Maaf ya baru bisa post Sekarang soalnya sibuk sekolah.
Happy reading
"Dan satu lagi yang harus lo rasain dari tangan gue"
Tiba-tiba Ersa menampar pipi Dhita namun ada yang mencegahnya. Ersa pun kaget,sebuah tangan mencegahnya menampar pipi Dhita. Siapa lagi kalau bukan Adam.
"Jangan harap lo bisa sentuh dia"ancam Adam.
Ersa langsung menatap Adam yang sudah berada disampingnya dan mencegah tangannya untuk menampar pipi Dhita.
"Kok kamu jadi belain dia sih""Kenapa lo gak Suka kalo gue belain dia"
"Karena disini yang suka sama kamu itu aku,bukan dia"Ersa keceplosan.
"Apa lo suka sama gue"
"Iya aku suka sama kamu,kenapa kamu emangnya gak suka sama aku"
"Iya,gue emang gak suka sama lo"
"Kok lo gitu sih,apa kurangnya,aku cantik dan juga aku kaya"
"Dia lebih cantik dari lo,gue juga kaya,gue gak butuh cantik dan kaya sa,gue emang gak suka sama lo"
"Pokoknya aku gak mau kamu Deket-deket sama dia"ucap Ersa sambil menunjuk ke arah Dhita.
"Apa hak lo ngelarang gue buat jauhi dia"ucap Adam tegas.
"Karena aku suka sama kamu"
"Gue gak perduli"ucap Adam sambil melihat luka yang ada di kepala Dhita. Amarah Adam semakin memuncak.
"Seberapa pentingnya sih dia buat kamu sampai segitunya kamu belain dia?"tanya Ersa.
"Lo tanya seberapa pentingnya dia buat gue"
"Iya"
"Bahkan gue rela ngorbanin nyawa gue buat dia,ngerti lo"
"Siapa sih sebenarnya dia"
"Lo gak perlu tau, mendingan lo sekarang pergi dari sini"
"Gue gak mau"
"Pergi!!" bentak Adam.
Akhirnya Ersa pun pergi meninggalkan Adam dan Dhita."Dek gak papa kan"tanya Adam.
"Kepala adek pusing"ucap Dhita sambil memegang kepalanya yang berdarah.
Tak lama kemudian Dhita pun pingsan. Sontak Adam langsung menangkap tubuh mungil Dhita.
"Dam, mendingan lo bawa dia ke UKS biar diperiksa sama Bu Lina"saran Genta.
Adam pun mengangguk paham dan segera membopong Dhita ke UKS.
Banyak orang yang melihat Dhita dibopong oleh Adam.Setelah sampai di UKS Dhita langsung diperiksa oleh Bu Lina.
"Gimana, keadaan adik saya Bu?"tanya Adam."Adik kamu gak papa hanya butuh istirahat yang cukup,dan juga tolong bilangin ke Dhita jangan dilepas dulu perbannya,nunggu kering dulu kamu pahamkan"
"Iya Bu, terimakasih"
"Iy, sama-sama,tolong jagain adik kamu kasihan dia masih shock mangkanya masih pingsan"
"Iya Bu"
"Kalo gitu ibu permisi"
"Iya"
Akhirnya Bu Lina pun beranjak keluar dari UKS.
Adam pun duduk di kursi sambil menunggu Dhita siuman."Kak"panggil Dhita lirih sambil memegangi kepalanya yang diperban.
"Iya,adek butuh sesuatu biar kk ambilin"tanya Adam menghampiri Dhita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Brother
Teen FictionMDB!! Sampai kapan kasih sayang seorang kakak akan terus berlanjut? Apakah mungkin ia akan selalu ada di sisi mu sekarang,besok dan selamanya? Menghadirkan warna baru di kehidupan sang adik,atau warna suram!! Apakah seorang kakak bisa menjawab perta...