5 tahun kemudian...
Seorang gadis cantik yg telah memakai pakaian pengantin lengkap beserta riasannya -lisa- sedang berjalan mondar mandir dengan gelisah
"Ya! Kau bisa diam tidak sih? Aku pusing melihatmu berjalan seperti itu!" Seru rose karena jengah melihat lisa dari tadi tidak mau diam
"Kau itu menikah bukannya menunggu ajal jadi diamlah!" Marah rose lalu lisa langsung diam ditempatnya dan menatap ke arah rose dengan tatapan tajam
"W-wae?" Kata rose terbata bata
Lisa masih menatap tajam pada gadis itu. Rose agak takut karena lisa menatapnya tanpa berkedip seolah olah ingin menelan wanita itu sekarang juga
"Huwaaa" lisa langsung berhambur menuju ke pelukan rose. Rose sempat bingung, apakah gadis di hadapannya ini sudah gila atau kenapa? Batin rose
"Y-ya kau kenapa?" Tanya rose membalas pelukan lisa
"A-aku tidak mau menikah"
"MWO?!" rose langsung menjerit dan melepas pelukan lisa lalu menatap lisa. Gadis di hadapannya ini benar benar sudah gila rupanya
"Ya kau gila?! Bagaimana bisa kau memutuskan untuk tidak menikah sementara calon suamimu sudah menunggu di depan altar?! Kau gila? Kau tidak waras? Perlu ku pukul kepalamu ke dinding hah?!!" Marah rose. Sebenarnya apa yg ada di pikiran gadis itu sehingga tiba tiba memutuskan untuk tidak mau menikah
"A-aku tidak mau membiarkan appaku hidup sendirian" lirih lisa. Ia seperti akan menangis sekarang
"Astaga lice! Kau hanya menikah bukannya meninggalkan appamu sendirian! Kau bisa mengunjunginya nanti! Jangan berpikir bahwa kau akan membatalkan pernikahan ini. Semua orang sudah datang bodoh! Kau tadi memakan makanan vivi ya? Pantas kau jadi seperti ini!"
"Kau benar rose. Mungkin membatalkan pernikahan ini adalah jalan terbaik supaya appa bisa terus bersama ku"
Rose sudah tidak sanggup menghadapi sikap lisa yg seperti ini. Rose segera keluar dan berlari mencari ayah lisa. Setelah beberapa menit rose dan ayah lisa kembali ke ruang tunggu mempelai wanita. Mereka berdua terkejut saat melihat lisa yg terduduk memeluk lututnya sambil menangis
"Lice ada apa?!" Kaget appa lisa. Ia begitu terkejut melihat putrinya sedang menangis
"Appa huwaaa" tangis lisa pecah begitu appanya memeluknya
"Astaga sayang ada apa? Jangan membuat apa takut"
"L-lisa hiks lisa tidak mau menikah appa hiks" ujar lisa sambil terisak
"Lice dengar" appa lisa melepaskan pelukannya lalu menangkup pipi lisa dan menghapus air matanya "kau harus menikah sayang. Kau tidak boleh tinggal dan bergantung pada appa selamanya"
"Tapi app-"
"Dengar lice. Appa tidak akan kesepian, kau akan selalu mengunjungi appa kan?" Lisa mengangguk "appa juga nanti akan selalu mengunjungimu"
"Lagi pula sehun itu lelaki yang baik. Appa percaya kalau dia bisa menggantikan apa menjagamu. Kau harus bahagia lice. Appa bahagia kalau kau bahagia, dan kau tidak bisa membatalkan pernikahannya dan membuat keluarga sehun malu. Lisa mencintai sehun kan?" Tanya appa lisa dan lisa mengangguk
"Sehun juga sangat mencintaimu. Kalau tidak mana mungkin dia mengajakmu menikah seperti ini. Berbahagialah nak" appa lisa tersenyum kemudian mengusap air mata lisa. Lisa memang tidak terisak lagi tapi air matanya selalu jatuh
"Lice ada apa?!" Tiba tiba sehun masuk dengan wajah yang sangat terkejut mendapati lisa sedang menangis
"Bicaralah berdua dulu. Appa akan menunggu di luar" appa lisa mengajak rose untuk pergi dari sana. Meninggalkan sehun dan lisa berdua di dalam ruang tunggu mempelai wanita
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment Secrets
FanfictionApartemen Oh, apartemen bobrok dan punya legenda angker. Meski jelek dan kumuh, apartemen ini ternyata dihuni cowok cowok keren Dan disinilah Lisa memulai hidup baru dan menemukan cintanya pada tuan pemilik apartemen yang mesumnya kebangetan Terinsp...