12

2.2K 241 50
                                    

"Suho..."

Suho menatap suaminya yang berucap lirih itu disampingnya. Oh Sehun berucap lirih? Hell! Kemasukan setan mana dia?

Kris yang melihat sehun nampak begitu putus asa, akhirnya meninggalkan sepasang suami istri itu. Dia rasa mereka butuh waktu berdua.

Suho yang menyadari kris sudah tidak ada, dia akhirnya berusaha mencari dan berteriak memanggil.

"Suho.. Kumohon dengarkan aku"

Suho mematung ketika tangan dingin sehun memegang bahunya.

"Kumohon dengar kan aku, kali ini saja..." sehun melanjutkan ucapannya

Suho tidak membalas, dia hanya menundukkan kepalanya. Rasa takut dalam dirinya tidak hilang malah semakin bertambah besar. Bagaimana jika sehun menyuruhnya menggugurkan kandungan nya? TIDAK TIDAK!

Suho menggeleng keras, dan refleks menepis tangan sehun dari bahunya. Hati sehun terasa sakit padahal hanya penolakan kecil yang diberikan suho.

"Ku.. Kumohon se..sehun..shi ja...jangan.. Menyuruhku meng..menggugurkan kan...kandungan ku.." suho berucap dengan nada bergetar, tidak berani menatap suaminya itu.

Sehun kaget dengan apa yang diucapkan suho, seburuk itukah dia dimata istrinya sekarang?

"Tidak suho... Dia anak ku juga" sehun kali ini berusaha menyentuh tangan suho yang bergetar, tapi tetap ditepis lelaki mungil itu.

"Mari kita bercerai sehun shi.. Kumohon tanda tangani surat perceraian itu"

"Tapi kau mengandung anak ku, suho..."

"Tidak apa... Tidak perlu merasa kasihan pada ku.. Aku akan merawat anak ku sendiri"

"Anak kita! Dan aku juga akan merawatnya"

"APA MAU MU?!" Suho meninggikan suaranya lantaran emosinya yang membuncah melihat sifat sehun yang tidak bisa ditebak sama sekali.

"Dirimu.."

Plak

"Aku tidak ingin membicarakan omong kosong sehun shi!"

Sehun memegang pipinya yang terasa panas, dia rasa dia pantas mendapatkannya.

"Aku tidak berbicara omong kosong suho... Kumohon percayalah kali ini padaku"

Suho mengusak rambutnya dengan kasar, merasa frustasi dengan kehidupannya.

"Ku mohon jangan seperti ini suho..." sehun berucap sangat lirih, yang sukses membuat hati suho terasa berkecamuk.

"Jadi kau mau aku bagaimana?" suho berucap lebih lirih.

"Apa selama ini aku kurang menjadi istri yang baik bagimu? Apa aku salah jika aku merasa lelah sehun shi? Aku bahkan bertahan sejauh ini... Jadi kau mau aku bagaimana hiks" suho terisak, dadanya benar benar sesak.

"Kumohon jangan mempersulit sehun shi... Setelah ini kau akan terlepas dari ku, dan kau akan hidup bahagia. Sesimpel itu" suho memberanikan diri mengangkat kepalanya, kemudian menghapus air matanya kasar.

"Apa kau sudah tidak mencintaiku?"  sehun memberanikan diri menatap lelaki imut dihadapannya itu.

"Sehun shi.." suho merasa ketakutan melihat manik kelam suaminya.

"Jawab aku suho!"

"Kau tahu jawabannya" suho kemudian menundukkan kembali kepalanya, merasa aura gelap mengitari suaminya.

"Apakah dengan alasan kau mencintai ku tidak cukup membuat mu tetap tinggal?" sehun berucap dengan nada rendah saat ini

"Sehun shi.. Ku mohon jangan mempersu..."

Tie The Knot (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang