Bab 5

15 3 0
                                    

NAFEESHA

SIAL!

Siaaaaaal kenapa aku jadi telat bangun. Pasti deh ini gara-gara ngestalk akun instagramnya si Kafeel, sampai-sampai jadi lupa waktu.

Tapi nggak tahu kenapa aku ngerasa asing saama wajahnya.

Bukan, bukan kayak teman aku pas kecil.

Kafeel, dia kayak pernah ketemu sama aku. Cuman aku nggak tahu, ah yaudah lah dari waktu awal masuk SMA juga aku tidak banyak memperhatikan orang-orang.

By The Way, sekarang aku lagi ada di angkutan umum, yang sekarang mau turun.

Setelah aku memberikan uang ongkos ke supirnya, aku langsung berbalik badan dan tersenyun lega. Pak Dedi memang terbaik!

"Makanya si eneng teh tong telat bangun, untung si Bapak mah baik."

Aku tertawa. "Makasih, Pak Dediiii!"

Aku segera berlari secepat kilat ke lantai tiga, aku melewati koridor IPS karena tangganya dekat dengan pintu masuk.

Koridor juga mulai sepi, mungkin karena sudah ada beberapa guru yang masuk. Aduh, aku baru keinget ini pelajaran Biologi, si guru yang selalu tepat waktu!

"Akhirnya." Aku mengambil nafas sebentar.

Sepertinya aku memang orang yang terlihat paling ribet, sekarang aku lagi lari-lari sambil berusaha ngelepasin jaket padahal di tangan lagi megang beberapa buku.

Tahu-tahu...

Brak!

Ah... tolong aku harus gimanaaaa.

Tanpa basa-basi aku langsung mengambil buku milikku dan jaket yang tadi ingin aku lepas. Ketika aku ingin membuka pintu kelas, aku menatap Kafeel, dia juga menatapku, masih sama dengan raut wajahnya yang terkejut.

Yaudah ah, nanti saja bilang maafnya.

Sekarang, hadapin dulu guru Biologinya!!!

Begitu masuk kelas aku di sorakin, sip, ngeselin abis, padahal ini baru masuk. Aku berjalan ke meja guru, beruntung sepertinya suasana hati guruku sedang bagus, buktinya dia langsung menyuruhki duduk tanpa bertanya apa-apa.

"Dari mana aja sih, biasanya juga dateng pertama," kata Nesha saat aku duduk di kursiku.

"Ada deh."

Nesha mengernyit. Malu lah aku kalau bilang abis ngestalk Kafeel, bisa di ledek habis-habisan.

"Kayanya gue tau deh, apalagi tadi juga Fee dateng telat, terus gue bunyi buku--"

"Oke. Oke."

Kan, ketahuan juga deh.

Nesha senyum, kali ini senyumannya ngeselin pake banget. "Cerita dong."

"Gue semalem ngestalk Kafeel, terus tau-tau larut malem."

"Terus tadi?"

Aku menatap Kafeel, kali ini pasti wajahku terlihat sangat melas. "Gue nggak sengaja nabrak dia, gimana dong, Nes?"

"Hahahaha, goblok banget sih lo, ya minta maaf lah!"

Minta di pukul emang. Di kira semudah itu kali ya.

"Temenin."

"Idih, lo yang nabrak ya minta maaf sendiri lah."

"Ih, Nes..."

Nesha menatapku, dia mengulum bibirnya, ketahuan banget biar tawanya nggak menggelegar.

"Iyaaaa, udah ah noh belajar jangan mikirin si Fee terus."

BiagioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang