4# What Should I Do?

133 17 5
                                    


AKASHI SEIJUUROU

By atlanti

Kuroko no Basuke belongs to Fujimaki Tadatoshi-sensei

Pair : Akashi Seijuuro, complete

'Happy Reading, doakan aku menyelesaikan fict ini'

Mohon maaf jika ada kesamaan ide cerita, alur, konflik dan sebagainya. Mohon maaf juga jika ada typo dan kesalahan lain yang mengganggu. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini. Hehe

4# What Should I Do?

.

Di sinilah dia sekarang. Di depan sebuah batu nisan bertuliskan 'Akashi Shiori'. Tulip putih kesukaan mendiang ibunya yang tadi ia bawa sebagai oleh-oleh juga telah tergeletak rapi di depan batu nisan. Seulas senyum tipis namun penuh arti menghiasi wajah tampan laki-laki bersurai merah itu. Matanya memandang batu nisan lekat-lekat sesekali mengusapnya pelan. Berusaha mencoba memberikan kehangatan kepada si pemilik batu nisan di tengah musim dingin ini, walaupun dia cukup jenius untuk mengetahui usahanya itu sia-sia.

"Apa kabar, ibu. Lama tak bertemu." Surai merahnya tertiup hembusan angin musim dingin yang hampir berakhir.

"maaf, aku baru bisa mengunjungimu." Sambungnya dengan seulas senyum penyesalan namun tetap hangat.

Hening sesaat. Akashi Seijuurou mencoba mencari topik untuk diperbincangkan, ya, walaupun perbincangan ini lebih terkesan perbincangan satu arah. Menelan ludah sejenak, kemudian kembali membuka percakapan,

"Kemarin adalah pertandingan final kami melawan Seirin. Mereka adalah tim basket SMA yang kuat. Harus aku akui, Kuroko telah banyak berkembang. Hari itu, dia mengajarkan padaku arti dari sebuah kekalahan yang selama ini tak pernah aku ketahui. Kau tahu, rasanya sangat menyakitkan. Aku bahkan hampir meneteskan air mataku." Jeda sejenak, Seijuurou menarik nafas untuk melanjutkan.

"tapi, hari itu aku jadi sadar, betapa bodohnya aku selama ini. Bodohnya diriku yang tak menyadari kesalahan yang telah kulakukan selama ini. Aku membuang mereka, membuang teman-temanku, hanya untuk mencapai kemenangan." Senyum miris tergambar jelas di wajah Seijuurou. Mengingat masa-masa SMPnya kala ia dan teman-temannya saling bersaing mencetak angka terbanyak dan bukannya bekerjasama sebagai sebuah tim.

"Aku tidak mau melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya. Aku tak akan meninggalkan teman-temanku lagi. ya, hari itu Kuroko telah menyadarkanku. Hari itu untuk pertama kalinya aku kalah, tapi itu adalah kekalahan yang menyenangkan."

Seijuurou menunduk. Mencoba mengatur emosinya yang kembali naik saat mengingat kejadian setelah pertandingan itu. Haruskah ia menceritakannya?

"Kau tahu, apa yang dilakukan ayah saat mengetahui kekalahanku?" Seijuurou mendengus prihatin.

"Dia menamparku," ucap Seijuurou lirih kemudian melanjutkan "dan berkata aku telah mempermalukan Akashi." Sial, kali ini bayangan malam itu kembali terputar di otaknya.

"Dia menyuruhku untuk berhenti bermain basket. Aku ingin membatahnya. Tapi aku tidak melakukannya." Seijuurou meruntuki dirinya sendiri. Sangat jelas didikan sang ayah untuk selalu menjadi anak yang penurut telah terpatri di dalam dirinya. Dia kesal, marah pada dirinya sendiri. Kenapa dia tak bisa menyanggah apapun yang telah dikatakan sang ayah. Kenapa dirinya menjadi begitu penakut. Apa yang salah.

Sejak kecil Seijuurou sudah sangat ditekankan untuk menjadi manusia yang sempurna. Tak kurang satu apapun. Dulu dia percaya bahwa takdirnya adalah menjadi penerus keluarga Akashi yang berwibawa, beraura bangsawan dan bermartabat. Dulu dia percaya, menuruti semua perintah ayahnya adalah cara mebuat sang ayah bahagia dan secara tidak langsung dia juga akan bahagia. Tapi apa ini? kenapa saat ayahnya menyuruhnya untuk berhenti bermain basket rasanya sangat sakit. Biasanya saat ayahnya telah bertitah, dengan mantap Seijuurou akan menjawab 'baik, ayah'. Kecuali malam itu. Dia tak mau menerima permintaan ayahnya, tapi di sisi yang lain dia juga tak bisa menolaknya.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Seijuurou lirih, tepatnya kepada dirinya sendiri.

"Aku sangat menyukai basket. Apa yang harus aku lakukan?" ucapnya semakin lirih. Suaranya tersapu angin musin dingin yang berhembus menggugurkan dedaunan di area pemakaman itu. Tangannya mencengkram batu nisan kuat-kuat. Saat hatinya mulai larut dalam kekecewaan yang lebih dalam,

Drrtttt...drttttt...drttttt

getar handphonenya kembali menyadarkannya.

Dibukanya handphone flip merah miliknya yang layarnya tengah menunjukan sebuah nama yang tak asing. Di tekannya tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

"Ya, Midorima, ada yang bisa ku bantu?" Tanya Seijuurou kepada orang di seberang sana.

"Apa kau sibuk hari ini?" bukannya menjawab, teman lamanya itu malah balik bertanya.

"tidak, aku tidak sibuk hari ini. Ada apa?" Tanya Seijuurou lagi.

"Kami ingin mengajakmu bermain basket jalanan." Jawab Midorima.

"kami?"

"Kiseki no Sedai. Sebenarnya mereka yang memaksaku untuk mengajakmu. Aku sendiri sebenarnya tidak begitu peduli. Tapi kerana kami kekurangan pemain jadi mau bagaimana lagi."

Seijuurou tersenyum simpul. Ketsunderenan temannya ini memang tak akan pernah luntur.

"Baiklah. Aku bisa," jawab Seijuurou singkat. Ini adalah saat yang tepat untuk reunian. Di tambah saat ini hatinya sedang tidak menentu. Mungkin bertemu teman lama dapat membuat hatinya kembali membaik.

"kita bertemu di lapangan biasa. Jam 11, jangan terlambat."

"baiklah." Seijuurou memutuskan sambungan telepon. Dan memeriksa jam yang berada di layar handphonennya. Pukul 10. Masih ada waktu untuk pulang dan bersiap-siap. Kini dia segera bangkit, membungkuk, memberi hormat pada mendiang ibunda. Lalu bergegas pergi keluar area pemakaman, setelah sebelumnya meminta ijin untuk pulang.

"Selamat bersenang-senang Seijuurou." Suara itu sukses membuat langkah cepat kakinya terhenti. Dia memutar tubuhnya memastikan bahwa tadi bebar-benar ada yang telah memanggilnya. Hasilnya nihil. Di sana tidak ada siapapun. Hanya makam sang ibu dengan bunga tulip putih yang tergeletak di depan batu nisan. Seijuurou tersenyum simpul, dan kembali bergegas karena tak mau membuat teman-temannya menunggu.

Tbc

.

Yeaaaayyy akhirnya bertemu dengan diriku lagi, semoga tidak bosan ya. Rasanya diriku ingin membuat seijuurou sangat menderita #ditusuk gunting. Bagaimana menurutmu? Mending di buat menderita apa engga? Hehe

Sampai jumpa di chapter 5 yaaa... 😊

AKASHI SEIJUUROUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang