CLARA [ SEBAGIAN PART DIHAPUS KARENA SUDAH TERBIT ]

Chapter 6

Selesai mengikuti kelas Pengetahuan Hak Cipta,  teman-teman Clara pun langsung membubarkan diri layaknya lebah yang diganggu sarangnya. Mereka mencari tempat ternyaman sambil menunggu jam kelas selanjutnya yang masih sekitaran satu jam lagi.

Begitu juga dengan Clara dan Gea yang langsung melenggang ke taman kampus hanya untuk bersantai sejenak. Setelah menemukan tempat yang dirasa pas untuk istirahat, Clara langsung memasang earphone kesayangan dan memutar lagu 'kebangsaannya'.

Clara begitu menikmati lagu tersebut tanpa menghiraukan Gea di sampingnya yang juga tengah asyik dengan novel di tangannya. Novel terbaru yang baru saja dia beli tadi malam di toko buku.

Semilir angin di taman menyapu lembut rambut panjang Clara. Mata gadis itu pun perlahan terpejam dan tanpa aba-aba bulir bening jatuh di pipinya. Gea yang sekilas meliriknya terkejut melihat Clara menangis.

"Ra, lu kenapa?" Gea menyadarkan Clara sembari menyentuh pundak Clara pelan.

"Gue nggak apa-apa Ge." Clara membuka matanya sambil tersenyum lalu menyeka air matanya. Kemudian, melepas earphone-nya.

"Gimana ceritanya lu Nggak apa-apa,  sementara gue lihat lu nangis?"

"Gue cuma terlalu menghayati lagunya jadi gue nangis. He-he." Clara menyengir. Jelas jawaban bohong yang diberikan pada Gea.

"Sebenarnya lu ada masalah apaan, sih, Ra?  Lu nggak mau cerita sama gue?" Gea mulai memasang wajah cemberut.

"Nggak sekarang Ge, suatu saat nanti. Gue janji." Clara menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya kepada Gea sambil memasang senyum manisnya.

"Beneran ya, awas kalau lu bohong." Gea melotot sambil mengacungkan tinju kepada Clara. Clara hanya bisa tertawa melihat tingkah sahabatnya itu.

Lampu notifikasi ponsel Clara mengedip menandakan ada pesan masuk.

Kak Kevin:
Ra, ntar bisa datang, kan?  Rapat bahas acara akhir tahun.