Jangan Pergi⚠️

1.5K 122 22
                                    

Jihoon terus mendesah tak karuan.

"Ahnn.. ahhh.."

"Ngahhh..."

"Yes baby, terus mendesah untukku" ucap Jinyoung sambil menggoyangkan pinggulnya, menusuk semakin dalam kejantanannya.

"Di sa—nahhh.."

"Ahh.. Jinhh.."

Jinyoung yang tahu ia berhasil mengenai sweet spot nya segera mengeluarkan penisnya setengah dan memasukkannya lagi dengan cepat.

"Nikmat sekali Hoon" ucap Jinyoung sambil menutup matanya merasakan kenikmatan kejantanannya yang dijepit kuat.

Jinyoung mencium bibir Jihoon dan memberikan lumatan lembut sambil terus melakukan gerakan in out nya.

"Ahh..."

Jihoon menembakkan cairannya mengenai wajah Jinyoung.

"Ma—af.."  Ucap Jihoon ketakutan, takut Jinyoung marah dan berbuat lebih.

Tapi Jinyoung malah semakin menggerakkan pinggulnya dengan cepat.

"Arghh.." gumam Jinyoung yang telah mencapai pelepasannya.

Ia menembakkan cairannya di dalam, perut Jihoon terasa hangat. Setelahnya Jinyoung melepaskan tautan mereka, mengecup dahi Jihoon dan bibirnya lalu memberikan senyuman hangat.

"Terimakasih hoon." ucapnya.

Ia lalu memakaikan kembali pakaian Jihoon, mengelap sisa - sisa cairan mereka dari seluruh tubuhnya. Jihoon hanya bisa menatapnya bingung.

"Biarkan aku pulang Bae. a--aku..." air matanya mulai berlinang.

"Ssst.. tetap diam disini atau aku akan berbuat kasar."

Jinyoung lalu memakai pakaiannya kembali, dan mengelap wajah tampannya yang terkena sperma Jihoon.

Jinyoung lalu keluar kamar, menuju ke dapur memasakkan Jihoon sup.

Jihoon yang ditinggal sendirian mulai berpikir untuk kabur. Ya, tentu saja ia ingin segera keluar dari rumah itu. Ia berjalan tertatih - tatih karena lubangnya masih terasa perih.

"Arghh..."

Jihoon malah jatuh dan berakhir meringkuk dan mengerang kesakitan. Jinyoung yang mendengar suara dari ruang tamu langsung berlari.

"Ya Jihoonie kau kenapa? Sini aku bantu" Jinyoung mengangkat tangan Jihoon dan membantunya duduk.

"Eunghhh.."

"Hahh.. ahh.."

Pipi Jihoon sudah memerah dan peluh sudah membasahi dahinya.

"Bre—ngsekk! Baa-jinganh..."

"Ahhhhh..."

Jinyoung melihat ke arah selangkangan Jihoon yang menggembung dan langsung mengerti.

"Ayo ku bantu menyelesaikannya." ucap Jinyoung dengan gerakan ingin menggendong bridal style Jihoon.

"Gak sudii!" teriak Jihoon sambil mendorong Jinyoung.

"Ahhh.."

"Dasar keras kepala." ucap Jinyoung lalu langsung menggendong Jihoon. Penis Jihoon yang menegang langsung bersentuhan dengan perut Jinyoung.

"Emhh.." desah Jihoon.

"Tunggu sebentar sayang" ucap Jinyoung sambil meremas belahan sintal itu.

My Destiny [WinkDeep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang