Ore no Madonna (My Madonna)

3.7K 282 7
                                    

XIII

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


XIII.

Padahal yang Kakashi sarankan ke Sasuke cuma ngirim chat atau rajin telepon, tapi Sasuke ngelakuin hal yang jauh berbeda dari dua hal sederhana yang jadi trik jitu paling dasar dari Kakashi.

Dimulai dari kebiasaan barunya setiap pagi. Sasuke sering terlihat berdiri menunggu di depan pintu kamar Hinata. Bahkan sebelum Hinata selesai menyapa dengan 'selamat pagi' secara penuh, Sasuke dengan angkuh meraih tangan kanan Hinata untuk dia gandeng. Selanjutnya, Sasuke bakal nyengir beberapa detik dan lalu menggunakan tenaganya untuk 'menyeret' Hinata ke ruang makan.

Di meja makan, Itachi biasanya udah duluan nempatin singgasana utama dengan koran pagi yang terbentang di hadapannya. Asap tipis black coffee yang disajikan untuknya adalah penyemangat sang pemuja kafein itu.

Naruto biasanya belum bangun karena semalam suntuk mainin PS5 dengan penuh semangat. Setelah tau dari Hinata kalo Naruto maniak game, Sasuke ngasih cowok pirang itu 'tiket' ke surga biar si Uchiha bisa leluasa deketin Hinata tanpa gangguan si pirang.

Sasuke pasti milih kursi paling jauh dari Itachi. Dan Itachi selalu menikmati paginya dengan mengganggu sang adik dengan flirting-flirting dikit ke Hinata. Entah dengan senyum manis yang bikin Sasuke ngeri, atau sekadar sapaan selamat pagi yang selalu diucapkannya dengan penuh kasih sayang.

Seperti inilah pagi dimulai di rumah indah milik Itachi. Seorang Aniki yang suka jahil pada Otouto-nya, seorang cowok yang kadang terlalu perhatian sama ceweknya, dan seorang maniak game yang bahagia dengan menghabiskan energi setiap malam dan selalu telat bangun.

.

.

.

Kebiasaan Sasuke nggak berhenti di sana. Satu hal yang juga suka dia lakukan adalah menemani Hinata kerja. Jadwal Sasuke yang sekarang udah longgar, ngasih dia lebih banyak kebebasan buat ngelakuin apa yang dia suka. Seperti sekarang.

"Emang kamu masih perlu nyanyi buat cewek brengsek itu?"

Hinata menutup mulutnya dengan telapak tangan demi menahan tawa. Sasuke-san yang dulu kasar, Sasuke-san yang dulu selalu marah-marah, Sasuke-san yang dulu nggak suka padanya. Dan sekarang, Sasuke-san yang menyayangi dan nggak pernah berhenti khawatir.

"Sasuke-san... Shion-san adalah alasan saya untuk tetap maju. Mungkin dia agak kasar, tapi sesungguhnya dia sangat baik. Perasaan cintanya yang telah membuat dia buta."

"Maksudmu bego, kejam, sadis, dan nyebelin!"

Hinata yang terbiasa dengan sikap cuek Sasuke, cuma bisa senyum tipis. "I-itu... agak berlebihan."

Di balik panggung utama tempat Hinata bekerja, Sasuke nggak bisa ngerasa nyaman. Dulunya dia pikir, Hinata kerja di satu ruangan khusus mirip studio musik biasa. Tapi, sekarang dia tahu, kalo Shion punya gelaran konser yang luar biasa megah, Hinata cuma ditempatin di ruangan sempit yang penuh dengan monitor. Seperti kubus dengan panggung berbentuk bulat di bagian tengah, dan empat monitor berukuran besar memenuhi pandangan Hinata.

My MadonnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang