🍃 Part 10 : Ummi II

1.3K 83 8
                                    

Hari yang mendebarkan untuk semua siswa tingkat akhir.

Semua sibuk dengan buku, menghafal materi.

Tapi aku? Hanya duduk termenung mengingat ummi di Rumah Sakit. Apa yang sudah aku pelajari tadi malam seakan hilang begitu saja.

"Bagaimana aku bisa mengerjakan soal ujian kalau ummi terbaring di Rumah Sakit? Berjuang keras melawan sakitnya? Ya Allah...Kenapa harus Ummi? Hiks.."

Kepala ku pusing, seperti tidak bisa berpikir jernih.

Di dalam ruang ujian

Aku teringat abi, ummi dan Fatiyah. Aku membayangkan wajah abi yang suci saat sakit dulu. Aku teringat wajah ummi yang kemarin-kemarin sehat, sekarang sedang terbaring lemah di Rumah Sakit.

Kemana perginya semangatku? Kalau Aku tidak menjawab kertas soal ini, pasti abi dan ummi kecewa denganku.

"Tidak. Aku tidak akan membiarkan mereka kecewa denganku. Aku harus mengerjakannya walaupun Ummi sedang melawan sakitnya disana. Aku harus mengerjakannya demi mereka. Letih lelah mereka membesarkanku dan adikku. Bagaimana mungkin aku akan mengecewakan mereka begitu saja?" Kataku dalam hati.

Alhamdulillah akhirnya selesai juga minggu UAS untukku. Sekarang aku bebas dari sekolah. Tetapi, aku tidak merasakan kebahagiaan kebebasan itu. Aku kembali ke rumah dan segera bersiap untuk menjenguk ummi.

Sesampai di Rumah Sakit, aku berlari menuju kamar tempat ummi dirawat.
Aku memandang ummi dari luar, dibalik jendela kaca kamarnya. Melihat ummi terbaring disana.

"Allah~ kurusnya Ummi..."

Aku langsung berbalik menatap ke arah lain karena tidak mau ummi melihatku menangis.

Aku kemudian masuk, mendekati immi.

"Ummi, Nai sudah selesai ujian. Jadi, Nailah sekarang bisa jaga ummi kan? Dan dek Fatiyah sudah bisa balik ke pondok, soalnya dia juga ujian naik tingkat minggu depan. Ummi jangan khawatir ya. Nai akan jaga ummi" Aku tersedu-sedu berbicara di depan ummi. Sungguh aku tidak dapat menahan perasaan itu.

Ummi melihatku dan tersenyum. Ummi memegang erat tanganku.

"Do'akan ummi ya sayang, kita mungkin tidak cukup dari segi keuangan untuk membayar operasi ummi. Maka obat yang terbaik adalah do'a untuk ummi".

____🍃
to be continue

Dear readers 😊 : If you're enjoying this story, please don't forget to VOTE, COMMENT and ADD (+) it to your reading lists. Thank you

Cerpen | Juang Si Gadis BerniqabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang