Upgrade Status [End]

1% [ S T A R T ]

Lets start!
.
.
.
.
.

Untuk memulai mari kita tilik lebih dalam lagi kedua orang itu.

Krist Perawat.

Dari kecil memang aura bintang nya sudah terlihat, sudah tau kan iklan dia waktu masih kecil? Drama dia saat kecil juga? Iya, memang darah seni sudah mengalir dari ayahnya yang memang begitu mencintai dunia seni terutama musik, dan bisa dilihat Krist memang benar-benar menuruni bakat ayahnya. Tapi saat itu, ia belum seterkenal sekarang.Dulu ia masih bebas, bebas berekspresi dimanapun dan kapanpun tanpa memikirkan orang lain. Sekarang?

Memang ini termasuk salah satu cita-citanya, dan kebetulan tuhan memberinya jalan yang lancar dengan banyaknya orang merepost fotonya saat menjadi hazer di kampus hanya untuk ikut casting sebuah serial boyslove. Krist yang memang awalnya ada niatan untuk mendaftar sendiri pun sangat terbantu, maka dari itu dia dengan keberuntungannya dapat menjajaki tahap kedua casting tersebut.

Tidak mudah memang, Krist walaupun sudah dari kecil tidak asing dengan dunia akting masih merasa berilmu rendah yang tidak mengerti bagaimana akting yang baik, yang terlihat natural, tidak dibuat-buat, bagaimana memahami peran hingga melekat di tubuhnya. Tapi lagi-lagi dengan keberuntungannya, Krist lolos.

Untuk tahap ini mungkin dia tidak hanya mengucapkan terimakasih pada keberuntunganya, tapi dengan sosok yang menjadi lawan mainnya saat tes terakhir. Singto Prachaya. Seorang kakak tingkat yang ia segani menjadi lawan mainnya saat tes terakhir. Terkejut? Pasti, bagaimana bisa seorang ketua hazer tingkat atasnya itu juga mencoba dunia ini? Bahkan dia pun terkejut, karna mereka disana menggunakan pakaian yang sama persis dengan dasi serta celana dan kemejanya. Memang takdir mempermainkan mereka saat itu.

Mulai dari situlah mereka mulai dekat, yang awalnya sekedar tau wajah dan nama, kini mereka bisa berbagi hal dalam hal sekecil apapun, Krist juga tidak menyangka ketua hazer yang awalnya ia kira seseorang yang tegas dan tidak memiliki selera humor ini bisa berbeda 180 derajat dari yang ia tau. Disitu ia sedikit merasa bangga, menjadi salah satu orang yang bisa dekat dengan sosok ini, sosok yang membuat penasaran seluruh freshman dan juniornya saat itu, menemukan hal-hal yang jauh di luar dugaanya, yang pasti teman-teman dan freshman itu tidak tau tentang ini. Hanya orang-orang terdekatnya. Dan Krist salah satunya. Krist memang patut berbangga kan?

Disana Krist mulai nyaman dengan sosok ini, nyaman berteman dengan Singto, Tempat ia berbagi hal karna pasti Singto memiliki pendapat yang jauh dari ekspetasinya dan itu membuat Krist makin senang membahas segalanya dengan Singto. Sebegitu dekatnya.

Bahkan Krist merasa dia seperti adik kandung Singto, Di marahin, di jahilin, di nasehatin, di sayang, dijaga, dan ia seperti menemukan kakak yang baru selain kakak kandungnya. Dia merindukan perasaan ini, kakak kandungnya sudah jarang bertemu karna kesibukan masing-masing, dan seolah Singto dapat menggantikan posisi kakak kandungnya di saat kakak kandungnya tidak ada. Sejauh itu perasaan sayang Krist terhadap Singto.

Jujur, selain karna memang tuntutan peran mereka harus dekat, Krist juga merasa memang ingin sekali dekat dengan Singto jika tau begini rasanya menjadi orang terdekat Singto. Tapi kalian jangan salah kira, Sayang Krist ke Singto benar-benar murni Sayang adik ke kakak kok. Krist bisa membedakannya saat bersama mantannya kemarin. Ini berbeda, sungguh berbeda.
Senangnya lagi, bukan hanya Krist saja yang menyukai hubungan ini, tapi penggemarnya yang mulai bermunculan juga menyukai hubungan adik kakak Krist Singto ini. Senang bukan, disaat kamu menyukai sesuatu dan banyak yang mendukungmu? Itu lah yang di rasakan Krist. Sebahagia itu berhubungan dengan Singto.

-UpgradeStatus-

Singto Prachaya

Seorang introvert yang memang dari kecil sudah terdidik dengan baik oleh sang ayah memiliki kecerdasan yang luar biasa. Walaupun ia terkadang tetap nakal seperti anak yang lain, tapi Singto termasuk anak yang di anggap siswa terpuji. Tidak heran, mengapa banyak orang menjadi fansnya.