CHAPTER 8

450 27 2
                                    

"YA ALLAH LINGGA QUEEN." teriak suara bariton dari arah ruang tv.

Lingga dan Queen otomatis langsung menoleh ke sumber suara dan terlihatlah sang Ayah sudah berkacak pinggang melihat kelakuan kedua anaknya itu.

"Tuhkan, Yah Queen gak ikutan yah. Ini nih kak Lingga resek banget!!" jelas Queen seraya melepaskan pelukan Lingga.

Sedangkan Lingga?? Dia hanya bisa pasrah. Hahahhahahah.

"Kalian ini kenapa?? Udah gede juga, lingga kamu kenapa peluk peluk Queen gitu sampe basah baju adek mu. Ntar kalo Bun..." baru saja Jason ingin menyelesaikan ucapannya, suara lengkingan kembali terdengar.

"LINGGA QUEEN INI KENAPA RUMAH BISA BECEK KAYA GINI, KAMU LINGGA KENAPA BAJU MU BASAH DAN KAMU JUGA QUEEN ASTAGA YA ALLAH YA RABB." teriak Sonia seraya meletakan belanjaan di sofa ruang tv.

"Nahkan baru aja Ayah mau bilang," kata Jason.

Queen dan Lingga hanya bisa saling pandang seraya menggaruk garuk kepalanya.

"Anu Bun," ujar Lingga tidak jelas.

"Siapa anu?? Bunda gak kenal sama yang namanya anu!" jawab Sonia dengan nada yang sedikit marah.

Queen menahan tawanya yang ingin meledak, andai saja Queen tidak menyadari pria yang sedari tadi sudah memerhatikannya tanpa sepatah katapun itu mungkin Queen sudah tertawa lepas. Tapi sayang rasa humor itu hilang ketika melihat Rey sedang berdiri dibelakang Bundanya.

Rey masih saja memerhatikan Queen, bukan wajahnya bukan melainkan bentuk tubuhnya yang terpampang jelas diindra penglihatannya. Gimana gak? Baju yang basah semakin membuat lekuk tubuh Queen terlihat semakin jelas.

"Eh ngapain lu disini?" tanya Queen begitu saja, membuat Rey langsung melihat wajahnya.Hahahaaha.

"Hah?" cengo Rey.

"Ehh bentar bentar, kalian udah saling kenal?" tanya Sonia seraya mengambil barang belanjaan yang masih ditangan Rey dan meletakannya di sofa.

"Iya Bun, dia kan teman baru Queen dikelas. Kok Bunda bisa bareng dia?" tanyanya.

"Ohhh, ntar Bunda jelasin sekarang kamu mandi aja ntar masuk angin!" perintah sang Bunda.

"yaudah," jawab Queen sekenanya dan melangkah pergi meninggalkan mereka semua dengan perasaan penuh tanya.

"Lingga juga mandi ya Bun." ujar Lingga.

"Nggak gak kamu ambil pel an lantai, terus pel sampe kering." tukas Sonia. Hahahaha.

Dari jarak kejauhan Queen masih dapat mendengar percakapan mereka semua, Queen membalikkan badannya dan melihat Lingga sudah menekuk kan wajahnya.

"HAHAHAHAHAH,KAK LINGGA YANG BERSIH YA HAHAHAH" teriak Queen dengan tawanya membuat perhatian mereka tersita begitu pun dengan Rey yang masih belum berbicara sepatah katapun sedari tadi.

Astaga mungkin Queen sudah melupakan Rey disana makanya dia dengan santai bersikap seperti itu.

"AWASS PEMBALASAN KAKAK," Queen hanya tertawa dan mengibaskan rambutnya bak duta shampo hahahahah.

"Bodo," ujar Queen dengan songongnya.

Ingin sekali Lingga mengejarnya dan memberikan pembalasan, namun apalah daya situasi sedang tidak mendukungnya.

"Bun," lemas Lingga.

"Bersihin." satu kata penuh penekanan.

Lingga berjalan ke arah dapur dan mengambil perlengkapan yang ia butuhi.

Coretan pena terakhir ReyvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang