ibu

7 5 5
                                    

Menit berganti jam,hari berganti bulan, ini adalah waktu yang sangat Ana tunggu, dimana bidadari cantik akan bertemu kembali dengan anaknya

ANA pulang dari sekolah dengan rasa bahagia, dan berharap ibunya sudah sampai di rumah dengan selamat. Namun apa yang Ana harapkan  tidak akan pernah terjadi, sebab ibunya tidak akan pernah kembali.

Ketika Ana  baru  saja menginjakkan kaki di lantai rumahnya, tante Diana langsung berlari ke arah Ana dan mengajaknya ke kantor polisi.

Sebenarnya Ana bingung dengan apa yang terjadi. Tetapi setelah tante Diana menceritakan semua,  Ana merasa seperti ada yang melemparnya batu yang sangat besar, kakinya tidak bisa menahan badan mungilnya itu . Tetapi dengan sisa tenaga yang dimilikinya,  Anamengikuti langkah tante Diana dengan tatapan nanar.

*Ketika sampai di Kantor Polisi
“Bagaimana dengan ibu saya pak? Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini? Siapa yang menabraknya? Saya akan memasukkan dia ke penjara” tanya Ana kepada pak polisi dengan air mata yang terus jatuh dan kondisi acak-acakan.

“Ana sayang, sabar nak” kata tante Diana.

“Maaf dek,kami masih belum bisa menemukan ibu kamu, mobilnya jatuh ke jurang dan tempat itu sangat dalam sekali. Kemungkinan hidup hanya 25%” jawab pak Polisi.

“Pak polisi bohong, ibuku masih hidup dia tidak mungkin hilang dan meninggalkan aku, aku benci kalian” teriak Ana histeris.

“Ana ibu kamu akan baik-baik saja, sekarang tenang” balas tante Diana.

“Bagaimana aku bisa tenang tante, mereka bilang kemungkinan hidup ibu hanya 25 persen, mereka bukan Tuhan yang dapat menentukan hidup dan mati seseorang, mereka tidak mempunyai hak untuk mengatakan seperti itu” teriakku sambil menunjuk beberapa polisi yang ada di hadapanku.

“ Kami memang bukan Tuhan, tapi kami sering menangani kasus seperti ini, dan apa yang kita diagnosa itu biasanya akan terjadi. Dan mungkin  jika kami menemukan ibu adek, itu dengan kondisi yang tidak sewajarnya, karena disana banyak binatang buas” jawab salah satu pak polisi.

“Cukup omong kosong ini, dasar pembohong kalian tidak pantas menjadi polisi” kata Ana

" Ana biarkan Pak polisi bekerja dengan tenang, kamu harus tenang terlebih dahulu. Kalau kamu seperti ini, pak polisi tidak akan bekerja dengan baik" ucap Tante Diana

" Benar, silahkan adek dan ibu menunggu di ruang tunggu. Biarkan saya dan anggota kepolisian lainnya bekerja. Kami akan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menemukan ibu adek"

" Kalian harus menemukan ibu saya" tunjuk Ana sambil melenggang pergi

Ana langsung pulang dan mengurung diri di kamar. Dia mengambil foto almarhum ayah, om Anto dan ibunya di meja belajar.

“ibu...... ibu belum meninggal kan?, ibu tidak akan pergi meninggalkan aku kan.. jawab bu. Ibu sekarang ada dimana? Ibu tidak akan menyusul ayah dan om Anto kan? Jawab bu, jawab?”Teriakku dan melempar foto ibu ke sembarang arah.

“Anaaa, buka pintunya tante ingin masuk” teriak tante  Diana.

“Enggak, tante pergi, aku ingin sendiri. Semua itu pembohong , tante juga” jawabku.

“Na, ini aku Dinda ayo kita makan dulu” bujuk Dinda.

“Pergi...... aku mau sendiri” bentakku sambil melihat keadaanku yang lusuh di kaca.

" Tuhan, kali ini aku mohon jangan ambil ibu. Dia satu-satunya orang yang paling berarti di hidupku"

" Apa Tuhan tidak lelah menguji kehidupanku? Lalu apa maksud dari penciptaaanku? Apa Tuhan ingin melihat aku sengsara selamanya? Ambil aku saja Tuhan, ambilllllll ambillllllllll......" teriak Ana dengan memecahkan kaca

" Ibuuuuuuh, ibuuu" racau Ana

Mentari yang tadi menyengat kini kembali ke rumahnya untuk tidur, Ana keluar dari kamar untuk mengambil makananan. Sebab cacing dalam perutnya sedari tadi sudah berdemo.

" Ibu....." rintihnya ketika melihat bayangan ibunya di cendela dapur

" Ibu, berhenti. Stopp" sambil berlari

" Ibu aku mohon berhenti, "
" Aw" pekik Ana ketika tersandung meja sehingga lututnya berdarah

" Ana, yaampun. Kamu kenapa? " tanya tante Diana

" Ta.....tadi, tadi aku bertemu ibu di belakang jendela dapur. Lalu aku berlari untuk mencegah ibu supaya tidak pergi, namun ibu...... Ibu....ibu hilang" tangis ana pecah seketika

" Ana,ibu kamu belum ditemukan"

" Tante, apa ibu akan pergi bertemu ayah?" tanyaku polos

" Itu tidak akan pernah terjadi kan, jawab iya tante jawab" bentak Ana

" Ana.....sekarang sudah malam, besok kamu sekolah. Ayo ke atas dan cepat tidur"

" Tante, malam ini tante tidur sama aku ya, aku rindu pelukan ibu. Aku rindu senyuman ibu, aku rindu kecupan ibu, bahkan aku rindu semua yang ada pada diri ibu."

" Iya Ana sayang" sambil mengecup kening Ana

" Tante, " panggil Ana

" Iya sayang" mengelus rambut Ana

" Ana rindu ibu. Sejak kecil Ana selalu bersama ibu, ibu itu seperti bidadari yang Ana miliki. Saat Ana diejek,dibully dan disakiti, ibu selalu yang buat Ana semangat kembali. Ana selalu membuat ibu sedih, Ana ingin membahagiakan ibu."

" Namun jika ibu...... Aku tidak bisa membahagiakannya" tangis Ana sambil memeluk tantenya

" Ssssssttttt ibu kamu pasti akan kembali"

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Apa ibu Ana akan ditemukan kembali.....

Jangan lupa vote dan comment
Terimakasih

ADA APA DENGAN HIDUPKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang