cieeee

17 5 0
                                    

*Author prov
Setelah pulang sekolah Dinda berniat untuk menjenguk Ana yang berada di Rumah Sakit, namun saat di lorong sekolah dia dikejutkan dengan seorang cowok yang selaalu membuatnya jengkel.

”Hai mak lampir mau kemana?”tanyanya

“Apaan sih, gue mau ke Rumah Sakit”

“ikut ya”

“ Nggak boleh. Ngapain sih ikut, ngintil aja kayak anak bebek”

“ Yeh..... males banget ngintil mak lampir, gue ke Rumah Sakit Cuma mau jenguk Ana sama jemput si Arya. Yuk keburu macet” kata Kak Rangga sambil menarik lembut tangan Dinda

Dinda hanya bisa terpaku terhadap apa yang sudah kak Rangga lakukan kepadanya, dia merasa ada sesuatu yang berbeda yang dirasakan. Jantungnya berdegup kencang dan pipinya terasa panas sehinga menyemburkan warna merah pada kedua pipinya.

“Ada apa ya sama gue, apa gue suka sama kak Rangga? Ah nggak mungkin” batinnya

Motor ninja hijau itu membelah jalanan yang tidak begitu ramai, pengendara sepeda itu bagai Valentino Rossi yang sedang berlomba di Sirkuit , dia membalap apa saja yang akan membuat kecepatan kendaraan yang ditumpanginya berkurang. Namun, pengendara itu tidak menghiraukan apa yang sedang terjadi dengan penumpang sepedanya itu, dia tidak tahu bahwa gadis yang diboncengnya sekarang sangat ketakutan , ia memejamkan matanya dan tanpa sengaja mengeratkan tangannya pada pinggang Kak Rangga

“Jadi sekarang lo mau ambil kesempatan dalam kesempitan ya” goda Kak Rangga

“ Ogah, cepetan nyampek di Rumah Sakit” ocehnya

“Makanya neng dibuka matanya”

“O...oo..ud..udah sampai ya” gugup Dinda dan langsung melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Kak Rangga

“Makasih” lanjutnya sambil berlari kecil masuk ke dalam Rumah Sakit

“Lucu juga ya" dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

*Ketika Dinda dan Kak Rannga sudah sampai di ruangan Ana

“Hai Ana..... kamu sudah baikan” teriak Dinda

“Sudah dong, sekarang aku boleh pulang. Tapi Din, boleh nggak aku pulang ke Rumah kamu dulu sampai luka ini sembuh” tanya Dinda setengah memohon

“Bo....boleh aja, tapi tante Diana gimana?”

“ Nanti kalau sudah sampai di Rumah kamu, pasti aku kabari tante Diana”

“Lo takut pulang Na” tanya Kak Rangga

“Bukan begitu kak, aku nggak mau tante Diana tau kondisi aku dan dia akan kasih tau ke ibu. Aku nggak mau ibu khawatir dan sedih, cukup dahulu saja aku sudah banyak membuat ibu sedih” isaknya

“ Udah jangan nangis Na, makin jelek tau nggak. Yaudah kamu siap-siap nanti aku antar kamu ke Rumah Dinda”

“Ta..tapi, tapi aku belum bayar Rumah Sakitnya. Duh lupa” sambil memukul jidatnnya

“ Udah Na, nggak usah difikirin” sambil mengusap rambut Ana

“Kakak yang bayarin? Yaudah nanti kalau sudah sampai di Rumah Dinda aku akan ganti” oceh Ana

“Sudah Na, nggak usah difikirin aku ikhlas”

Setelah bersiap-siap mereka berempat keluar dari Rumah Sakit. Ketika sampai di Rumah Dinda , kedua pemilik motor itu langsung memasukkan sepeda motornya ke dalam garasi Rumah Dinda yang terbuka. Dinda mempersilahkan masuk ketiga tamunya itu ke dalam Rumah mewahnya.

ADA APA DENGAN HIDUPKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang