These Hectic Days

14.6K 574 44
                                    

TIDAK DIPERKENANKAN MENERBITKAN ULANG FANFIC INI DI SITUS LAIN TANPA IZIN DARI PENULIS

.:R E S P E C T:.

ENJOY YOUR READ BUT DON'T STEAL ANY CONTENT FROM THIS FANFIC

.

.

.

.

Disclaimer: Kishimoto Masashi

.

.

Bacalah fic ini di waktu senggang Anda. Jangan sia-siakan waktu utama Anda untuk baca fic ini.

Khusus untuk yang muslim, jangan lupa sholat, ya...

Sincerely,

miyazaki rully bee

.

.

.

.

⚠️ WARNING ⚠️

BAHASA NON BAKU - CAMPURAN
SOME HARSH WORDS
YOU KNOW THE DRILL, NGGA SUKA, SKIP!
.

.

.

I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I.

Senin pagi, Hinata berlari di antara kepadatan pejalan kaki. Tas punggung bergerak naik turun mengikuti langkah larinya yang sama sekali nggak bergaya atletik. Dari bibirnya, kata 'gomen' berulang-ulang dia sebut. Mahasiswi seni yang sekali lagi bangun kesiangan, mengejar JR jam sembilan yang sebentar lagi tiba di stasiun.

Keadaan stasiun yang bisa dipastikan selalu padat di jam kerja, membuat Hinata perlu ekstra tenaga dan suara untuk minta akses jalan dari workaholic, wanita karir, pebisnis kacangan, salesman, dan pervert. Yang terakhir emang yang paling serem dan nggak keliatan. Dempet-dempetan di JR, barulah kelihatan belangnya para pria mesum.

Setelah berhasil masuk gerbong keempat JR, Hinata sebisa mungkin nyempil di antara penumpang lain. Tas punggung warisan Neji yang big size serasa nyimpen sekampung Hobbit dari Lord of The Rings, pastinya termasuk Frodo. Memantapkan pijakan kakinya, Hinata kudu jinjit untuk pegangan ke besi yang bisa ngebantu jaga keseimbangan. Tapi nggak perlu khawatir, di gerbong rame dan sumpek kayak gini, kemungkinan jatuh hampir nol persen, iya, 0%. Hinata nggak perlu jinjit untuk meraih pegangan, dia cuma perlu dapet tempat yang nyediain sedikit kenyamanan dan tentunya jauh dari pervert.

Pintu hampir tertutup, pengumuman keberangkatan sudah kedengeran meskipun di gerbong lebih rame karena orang-orang yang ngobrol. Lalu seorang cowok masuk, menyusup dengan lihai sebelum pintu benar-benar menutup. Seperti efek domino, impact yang kemudian dateng setelah si cowok biang masalah maksa masuk, bikin penumpang yang udah duluan dapet tempat, kedorong. Apesnya, setelah orang di samping Hinata (cewek cantik) dikasih duduk...

My MadonnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang