Hello, Baby? (1)

934 97 48
                                    

VOTE + COMMENT YANG BANYAK.
kalo rame ku double update hari ini

Jihoon mengerjap - ngerjapkan mata cantiknya itu karena merasa tak nyaman akibat cahaya matahari serasa menusuk.

"Umph.." Jihoon merasa perutnya mual dan terasa dikocok. Ia segera berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan cairan bening itu.

Jihoon bersandar pada tembok, sambil terus memegangi perutnya.

"Bae.. pusing." lirih Jihoon pelan.

"Hoek.." Jihoon muntah lagi, perutnya serasa terus bergejolak.

Jinyoung yang merasa ada suara di kamar mandi segera bangun dan menyusul.

"Hoonie, sayang kamu sakit? mukamu pucet banget." ucap Jinyoung sambil menangkup kedua pipi Jihoon dan memegang dahinya.

"Sakit Bae.. Hoek." Jihoon benar - benar sudah lemas, Jinyoung mengusap - usap tengkuk Jihoon membantu mengeluarkan muntahannya itu.

"Masih mau muntah? Mual ya?" tanya Jinyoung sambil berjongkok disebelah Jihoon sambil mengelus punggungnya.

Jihoon hanya bergumam dan menyandarkan tubuhnya ke dada Jinyoung.

"Udah mendingan kok, kamu mandi Jin.. hari ini ada kelas kan?" ucap Jihoon.

"Gak, aku skip kelas aja. Gak tega liat kamu kayak gini. Aku mau jagain kamu, kita ke dokter ya?" ucap Jinyoung.

"Gamau. Aku mau kamu cepet lulus Jin, nanti fail loh. Udah gapapa, kan ada Luhan eomma yang bisa jagain aku." Jihoon mengusap tangan Jinyoung.

"Yakin gapapa aku tinggal? Beneran?" tanya Jinyoung.

"Ia beneran gapapa. Udah ayo cepetan nanti kesiangan." ucap Jihoon sambil bangkit berdiri dan dengan tanggap Jinyoung langsung memapahnya dan menidurkan Jihoon dikasur.

Jinyoung segera memanaskan air dari teko listrik dan menyeduh teh untuk Jihoon. "Nih, minum yang anget - anget biar perutnya enakkan. Kamu tunggu bentar ya aku mandi dulu, nanti kita turun sarapan bareng."

Setelahnya Jinyoung mengecup singkat bibir manis itu dan mandi.

Jihoon tersenyum senang mendapatkan perhatian dari kekasihnya itu sambil mengelus perutnya, "Semoga aku cepet ngisi, biar direstuin sama Sehun appa."

Jinyoung lalu keluar dari kamar mandi dan sudah lengkap dengan pakaiannya. "Sayang, yuk kita sarapan."

Jinyoung dan Jihoon turun menuju ruang makan sambil menautkan tangan keduanya.

"Eomma pagii.." ucap Jihoon dengan manis.

"Appa mana?" tanya Jinyoung.

"Appa tadi pagi langsung pergi ke Jepang karena katanya ada masalah dalam proyek baru disana." kata Luhan.

"Masalah? apa masalah besar?" tanya Jihoon.

"Ah tidak, jangan khawatir. Hanya masalah kecil, appa mu pasti bisa menyelesaikannya. Ayo kalian sarapan." Luhan menenangkan keduanya.

Jinyoung menyendokkan sup jagung ke dalam mangkok Jihoon terlebih dulu, "Makan yang banyak biar cepet sembuh, oke?"

"Loh, Jihoon kamu sakit?!" tanya Luhan kaget.

"Ah, cuma mual dan pusing biasa kok. Mungkin kecapean hehe." ucap Jihoon.

"Yaampun, Hoonie istirahat aja ya dirumah. Mau ke dokter?" tanya Luhan.

"Gak perlu kok eomma. Nanti juga sembuh." Jihoon menolak halus.

"Kalo nanti sore masih sakit, harus ke dokter pokoknya. Aku berangkat dulu ya." ucap Jinyoung sambil mencium pipi Jihoon dan Luhan.

My Destiny [WinkDeep]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang