CHAPTER 23 : Bunda Untuk Sena

511 59 49
                                    

Gak ada apa-apa silahkan lanjut saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak ada apa-apa silahkan lanjut saja

Selamat Membaca teman-teman
♥♥♥♥♥









































—————— Bunda Untuk Sena ———————


Dua minggu semenjak kejadian di villa waktu itu, Jiyeon sempat mengalami demam itu lagi akibat traumanya dan ia semakin menjaga jarak dengan Sehun. Jiyeon hanya berbicara jika Sehun bertanya mengenai pekerjaan selebihnya Jiyeon hanya diam, di jawabnya hanya satu tak berbalas lagi untuk Sehun.

Bahkan hanya untuk sekedar pergi berangkat bersama seperti biasa nya Jiyeon enggan ia lebih memilih untuk menaiki mobil dari pemberian Chanyeol atau menaiki bis, Sena ikut merasakan perubahan Jiyeon anak kecil itu bwgitu rindu pada Jiyeon setiap pagi, rindu Jiyeon saat akan makan siang ataupun saat pulang kerja.

Bukan maksud Jiyeon untuk berlaku seperti ini juga pada Sena, tapi ia benar-benar takut pada Irene yang menghalal kan segala cara untuk mendapatkan Sehun, nyawanya saja hampir melayang karena rasa cemburunya. Meski Jiyeon sendiri begitu menghindari Sehun..

Ini hari minggu kantor jelas libur, waktunya untuk bersantai di rumah dari penatnya komputer serta editing.  Jiyeon ingin menonton kartun kesukaan nya pororo, sudah tersedia cemilan dan jus sebagi temannya hari ini.

Jiyeon selalu tertawa jika menonton kartun pororo, disaat seperti ini ia teringat akan Sena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiyeon selalu tertawa jika menonton kartun pororo, disaat seperti ini ia teringat akan Sena. Biasanya mereka akan menonton kartun ini berdua jika hari libur, Jiyeon tersiksa rindu pada putrinya yang menggemaskan itu, tapi keadaan membuatnya takut untuk bertemu Sena. Takut akan dirinya yang terancam dan takut nanti jika Jiyeon tak mampu Irene jatuh kan, Sena yang akan menjadi pelariannya. Jiyeon tak sudi jika harus terjadi sesuatu hal yang buruk pada Sena, biarlah seperti ini meski harus tersiksa batin.

Jiyeon sempat berharap bisa seperti melalui hari-hari yang manis dengan Sena, meringankan suatu rindu dan kesalahan dimasa lalu.

Tok...tok...tok....

BUNDA UNTUK SENA  [OSH]-[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang