🍃 Part 28 : Pria Misterius II

881 51 1
                                    

"Alhamdulillah..."

Syukurlah sampai pekan kedua aku bekerja disini belum menemui satupun masalah. Baik dari bos maupun pelanggan.

Sekilas kutatap jam berwarna silver yang melingkar di tangan kiriku. Jam menunjukkan pukul 12:15. Berarti sudah masuk waktu sholat dzuhur. Aku pun bersiap dan bergegas untuk sholat.

"Apalah kata orang nanti jika melihat seorang dengan label 'akhwat' yang identik dengan baju terusan, jilbab menjuntainya tapi tidak melaksanakan sholat?"

Niatku benar-benar melenceng. Seharusnya sholat karena itu merupakan  kewajiban seorang muslim. Ini malah karena ingin dipandang baik sama orang lain. Meski sadar hal itu, aku tetap acuh.

🍃

Selesai sholat, aku kembali ke toko. Aku melihat seorang laki-laki berdiri di depan pintu masuk. Aku pun mempercepat jalanku. Ah tidak, aku berlari. Mungkin dia ingin membeli sesuatu tapi tidak mendapati karyawan di toko itu.

"Permisi...mas? Mau beli apa ya? Maaf tadi lagi sholat," ucapku sedikit megap-megap, efek lari tadi.

"Eh? Bukankah di pria yang kemarin? Kali ini dia beneran datang bawa ibunya? Kenapa dia datang lagi? Apa ukuran baju yang aku pilihkan untuk ibunya tidak cocok? Kebesaran?"

"Maa syaa Allah, apa ini perempuan yang pernah Heri ceritakan? Cantik ya," kata seorang wanita paruh baya yang mungkin adalah ibu dari pria yang ia sebut 'Heri itu.

"Ish..ibuu? Orang mau ngasih liat toko tempat Heri beli baju yang kemarin itu kok. Nah ini tokonya-" dengan senyum malu-malu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh iya mba, baju yang saya beli kemarin kebesaran. Apa boleh tukar dengan ukuran yang lain?" Lanjutnya.

Aku hanya berdiri, mematung.

"Ucapan ibu tadi maksudnya apa? Aku tidak kenal pria ini. Kenapa tiba-tiba saja ibunya berkata seperti itu? Padahal aku memperlakukan pria itu biasa-biasa saja, sama seperti pengunjung lainnya kok?"

Satu lagi, tutur dan perlakuan ibu dari pria itu sangat baik. Dia memperlakukanku bukan sebagai seorang karyawan toko melainkan seperti anak sendiri. Dan itu membuatku merindukan ummi. Beliau mirip ummi.

"Ummi...Nai rindu.." Ringisku dalam hati

Selesai menukar baju dan lainnya, mereka kemudian pamit. Aku menghela nafas lega.

"Seperti ada yang aneh dengan pria tadi. Dia seakan mencoba menatapku, kemudian menunduk. Menatap, menunduk lagi. Maksudnya apa?"

Aku segera meraih ponselku yang ada di atas meja kasir. Aku mencari nama 'Iffa Karimah'. Apalagi? Tentu aku ingin menceritakan semua yang kulalui hari ini padanya.

Saking bersemangatnya, Imah bahkan mengajakku untuk video call, haha. Yang bertemu pria misterius siapa yang heboh siapa, haha. Itu juga yang membuatku sangat menyukainya makhluk satu ini.

____ 🍃
to be continue

Assalamu'alaykum. Holaa 😻 Author pengen nyapa para pembaca setia JsGB nih. Kalian apa kabar? 😊

Wess lama ga nyapa kalian 😢 Saking lamanya off kemaren itu, author gatau sejak kapan readersnya jadi 2k .....Uwwah terharu :( terima kasih kalian^^terimakasiiiih. Yah meskipun ga seberapa, tapi itu kebahagiaan tersendirilah bagi seorang newbie seperi akoh:"huhu

Satu lagi, author sempet ilang dan lama up karena lagi ujiaaaann...

Do'akan author yes 😊 semoga dilancarain pengerjaan ujiannya, dapat hasil yang memuaskan.

Oke sekian dan terima gaji. Jangan lupa sholat, juga ngaji. Babaay ^^ wassalam :"

Cerpen | Juang Si Gadis BerniqabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang