khawatir 😫

1.2K 67 0
                                    

HYURIN POV

Aku masih menemani oppaku yg sedang sakit ini. Untung saja oppaku bisa diselamatkan namun keadaan oppaku sangatlah parah.

Aku tidak tau oppaku kenapa dia tidak membuka matanya dari tadi membuatku semakin takut dan terus memikirkan oppaku ini.

Kuputuskan untuk menelfon eommaku tapi bagaimana mungkin eommaku sedang ada diluar negeri ikut dengan appaku yg sedang mengurusi perusahaannya.

Aku lebih baik tidak menelfon mereka dan aku mengusap wajah oppaku perlahan.

"Oppa cepat sembuh nee" ujarku pelan sambil menahan air mata yg hampir mengalir.

Akupun teringat pada Jimin oppa, bagaimana keadaan dia sekarang ini? Aku putuskan untuk menelfon ke nomor rumah Jimin oppa tapi tidak diangkat.

"Dimana dia? Apa shia belum ketemu sehingga Jimin oppa masih mencarinya? Apakah aku harus kesana?" Gumamku sendiri sambil bolak balik memikirkan Jimin oppa.

"Aku harus kerumahnya sekarang!" Kataku antusias.

Aku berlari melewati koridor rumah sakit. Aku memutuskan untuk memanggil suster untuk menjaga oppaku sementara.

Akhirnya sampai jg, aku lalu memberi tahu kalau aku menitipkan oppaku sebentar dan aku pun berlari lagi keluar rumah sakit. Sambil menunggu bis yg datang, aku terus panik memikirkan Jimin oppa.

Ya aku menyukai Jimin oppa dari awal kami bertemu. Dia bersikap sangat manis dan baik padaku. Jadinya aku terpesona dan jatuh cinta padanya. Sering kali aku memikirkannya saat aku sedang kuliah di luar negri.

Aku tidak pernah menyampaikan perasaanku padanya karena aku sangat malu. Sampai saat ini dia tidak tau kalau aku mencintainya lebih dari apapun.



Bis pun datang dan aku langsung masuk kedalam bis tersebut. Pikiranku tetap memikirkan Jimin oppa. Aku merasakan perasaanku tidak enak sehingga membuat jantungku berdetak kencang.

Akhirnya busnya sampai juga di depan gang rumah jimin. Aku berlari memasuki gang perumahan. Untung saja rumah Jimin oppa tidak jauh dari sini.

Sambil memegang tas aku terus berlari membuat nafasku memburu. Aku tetap terus berlari sehingga sampai pada tempat tujuanku.

Aku melihat pagarnya tidak dikunci dan aku langsung memasuki pekarangan rumah Jimin oppa. Aku membuka pintu rumahnya ternyata dikunci.

"Jimin oppaa buka pintunya!!!" Aku berteriak kencang tapi tidak ada yg menyaut.

DORRR DORR DORRR..

"JIMIN OPPA!!!!"

"Aish apa yg terjadi padanya." Aku bergumam sambil mengacak-acak rambutku.

Hingga otakku akhirnya menangkap sesuatu. Kuputuskan untuk masuk lewat jendela besar yg ada di depan rumahnya. Ternyata jendelanya tidak terkunci membuat aku berhasil masuk kedalam rumah Jimin oppa.

Aku tembus di ruang makan sekarang. Kulihat keadaan sekitar sangat hening. Ini sudah malam mana mungkin Jimin oppa mencari shia sampai larut malam begini.

Akupun berjalan perlahan melewati dapur. Dan sampailah aku pada ruang tamu. Keadaan begitu hening dan pikiranku menjadi sangat kacau sekarang.

Tapi saat aku ingin berjalan lagi kulihat ada yg tergeletak di lantai. Akupun panik dan langsung mengambil posisi jongkok di dekat orng itu.

Aku balikkan badannya supaya aku bisa melihat jelas dan keadaan tubuhnya sangat lah panas.
Dan sampai saat aku membalikkan tubuhnya ternyata itu.....


"JIMIN OPPA!!!!" aku sangat kaget ternyata dugaanku benar bahwa dia Jimin oppa.

Air mataku mengalir deras. Tidak tau aku harus melakukan apa sekarang ini. Keadaannya sangat pucat membuat aku semakin khawatir.

"Hikss...Jim...Jimin oppaa...hikss...apa yg...hiks....terjadi padamu...." Tangisku beserta isakan yg terdengar keras.

Akupun berusaha menggendong Jimin oppa di punggungku. Ini sulit sangat berat sekali tidak seperti yg aku pikirkan. Aku berusaha terus mengangkat badannya untuk di gendong.

Akhirnya berhasil aku berhasil menggendongnya lalu dengan hati hati aku membawanya naik tangga dan berusaha untuk membaringkannya di kamar.

Aku membuka pintu kamar Jimin oppa perlahan. Dan langsung saja ku baringkan tubuh Jimin oppa di ranjangnya.

Dengan tergesa-gesa aku berlari ke arah dapur memasak air hangat untuk mengompres Jimin oppa.

Aku terburu buru mengangkat airnya hingga air itu terkena bajuku.bajuku jadi basah sekarang, tapi aku tidak peduli aku harus membuat Jimin oppa sadar kembali.

Akupun mengambil wadah untuk air hangat ini dan kain kecil untuk kompresan nya. Hingga aku menaiki tangga dan aku lihat diambang pintu kamar bahwa Jimin oppa sudah siuman.

Akupun lega lalu aku berjalan kearah Jimin oppa sambil membawa air hangat untuk mengompres dia.

"Jimin oppa gwenchana?" Tanyaku sangat panik.

"Ahh gwenchana tadi aku hanya kelelahan." Jawab Jimin oppa lemas.

"Sudah lah kau berbaring saja aku akan mengompresmu."

Akupun memeras kain yg sudah aku rendam di air hangat dan aku langsung menaruhnya di kening Jimin oppa.

"Dimana obatmu?" Tanyaku sambil menoleh kesana kemari.

"Itu dinakas dekat lampu tidur." Tunjuknya padaku.

"Ini diminum aku akan mengambilkan air minum dulu untukmu." Titah ku sambil berjalan keluar menuju dapur.

"Ini minumnya cepat telan obatnya." Titah ku kembali sambil memberi air minumnya pada Jimin oppa.

"Bagaimana kau bisa masuk kesini dan menemukanku?" Tanya jimin oppa padaku sambil memasang wajah bertanya tanya.

"Itu ceritanya panjang. Oh iya aku harus menelfon ahjussimu atau siapapun, maaf aku tidak bisa menjagamu sepenuhnya karna kau tau oppaku sedang sakit parah dan keadaannya sangat kacau" jawabku sambil menatap mata Jimin dengan air mata yg mengalir.

"Ahh gwenchana hyurin ah aku tau ndee, aku bisa menjaga diri." Jimin oppa menenangkanku mengelus rambutku dengan pelan.

Aku reflek memeluknya dan menangis di dada bidangnya. Membuat tangan Jimin oppa terulur untuk mengelus pipiku yg sudah berlinang air mata.

"Sudahlah jangan menangis lagi cengeng sekali kau ini."

"Kau tidur disini saja bersamaku ini sudah larut malam tidak baik gadis cantik sepertimu keluar malam malam."

Akupun menurut dan tidur disamping Jimin oppa. Hingga semuanya gelap gulita dan aku terbawa ke alam mimpi.

























Jimin bikin khawatir ya, aku bakal bikin NC deh di part selanjutnya ya.takut pada nungguin.

Ohh iya jangan lupa vote ⭐ and komen 🗨️ ya supaya aku lebih giat lagi untuk nulisnya.

Sedih sedikit doang yg ngehargain kalo gini terus aku males jadinya.

Ok chigudeul seeeuuuuuuuuu♥️😘

say my name baby NC21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang