🍃 Part 18 : Tamu Spesial II

1K 54 1
                                    

"Assalamu'alaykum"

Terdengar seseorang memberi salam dari balik pintu rumahku.

Aku pun bergegas, melihat siapa yang baru saja datang. Rupanya dia -calon tunanganku. Dia memberi senyuman kepadaku lalu aku menundukkan pandangan.

"Ya Allah senyumannya itu membuatku betul-betul malu untuk memandangnya." Batinku.

"Wa'laykumussalaam, silahkan masuk" jawabku sopan.

Aku mengajak mereka masuk dan mempersilahkannya duduk di ruang tamu. Segera kupanggil Bibi dan Pamanku untuk mengobrol dengan mereka. Aku sendiri kembali ke kamar menemui Adikku. Hatiku berdebar kuat. Seolah olah besok aku akan menikah haha.

Adikku coba menenangkanku kemudian mengajakku ikut bergabung di ruang tamu.

"Assalammualaikum Nailah. Maa syaa Allah, cantiknya calon menantu Ibu. Sini nak, Ibu pakaikan cincin. Nailah sanggup kan menunggu 3 tahun lagi untuk melanjutkan pernikahan ini? Tunggu dia selesai kuliah dan mendapat pekerjaan tetap kemudian bisa satu rumah dengan Nailah." Ucapnya sambil memasangkan cincin di jari manisku.

"Iya bu," Balasku dengan malu-malu.

"Aku akhirnya bertunagan dengan dia, bertunangan dengannya". Bahagiaku dalam hati.

🍃

Aku dan dia masih chatting seperti biasa tapi belum pernah telfonan. Ya, masing-masing kami telah berjanji, nanti setelah menikah baru mengobrol sepuasnya. Menatap satu sama lain.

Kadang kami juga ingin seperti pasangan yang lain. Telfonan, foto bareng, video call, etc. Tapi kami selalu berusaha berpegang teguh -belum saatnya.

____🍃
to be continue

Dear readers 😊 : If you're enjoying this story, please don't forget to VOTE, COMMENT and ADD (+) it to your reading lists. Thank you

Cerpen | Juang Si Gadis BerniqabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang