku ke toilet dulu" ucap Elena pergi dari hadapan Rio
Elena berlari-lari kecil menuju toilet dengan wajah di tunduk. Setelah sampai di toilet Elena menangis. Dadanya sesak dan detak jantungnya berdetak lebih cepat.
"Kenapa ini?" batinnya menahan tangis yang semakin lama semakin deras
"Apa yang akan aku lakukan? kenapa aku tak sanggup melihatnya langsung? Aku sudah melupakannya!!! Hiiiks...." tambahnya memukul dadanya yang semakin sesak
Tok tok tok...
"Apa ada orang di dalam? " seseorang mengetok pintu toilet yang telah lama mengantri di luar
Seketika Elena terdiam dan menatap nanar dinding toilet. Elena langsung menghapus air matanya dan mencoba mengatur nafas untuk kembali normal.
Elena membuka ganggang pintu toilet dengan ragu-ragu dan seketika terdiam saat melihat seorang perempuan yang ada di hadapannya.
"Elena.." ucapnya kaget
"Ya" balas Elena santai dan tersenyum manis di hadapannya walaupun ia sangat kaget saat berhadapan dengan sahabat SMA
"Ternyata kamu yang di toilet"
"Yah.. begitu lah" balas Elena terbata-bata dan seketika dadanya kembali sesak. "aku duluan yah" tambahnya mengakhiri pembicaraan.
Saat keluar toilet Elena melihat Boy berada di meja kasir yang tidak jauh dari mejanya saat duduk bersama Rio. 2 orang yang telah berusaha ia hindari akhirnya bertemu juga walaupun tidak berpapasan langsung dengan orang yang ia sayangi dulu.
"Astaga, apalagi yang akan terjadi ini. Aku tidak ingin dia melihatku seperti ini. Ya tuhan bantu aku.. "
Elena menatap pintu keluar yang kebetulan sekelompok orang telah selesai makan di cafe. Setelah keadaan aman Elena mengambil handphone di dalam tas dan mencari kontak Rio.
"Hallo Rio. Apakah kamu masih di cafe?" kata Elena saat telfonnya tersambung
"Iya. Kamu dimana? Aku sudah mencarimu dimana-mana" jawabnya panik
"Maaf. Aku tidak enak badan dan langsung pulang tapi aku lupa memberitahumu" kata Elena berbohong
"Aku akan membelikanmu obat jadi tunggu di rumah. 10 menit lagi aku sampai. oke"
"Tidak. Aku hanya butuh istirahat dan mungkin besok akan baik-baik saja"
"Baiklah. Selamat istirahat" katanya menutup telfon
KAMU SEDANG MEMBACA
I Promise You
FanficAku memohon kepada rembulan sampaikan salam rinduku untuknya yang berada jauh disana. Dalam dinginnya malam, tak kuingat lagi, berapa sering aku memikirkanmu juga merindukanmu. Disaat aku merindumu, disitulah aku mengingat kenangan bersama denganmu...