Trio sejoli!

138 17 15
                                    

Pagi ini adalah pagi yang cukup cerah, Bintang mengawali harinya dengan semangkuk bubur ayam dan segelas susu hangat. Namun sayang, kecerahan hari itu tak secerah nasib trio sejoli ini.

Kring...kring...kring...
Tanda upacara akan di mulai.

Dengan sigap pak satpam menutup pintu gerbang serta pintu hatinya bagi para siswa yang terlambat.

Dari kejauhan Bintang melihat banyak orang yg berkumpul di depan gerbang sekolah.

"Wih... Apaan tuh kok banyak orang, pembagian sembako ya?" kata Bintang.

Sementara di depan gerbang....

"Pak! bukan dong pak, kan baru terlambat berapa menit juga!" kata seorang siswi.

"Udah-udah ngak usah ribut! Inikan salah kalian sendiri terlambat datang sekolah, bapak hanya menjalankan tugas saja di sini sebagai satpam." Kata pak satpam dengan tegas.

"Gini deh, girls! 1, 2, 3! Saranghe pak satpam!" Teriak sekumpulan fangirl pak satpam.

"Ini lagi pake saranghe-saranghe! Kamu tau ngak kalo cinta saya hanya buat istri saya tercinta." Balas pak satpam.

Sesampainya di sana, Bintang tidak menyangka di hari pertamanya sekolah ia malah menjadi salah satu kandidat penerima hukuman dari Pak Tono, ituloh guru bk sekolah.

Tiba-tiba dari belakang...

"Bintang?!"

"Eh, Guntur! Lo terlambat juga? Topan mana?"

"Iye, gue terlambat. Topan di sono noh, dia terlambat juga! Samperin yuk!"

"Emang ya, kita bertiga tuh sehati! Satu terlambat, eh terlambat semua. Hahaha..."

Tak lama setelah upacara itu selesai, guru killer (Pak Tono) pun datang dengan sejuta ide hukuman yg akan diberikan kepada siswa siswi yg terlambat.

"Baik anak-anak... Bagi kalian yang terlambat cepat berbaris di lapangan untuk menerima takdir kalian!" kata Pak Tono.

Seluruh siswa yg terlambat serempak berkata "Iya, pak..."

Saat berbaris di lapangan, nampaklah berbagai raut muka yg beraneka ragam. Ada yg keringat dingin, ada yg pucat, ada yg kayak nahan eeq, banyaklah pokoknya.

Namun, berbeda dengan trio sejoli ini, mereka nampak santai dan anteng-anteng saja di sana. Padahal mereka belum tau hukuman apa yang akan mereka hadapi.

"Ok anak-anak... Yang putri bisa ikutin Bu Ratna ke taman, nanti kalian akan di berikan pengarahan sama dia. Nah... Bagi yang putra tetap di sini. Untuk putra saya langsung bagi tugas saja, Topan, Guntur, dan Bintang ke perpus membersihkan, Bimo, Budi, dan ucup ke wc, dan sisanya membersihkan di sini saja." ujar Pak Tono

"Bagi yg tidak kerja maka kalian akan menemani bapak dan ibu guru disini untuk setahun lagi!" tambahnya.

"Iya, pak..." balas mereka.

"Ya sudah, kalian pergi sekarang! Sejam lagi bapak liat hasil kerja kalian."

Mungkin pada waktu itu Pak Tono belum membuka topengnya, karena masih memaklumi bahwa ini masih awal-awal sekolah...

pantengin trus kisahnya si bintang, udah ngak lama lagi ketemu si binar mata (spoiler dikit ngak papalah).

BINAR MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang