Bagian 23

4.5K 516 109
                                    

Accident With My Enemy


*

HAPPY READING

"Ka-kalian?"

Semuanya hanya terdiam ditempat masing-masing. Nyonya kim melihat anak manisnya yang berdiri terpaku.

"Jongin-ah" memanggil sang anak yang terdiam kaku di depan nya. Wanita paruh baya itu mengamati sang anak dengan manik matanya yang berkaca-kaca.

Beribu syukur ia ucapkan pada sang pencipta saat mendapati jongin tak kekurangan apapun, bahkan ia terlihat sangat sehat dengan perutnya yang makin membesar.

'anakku' batin nyonya kim melangkah mendekati jongin, namun baru melangkah sebanyak 2 langkah ia harus menelan pil pahit saat melihat jongin yang melangkah mundur menghindar darinya. Hatinya hancur saat menerima penolakan dari buah hatinya sendiri.

Jongin mundur beberapa langkah, ia bersembunyi dibelakang tubuh Sehun setelahnya. Tangganya meremat sisi samping baju sehun sangat erat saat ketakutan akan dipisahkan dengan kekasihnya menyerang.

Sehun was-was dengan kehadiran keluarga dirinya dan jongin di kediaman mereka sekarang. Ia menggenggam jemari jongin yang meremat bajunya, ia sedang mencoba untuk tenang saat ini.

"Sehun~" suara lirih yang familiar ditelinganya membuat tatapannya beralih ke si pemanggil. Ia bisa melihat ibunya yang sudah menangis tengah menatapnya rindu. Sehun menatap mamanya yang meneteskan air mata kerinduan. Rindu yang ia rasakan sama besarnya dengan dengan sang mama. Namun, mempertahankan sang kekasih juga kedua buah hatinya membuatnya harus bisa menekan rindu pada mamanya.

"Mau apa kalian kemari?" Tanya sehun pada setiap orang yang ada dihadapannya.

"Sehun-ah..."

"Tak bisakah kalian membiarkan saja kami bersama? Apa salah kami jika memutuskan untuk bersama?" Tanya sehun beruntun yang ia tujukan pada para orang tua tentu saja.

"Tapi caramu salah nak sehun. Kau telah membawa putra saya tanpa seijin saya" Ujar Siwon.

"Apanya yang salah? aku hanya ingin melindungi bayi-bayiku dari rencana jahat kalian yang ingin mengenyahkan bayi-bayiku!" mengingat itu semua membuat emosi sehun mulai tersulut. Ia masih mengingat bagaimana kejamnya orangtuanya juga jongin yang ingin membunuh para calon bayinya yang bahkan belum melihat bagaimana dunia ini.

"Sehun kau salah paham nak, kami tidak pernah berencana mengenyahkan cucu kami sendiri" Ucap nyonya Oh mencoba menjelaskan yang sebenarnya.

"AKU MENDENGARNYA DARI MULUT KALIAN SENDIRI, JONGIN JUGA" teriak sehun dengan emosi yang semakin meninggi saja. karena semua yang ia katakan bukan karangan belaka. Ia mendengarnya sendiri dengan telinganya apa yang orang tuanya katakan, juga pun begitu. mereka lari dari rumah bukan sekedar menghindari masalah, tapi mereka hanya ingin melindungan bayi-bayi mereka. Saat itu, hanya menjauh dari keluarga merekalah yang bisa mereka pikirkan untuk melindungi buah hati mereka.

"Tapi kau tak mendengarnya sampai selesai sehun, kau salah paham pada kami. Maka dari itu kami datang kemari untuk meluruskan semuanya" Tuan Oh akhirnya membuka suara.

sehun memandang ragu orang-orang di depannya, apa ia bisa mempercayai mereka? setelah apa yang mereka lakukan padanya dan jongin atau ini hanya akal-akalan mereka untuk membuat ia lengah , kemudian kembali memisahkan ia dengan jongin setelahnya mereka akan membunuh anaknya? sungguh pikiran negatif yang ada dikepalanya tak bisa ia enyahkan begitu saja. Ia hanya berpikir secara realistis saja dengan bersikap antisipasi.

dan semuanya tau kalau sehun tak mempercayai omongan mereka, dan juga hati mereka yang sakit saat melihat jongin yang berdiri dibelakang sehun dengan air mata yang mengalir memandang para orang tuanya dengan tatapan ketakutan.

ACCIDENT WITH MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang