kabar?

26 4 0
                                    

Setelah beres makan di hotel kita kembali ke Villa Azaya (ribet?menurut gue si kagak ya).

Keesokan harinya kita sarapan di Hotel Azaya makan nasi goreng dan soto (itu perut apa karet?), terus kita ke Hotel Nugraha Wisata lagi untuk bergabung sama temen-temen reuni emak gue, mereka masih pada makan daaaan gue di tawarin makan lagi sama temen emak gue, ya gue ga mungkin nolak lah, karena because tak pernah never wkwkw,,sebenernya si gue beneran ga nolak tawaran temen emak gue, ya gue pun makan lagi disana, emak gue geleng-geleng kepala, ngeliat kelakuan gue sama adek gue yang makan 3 kali di pagi hari kan mantull.

"kita akan jalan jalan ke gedong songo, yuk semuanya siap-siap" Kata Pak Daud.

Kita pun langsung naik ke mobil masing-masing.

Yang ada di pikiran gue sekeluarga gedong songo itu sebuah gedung untuk kumpul, dan ternyata gedong songo itu candi-candi yang katanya ada 9. Huaa pemandangannya indah sekaliii, hingga tak ingin mengedip (tapi gak mungkin gue ga ngedip). Gerombolan reuni ini tidak semuanya ikut mengelilingi candi yaa karena gak kuat jalan.

Gue termasuk perempuan remaja tapi kelakuan masih kek bocah, terkadang jika gue lelah menanjak jalan yang begitu curam gue berjalan dengan cara mundur lalu diikuti oleh adek gue Hana dan Dino. Kelakuan konyol tersebut di lirik oleh para pedagang dan wisatawan, tapi gue cuma membalas tatapan mereka dengan senyuman. Lumayan melelahkan, tapi kita tetap semangat dalam melakukan perjalanan ini, ini menyenangkan sekali. Sampai dibagian atas gunung candi kita istirahat sejenak dan terlihat 3 candi yang jaraknya berdekatan, gue berjalan ke arah candi yang berada di arah timur. "astagfirullah mata gue ternodai oleh manusia-manusia bucin,,sampe mojok di belakang candi" hati gue ni yang bicara. Waktu gue dateng ke candi yang ke-7, ada orang yang lagi mojok "Hana, Hana" gue manggil Hana dengan suara agak lantang.
Orang yang lagi mojok pun seketika menoleh ke arah gue, dan mereka pun langsung meninggalkan tempatnya dan berjalan ke arah candi selanjutnya (hah makanya jan suka mojok jadi keciduk kan tuh,,mpozz), wkwkw.

Setelah kita selesai jalan-jalan di 9 candi, kita balik lagi ke hotel untuk makan siang, setelah beres makaan "kita lanjut lagi ke wisata durian yaa" kata Pak Daud.
~
Subhannallah bener-bener banyak bat duriannya, tapi sayangnya gue gak makan duriannya karena sudah muak, pfft,,Jadi gue makan buah rambutan saja.
~
Hari terakhir di Semarang, setelah sarapan di Villa, emak dan bapak gue pergi ke hotel Nugraha Wisata untuk kumpul terakhir bersama teman-teman emak gue. Gue, Rendi (abang gue), Hana dan Dino gak ikut ke hotel karenaaa kita ingin berenang di Villa.

"yeay akhirnya bisa berenang, aku kan udah nunggu dari kemarin" ujar Hana.

"kemarinkan kolamnya belum dibereskan" jelas gue ke Hana "Dino mau berenang gak?"

"Mauu" ucap Dino dengan semangat.

"kuy kuy ke kolam" ucap gue sambil meninggalkan bang Rendi di Villa.
~
Emak pun datang kembali ke Villa dan untungnya kita sudah siap untuk pulang.

...

Setelah berlibur di Semarang kita pulang ke Bandung.

Dan yang seharusnya hari senin masuk sekolah, gue izin gak masuk sekolah karena masih terasa lelah.
...
"Dia apa kabar ya?" ucapan gue dalam hati kembali tertuju padanya. "ingin ngepc tapi ga berani" gue urungkan aja niat ini.

Dan dari sini lah gue lama ga pcan sama Ilham.

Rasa sakit telah di alami oleh ku, tapi aku tak tau bagaimana cara berhenti untuk tidak menyukainya dan tidak memikirkannya.

~

Sekarang gue udah kelas XII.
Suatu ketika di hari gue sangat sedih dengan tak adanya kabar dari Ilham, gue memberanikan diri berbicara dengan Abdul, saat di mushola,,setelah sholat dzuhur gue memanggil "Abdul, Abdul kan?" tanya gue sambil gemetar di sekujur tubuh dengan mata bengkak habis nangis.

"I.. iya kenapa?" tanya dia kebingungan.

"lo kenal Ilham?"

"Ilham mana?" sambil garuk kepala yang sebenernya ga gatel.

"Ilham Lesmana"

"ohh iya tau, kenapa?"

"eumm, nanti pulang sekolah sibuk ga?"

"aduh gatau tuh"

"yaudah kalo ga sibuk, temuin gue di perpus sepulang sekolah ya"

"i.. iya" sambil tersenyum kebingungan dan kita pergi ke arah kelas masing-masing.

Gue buru-buru ke kelas dan tiba-tiba air mata jatuh di pipi, aku menangis lagii, maafkan aku karena aku buat papa sedih (malah nyanyi ni anak,,wkwkw)

segini dulu ceritanya,,karena sanggup gak sanggup buat nginget-nginget kisah gue. Up ahh
jan lupa vote,comment and share okaii
thank u, next next next wkwkw

Ada Hubungannya Dengan Tahun 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang