6# I Love Basket

184 17 3
                                    


AKASHI SEIJUUROU

By atlanti

Kuroko no Basuke belongs to Fujimaki Tadatoshi-sensei

Pair : Akashi Seijuuro, complete

'Happy Reading, doakan aku menyelesaikan fict ini'

Mohon maaf jika ada kesamaan ide cerita, alur, konflik dan sebagainya. Mohon maaf juga jika ada typo dan kesalahan lain yang mengganggu. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini. Hehe

6# I Love Basket

Matanya membulat sempurna. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Mulutnya bergetar seolah ingin mengatakan sesuatu namun tertahan. Pemandangan di hadapannya sukses membuat darahnya naik ke ubun-ubun. Bagaimana tidak, baru saja dia pulang, dia sudah disuguhi pemandangan 'indah' ini. Semua atribut basketnya kini ada di halaman belakang, terbakar. Dua seragam kebanggaannya, serangam basket Teiko dan Rakuzan, yang dia beli dengan uang tabungannya sendiri, sepatu-sepatu olahraganya, jaket, dan majalah-majalah bulanan basketnya kini tengah hangus tak berbentuk. Hanya serpihan-serpihan kecil yang terlihat di sana yang membuatnya yakin kalau itu memang benar barang-barang miliknya.

"Tanaka-san..!!!" panggilnya setengah berteriak. Matanya tetap fokus pada debu hitam hasil pembakaran tersebut. Beberapa saat kemudian, yang dipanggil-panggil pun datang. Membungkuk hormat pada sang majikan, wajahnya manampakan raut takut yang cukup jelas.

"A-ada yang b-bisa saya b-bantu,tuan muda?" tanya orang yang dipanggil Tanaka itu sambil sedikit gemetar. Kini tampak jelas di matanya sosok monster yang sebentar lagi akan mengamuk.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya si tuan muda, Akashi Seijuurou, mengintrogasi. Tangan kanannya menunjuk ke TKP.

"ahh... i-ituu..." Tanaka, si kepala pelayan, gugup bukan main. Sungguh, di depannya sekarang ini bukanlah tuan mudanya yang ia kenal. Ini pertama kalinya dia melihat seorang Akashi Seijuurou yang sedang meledak-ledak. Pria paruh baya ini sudah lama bekerja sebagai kepala pelayan di keluarga Akashi, bahkan sebelum si tuan muda lahir. Semua gelagat sang tuan muda tak pernah lepas dari pengamatannya. Bagaimana tuan mudanya dibentuk dengan berbagai pendidikan khusus pun dia juga menyaksikannya. Bagaimana seorang Akashi Seijuurou tumbuh menjadi pribadi yang sempurna, berwibawa, dan bijak dalam bertindak, dia juga melihatnya. Tapi sekarang, Akashi Seijuurou yang kini berada tepat di hadapannya, bukanlah Akashi Seijuurou yang dia tau. Memang banyak yang berubah seiring waktu. Tapi tidak sekontras ini.

"JAWAB...!!" titah sang majikan kesal karena tak mendapatkan jawaban.

"Aku yang melakukannya." Sebuah suara muncul dari belakang Tanaka. Suara yang sangat dikenal oleh telinga Seijuurou. Akashi Masaomi, ayahnya, muncul dari arah belakang Tanaka yang sedang bergetar bukan main. Sang ayah memegang bola basket Seijuurou pemberian mendiang sang ibu sambil berjalan mendekati Seijuurou. Beberapa meter di depan putra sematawayangnya, si ayah tersenyum sinis, sambil mengelus bola orange itu.

"Kenapa? Kau mau protes?" tanya Masaomi tajam. Seijuurou tak bisa berkata apa-apa. Dia menatap Ayahnya dengan pandangan tak percaya.

"ta-tapi kenapa?" tanya Seijuurou, meminta penjelasan.

"memangnya kau pikir ayah tidak tahu kalau kau masih bermain basket? Bukankah sudah Ayah bilang untuk meninggalkannya? Ini hukuman untukmu Seijuurou, karena telah melanggar perintah ayah." Jelas Masaomi. Seijuurou terdiam sejenak.

"Ke-kenapa? Kenapa aku harus menuruti perintah ayah? Sejak dulu aku menyukai basket. Basket mengajarkan banyak hal padaku. Basket, satu-satunya hal yang diwariskan oleh ibuku. Basket yang membuatku bertahan selama ini. Kenapa aku harus menuruti perintah ayah untuk meninggalkannya?"

AKASHI SEIJUUROUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang